Bisa Jadi Head to Head Wandira-Ngurah Agung
Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali rencananya akan digelar serentak, April 2016 mendatang, setelah usainya Musyawarah Nasional (Munas) Golkar.
Perebutan Ketua Golkar Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Khusus untuk Musda DPD II Golkar Denpasar, terbuka peluang terjadinya tarung head to head antara Wayan Mariyana Wandira vs AA Ngurah Agung dalam perebutan kursi nakhoda partai.
Wayan Mariyana Wandira adalah kandidat incumbent asal Sanur, Denpasar Selatan yang kini masih menjabat Ketua DPD II Golkar Denpasar 2011-2016. Selain jadi nakhoda partai, Mariyana Wandira saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Denpasar 2014-2019 dari Fraksi Golkar. Sedangkan AA Ngurah Agung adalah politisi Golkar asal Puri Gerenceng, Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara. Dia merupakan Wakil Sekretaris DPD I Golkar Bali.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Jumat (19/2), Ngurah Agung serius tantang incumbent Mariyana Wandira dalam perebutan kursi Ketua DPD II Golkar Denpasar 2016-2021 melalui Musda, April 2016 mendatang. Indikasinya, politisi Golkar yang ke mana-mana selalu mengenakan busana adat Bali ini sudah gencar menggalang dukungan dan konsolidasi di 4 kecamatan se-Denpasar.
Intinya, Ngurah Agung melakukan pendekatan kepada para elite di tingkat Pengurus Kecamatan (PK) Golkar se-Denpasar, yakni di Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar Barat, Denpasar Selatan, dan Denpasar Timur. ”Sejauh ini, hanya Ngurah Agung yang berani manu menjadi penantang incumbent (Mariyana Wandira). Walaupun berat bertarung lawan incumbent, dia tidak keder,” ujar sumber NusaBali di lingkaran Golkar, Jumat kemarin.
Betulkah? Saat dikonfirmasi NusaBali, Ngurah Agung menegaskan dirinya pasti akan maju berebut kursi Ketua DPD II Golkar Denpasar melalui Musda nanti. Menurut Ngurah Agung, memang berat bertarung melawan figur incumbent. Apalagi, sekarang sudah pra kondisi untuk mempertahankan kepengurusan DPD II Golkar periode sebelumnya di bawah pimpinan Mariyana Wandira.
“Sekarang sudah ada pengkondisian untuk mempertahankan kepengurusan DPD II Golkar Denpasar di bawah kepemimpinan Mariyana Wandira. Namun demikian, tetap harus dibuka sebuah demokrasi yang kompetitif,” tandas Ngurah Agung.
Ngurah Agung mengaku siap bertarung di Musda DPD II Golkar Denpasar, April 2016 nanti. Pihaknya ingin proses demokrasi dalam Musda Golkar nanti berjalan normatif dengan kompetesi yang terbuka. “Soal strategi, itu internal kami yang tahu, nggak usah kita buka ke media,” lanjut politisi yang masih kerabat dari Srikandi Golkar AA Ayu Rai Sunasri, politisi Demokrat AA Susruta Ngurah Putra (Ketua Fraksi Demokrat DPRD Denpasar), dan politisi PDIP AA Adhi Ardhana (anggota DPRD Bali 2014-2019) ini.
Sementara itu, Mariyana Wandira menyatakan dirinya selaku kandidat incumbent juga sudah siap secara sekala dan niskala untuk maju ke Musda DPD II Golkar Denpasar. “Pada initinya, saya maju lagi dan siap ngayah. Tapi, saya tidak pernah minta jabatan,” tegas Mariyana Wandira secara terpisah, Jumat kemarin.
Menurut Wandira, tidak menutup kemungkinan nanti ada kader lain yang akan berlaga sebagai penantang dirinya di Musda, untuk memperebutkan kembali kursi Ketua DPD II Golkar Denpasar. Bagi Wandira, semua itu terserah mekanisme di organisasi.
Wandira menegaskan, dirinya hanya mengandalkan prestasi saja untuk bertarung memperebutkan kursi pemimpin DPD II Golkar Denpasar. Di bawah kepemimpinannya, prestasi Golkar di Denpasar cukup membanggakan.
“Dalam Pileg 2014, suara Golkar di Denpasar sebenarnya naik 100 persen, walaupun jumlah kursinya turun. Kita hanya kalah dengan hitungan sisa suara. Padahal, suara Golkar sejatinya naik 100 persen,” ujar Wandira terkait prestasi Golkar, yang dalam Pileg 2014 lalu berhasil meraih 7 dari total 45 kursi DPRD Denpasar 2014-2019.
Versi Wandira, mengelola partai di daerah seperti Denpasar, bukanlah hal yang gampang. Pertarungan politik yang panjang di Denpasar, membutuhkan pengorbanan dalam mengelola partai. “Saya hidupnya demi partai. Saya bukan hidup dari partai,” beber politisi muda Beringin yang sebelumnya terpilih menjadi Ketua DPD II Golkar Denpasar 2011-2016 menggantikan Ketut Suwandhi ini.
Wandira pun membuka pintu kepada kader Golkar untuk ikut berproses di Musda nanti. “Saya mendukung siapa saja yang ingin ikut berproses. Tapi ingat, kita membutuhkan pemimpin yang bekerja demi partai, bukan pemimpin yang makan dari partai,” tegas Wandira.
Musda DPD II Golkar Denpasar sendiri, kata Wandira, hingga saat ini belum tetapkan jadwal pelaksanaannya. Namun, Musda Denpasar dipastikan baru digelar seusai Munas Golkar.
Hingga saat ini, dari 9 Kabupaten/Kota se-Bali, Golkar baru menggelar Musda DPD II di dua daerah, yakni Badung dan Klungkung. Musda DPD II Golkar Badung dan Golkar Klungkung dilaksanakan menjelang akhir tahun 2015 lalu. Wayan Muntra terpilih menjadi Ketua DPD II Golkar Badung 2015-2020, menggantikan Ketut Suiasa. Sedangkan Made Ariandi terpilih menjadi Ketua DPD II Golkar Klungkung 2015-2020, menggantikan Dewa Made Widiyasa Nida.
Sebaliknya, di 7 daerah lainnya termasuk Denpasar, Golkar belum menggelar Musda. Ketua DPD II Golkar Buleleng masih dipegang Nyoman Sugawa Korry (yang baru terilih jadi Sekretaris DPD I Golkar Bali 2016-2021), Ketua DPD II Golkar Karanasem dipegang Wayan Geredeg, Ketua DPD II Golkar Gianyar dipegang Made Dauh Wijana, Ketua DPD II Golkar Bangli dipegang Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Tabanan dipegang Nyoman Wirya, dan Ketua DPD II Golkar Jembrana masih dipegang Made Suardana. 7 nat
Komentar