Dua Petinju Denpasar ke Pelatnas
Dalam dua kali kejuaraan di Gubernur Cup NTB dan Kapolda Cup Metro Jaya, keduanya berhasil meraih medali emas.
DENPASAR, NusaBali
Pengkot Pertina Denpasar kembali menunjukkan dominasi sebagai penyumbang petinju terbanyak ke Pelatihan Nasional (Pelatnas) Asian Games 2018. Setelah Valentinus Nahak di kelas terbang 52 kg, kini Jekri Riwu kelas Ringan 60 kg dan Gregorius Ghedha Dende Kelas Welter Ringan 64 kg dipanggil seleksi tim Asian Games.
Pelepasan dua petinju masuk Pelatnas dilakukan di rumah Ketum Pertina Denpasar, Made Muliawan Arya atau akrab disapa De Gadjah, Senin (2/4). Menurutnya, pemanggilan dua petinju itu tidak lepas dari prestasinya selama ini.
Dalam dua kali kejuaraan di Gubernur Cup NTB dan Kapolda Cup Metro Jaya, keduanya berhasil meraih medali emas. Atas dasar itu, peraih medali emas Porprov Bali 2017 itu diberikan kesempatan ikut seleksi tim Asian Games. Menurut De Gadjah, saat in ada tiga etinju asal Pertina Denpasar di Pelatnas.
"Kami pengurus berharap banyak kepada petinju, jaga disiplin dan harap ilmu yang didapat dapat ditularkan nantinya," tegas De Gadjah.
Di pelatnas nanti penuh persaingan. Jadi, harap berbuat yang terbaik di Pelatnas. Syukur-syukur bisa mewakili Indonesia di Asian Games nantinya. Jadi, kerja keras memang harus dilakukan. Meskipun kami orang awam dengan dunia tinju, tapi dari sisi grafik peningkatan bermain cukup menanjang dua petinju Denpasar yang dipanggil Pelatnas.
"Saat main di Gubernur Cup NTB, dan Kapolda Cup Metro Jaya memang grafiknya meningkat tajam," tegas De Gadjah.Pelepasan ini sekaligus ingin memberikan saran, termasuk bekal dari Pertina Denpasar. Sebab pihak pengurus tetap mensuport petinju-petinju Denpasar. "Mereka petinju baru yang akan mengharumkan Denpasar, Bali dan Indonesia," tandas De Gadjah.
Karena penentuan definitif akan ditentukan jelang bertanding. Artinya, semua petinju memiliki peluang yang sama. Dan, optimisme tetap dibangun untuk bisa membela Indonesia di Asian Games 2018."Jika keduanya lolos, dan masuk tim definitif itu prestasi luar biasa. Termasuk satu petinju sebelumnya. Sebab, sampai sekarang informasinya belum ditentukan siapa yang turun di tiap kelasnya. Informasinya di tiap kelas masih ada dua petinju," terang Yulianus Leo Bunga, pelatih Tinju Denpasar.
Sedangkan petinju senior Kornelis Kwangu Langu di kelas 49 kg hingg kini belum dipanggil ke Pelarnas. Menurut Yulianus, mungkin dikelasnya banyak saingan dari NTT, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Meski Kornelis dinobatkan sebagai petinju terbaik di Piala Kapolda Metro Jaya. Hilangnya Kornelis dari Pelatnas karena absen di Kejurnas 2017 di Bangka Belitung. *dek
Pelepasan dua petinju masuk Pelatnas dilakukan di rumah Ketum Pertina Denpasar, Made Muliawan Arya atau akrab disapa De Gadjah, Senin (2/4). Menurutnya, pemanggilan dua petinju itu tidak lepas dari prestasinya selama ini.
Dalam dua kali kejuaraan di Gubernur Cup NTB dan Kapolda Cup Metro Jaya, keduanya berhasil meraih medali emas. Atas dasar itu, peraih medali emas Porprov Bali 2017 itu diberikan kesempatan ikut seleksi tim Asian Games. Menurut De Gadjah, saat in ada tiga etinju asal Pertina Denpasar di Pelatnas.
"Kami pengurus berharap banyak kepada petinju, jaga disiplin dan harap ilmu yang didapat dapat ditularkan nantinya," tegas De Gadjah.
Di pelatnas nanti penuh persaingan. Jadi, harap berbuat yang terbaik di Pelatnas. Syukur-syukur bisa mewakili Indonesia di Asian Games nantinya. Jadi, kerja keras memang harus dilakukan. Meskipun kami orang awam dengan dunia tinju, tapi dari sisi grafik peningkatan bermain cukup menanjang dua petinju Denpasar yang dipanggil Pelatnas.
"Saat main di Gubernur Cup NTB, dan Kapolda Cup Metro Jaya memang grafiknya meningkat tajam," tegas De Gadjah.Pelepasan ini sekaligus ingin memberikan saran, termasuk bekal dari Pertina Denpasar. Sebab pihak pengurus tetap mensuport petinju-petinju Denpasar. "Mereka petinju baru yang akan mengharumkan Denpasar, Bali dan Indonesia," tandas De Gadjah.
Karena penentuan definitif akan ditentukan jelang bertanding. Artinya, semua petinju memiliki peluang yang sama. Dan, optimisme tetap dibangun untuk bisa membela Indonesia di Asian Games 2018."Jika keduanya lolos, dan masuk tim definitif itu prestasi luar biasa. Termasuk satu petinju sebelumnya. Sebab, sampai sekarang informasinya belum ditentukan siapa yang turun di tiap kelasnya. Informasinya di tiap kelas masih ada dua petinju," terang Yulianus Leo Bunga, pelatih Tinju Denpasar.
Sedangkan petinju senior Kornelis Kwangu Langu di kelas 49 kg hingg kini belum dipanggil ke Pelarnas. Menurut Yulianus, mungkin dikelasnya banyak saingan dari NTT, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Meski Kornelis dinobatkan sebagai petinju terbaik di Piala Kapolda Metro Jaya. Hilangnya Kornelis dari Pelatnas karena absen di Kejurnas 2017 di Bangka Belitung. *dek
Komentar