nusabali

Siswa SMPN 1 Bangli Bawa Air ke Sekolah

  • www.nusabali.com-siswa-smpn-1-bangli-bawa-air-ke-sekolah

Para siswa bawa air ke sekolah sejak Kamis (29/3) lalu.

BANGLI, NusaBali

Siswa SMPN 1 Bangli, di Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Bangli, bawa air bersih dari rumah untuk kebutuhan sekolah. Masing-masing siswa bawa air 1,5 liter yang disimpan dalam kemasan botol mineral. Air ini untuk memenuhi kebutuhan di toilet, wastafel, dan kantin. Mereka bawa air dari rumah masing-masing sejak layanan PDAM Bangli terganggu di desa itu.

Kepala SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, menjelaskan layanan PDAM terganggu sejak 23 Maret lalu. Sementara bak penampungan air milik sekolah sudah kosong. Sehingga para siswa diminta bawa air ke sekolah. “Air ini untuk kepentingan siswa. Baik untuk cuci tangan ataupun keperluan di toilet,” ungkap Widiana Sandhi, Senin (2/4). Dikatakan, air yang dibawa siswa langsung dimasukkan ke dalam bak penampungan berkapasitas 1.100 liter yang tersalur ke bak-bak di kamar mandi.

Widiana Sandhi mengaku sudah berkoordinasi dengan PDAM sehingga sekolah dapat suplai air bersih sebanyak dua kali. “Pasokan air dari PDAM ditambah air yang dibawa siswa buat sementara mencukupi untuk keperluan sekolah,” ungkapnya. Dikatakan, jumlah siswa 914 orang dan 90 guru serta pegawai. Informasinya, setiap malam PDAM mensuplai air ke sekolah. Para siswa sudah membawa air ke sekolah sejak Kamis (29/3) lalu. Meksi sudah dapat suplai air, para siswa tetap bawa air dari rumah secara bergilir.

Para siswa yang sebagian besar tinggal di Lingkungan Kelurahan Kawan dan Kelurahan Cempaga ini tidak keberatan bawa air ke sekolah. Widiana Sandhi meminta para siswa bawa air sekaligus mengajak mereka kreatif. Kreatif yang dimaksud yakni botol plastik yang dibawa para siswa bisa dimanfaatkan untuk media tanam tanaman hias. Tanaman hias tersebut akan ditata di sudut-sudut sekolah sehingga sekolah menjadi semakin rapi dan indah. “Sekolah kami akan dinilai dalam lomba kebersihan dan pertamanan. Ibarat sekali dayung dua pulau terlampaui. Siswa membawa air dan botol bisa dimanfaatkan ulang,” sebutnya. Widiana Sandhi berencana mengganti bak penampungan air. Sebab bak yang ada saat ini kapasitasnya kecil, sementara kebutuhan air cukup besar.

Seperti pemberitaan sebelumnya, warga di kota Bangli krisis air akibat layanan PDAM terganggu. Akibat penurunan debit dari sumber berpengaruh terhadap ketinggian air di bak reservoar. Pelanggan yang terdampak di wilayah Banjar Pande, Pakuwon, Gunaksa, Kelurahan Cempaga, Banjar Belumbang, Banjar Griya Kelurahan Kawan dengan jumlah 3.000 pelanggan. Perbaikan jaringan PDAM Bangli yang rusak diterjang longsor diperkirakan berlangsung lama. Penyebabnya, PDAM Bangli masih menunggu kiriman pipa dari Surabaya.

Kasubag Perencaaan Teknis PDAM Bangli, I Wayan Gunawan, menjelaskan akibat diterjang longsor, pipa atau jaringan sebelumnya tidak mungkin lagi dipergunakan. Sebab pipa lama tertimbun material longsor. PDAM Bangli melakukan pemindahan jalur jaringan pipa sepanjang 700 meter. Kegiatan ini menggunakan beberapa pipa jenis PVC dan GWI dengan ukuran 8 dim.

Gunawan mengungkapkan, PDAM Bangli telah melakukan penjajakan ke suplier, namun  tidak ada yang memiliki pipa 8 dim. “Kami disuruh menunggu pasokan pipa dari Surabaya,” ujar Gunawan, Minggu (1/4). Kemungkinan pipa baru datang pada Kamis (4/4) mendatang. *e

Komentar