Pulang Kampung, Koster Dielukan Warga Tejakula
Kampanye terbuka pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace), Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP, di Desa Windu Sabha Budaya Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng, Rabu (4/4), menyisakan cerita tersendiri.
‘Kalau Koster Kerja Dulu, Baru Ngomong’
SINGARAJA, NusaBali
Ribuan warga yang hadir mengelu-elukan Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu), yang notabene merupakan putra daerah.Warga sejak pagi antusias menunggu dan menyambut kedatangan Wayan Koster, politisi PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula. Maklum, oleh warga Kecamatan Tejakula, KBS dianggap telah banyak berbuat. Selama tiga periode duduk di Komisi X DPR RI Dapil Bali, Koster banyak berjuang untuk Buleleng, terutama bagi 10 desa di Kecamatan Tejakula, seperti pembangunan sekolah PAUD hingga SMA/SMK, pemberian beasiswa warga miskin, pembangunan wantilan, pemugaran pura, dan pipanisasi.
Dalam kampanye di Tejakula kemarin, Koster tanpa didampingi Cawagub Cok Ace. Turut mendampingi, antara lain, Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace Kabupaten Buleleng Gede Supriatna (kini Ketua DPRD Buleleng), Ketua DPC PDIP Buleleng Putu Agus Suradnyana (kini Bupati Buleleng), dan sejumlah anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng. Penyanyi Mr Botax juga hadir dalam kegiatan tersebut.
Usai menyampaikan visi misi dan program kerjanya, Cagub Koster mengucapkan terimakasih atas dukungan masyarakat Kecamatan Tejakula. "Tiyang suksma ping banget nggih, sampun nyarengin tiyang. Nyarengin nindihin nyame gelah," ujar Cagub yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Koster kemudian menegaskan komitmenya dalam membangun Bali untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama Kabupaten Buleleng yang masih tertinggal dari kabupaten/kota lainnya di Bali. "Tiyang lascarya sekala lan niskala ngayah untuk masyarakat Bali," tandas Koster.
Sementara, Agus Suradnyana menyatakan Pilgub Bali 2018 merupakan momentum tepat bagi Buleleng dalam mengejar ketertinggalan pembangunan dari kabupaten/kota lainnya. "Karena sekarang Calon Gubernur Pak Koster dari Buleleng, tentu punya ikatan emosional dengan Buleleng. Terus satu jalur dengan bupatinya, jadi akan memudahkan untuk koordinasi dengan pemerintah di atasnya terkait pembangunan," jelas Bupati Buleleng dua periode ini.
Mengejar ketertinggalan pembangunan di Buleleng, kata Agus Suradnyana, masih membutuhkan campur tangan Pemprov Bali. Sebab, Pemkab Buleleng memiliki keterbatasan anggaran, padahal potensi daerahnya sangat luar biasa. "Misalnya, pembangunan Short Cut Denpasar-Singaraja sebagai aksesbilitas ataupun pembenahan Pelabuhan Celukan Bawang yang akan mampu menarik investasi. Dengan begitu, akan menggerakkan roda ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi, masyarakat Buleleng tidak perlu lagi mencari kerja ke Denpasar seperti sekarang," kata Agus Suradnyana.
Agus Suradnyana juga mengingatkan pihak tertentu agar tidak menjadikan pembangunan Bandara Buleleng sebagai dagangan politik dalam perhelatan Pilgub Bali 2018. Dia mengatakan ada pihak yang mengklaim pembangunan bandara hanya atas perjuangannya, bahkan gembar-gembor jauh-jauh hari. "Pembangunan Bandara Buleleng, jangan dipelintir untuk isu politik, tapi mari membangun Buleleng untuk kemajuan masyarakat, mari membangun Buleleng secara bersama-sama," katanya.
"Sekali lagi, jangan dipolitisir Bandara Buleleng hanya untuk kepentingan politik. Padahal, sosok seperti Pak Koster yang sungguh-sungguh berjuang di pusat untuk pembangunan Buleleng, diam dan tidak ngomong apa-apa. Beliau kerja dulu, baru ngomong. Beda dengan yang lain," lanjut tegas mantan Ketua Komisi III DPRD Bali tiga periode ini.
Terkait pembangunan Bandara Buleleng, Agus Suradnyana optimistis megaproyek tersebut akan cepat terealisasi saat Koster terpilih sebagai Gubernur Bali 2018-2023. "Saya tahu siapa Pak Koster. Beliau betul-betul sosok yang memperjuangkan segala kepentingan masyarakat Bali, apalagi Buleleng. Saya yakin beliau yang akan total memperjuangkan Bandara Buleleng," tegas Agus Suradnyana. *
SINGARAJA, NusaBali
Ribuan warga yang hadir mengelu-elukan Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu), yang notabene merupakan putra daerah.Warga sejak pagi antusias menunggu dan menyambut kedatangan Wayan Koster, politisi PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula. Maklum, oleh warga Kecamatan Tejakula, KBS dianggap telah banyak berbuat. Selama tiga periode duduk di Komisi X DPR RI Dapil Bali, Koster banyak berjuang untuk Buleleng, terutama bagi 10 desa di Kecamatan Tejakula, seperti pembangunan sekolah PAUD hingga SMA/SMK, pemberian beasiswa warga miskin, pembangunan wantilan, pemugaran pura, dan pipanisasi.
Dalam kampanye di Tejakula kemarin, Koster tanpa didampingi Cawagub Cok Ace. Turut mendampingi, antara lain, Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace Kabupaten Buleleng Gede Supriatna (kini Ketua DPRD Buleleng), Ketua DPC PDIP Buleleng Putu Agus Suradnyana (kini Bupati Buleleng), dan sejumlah anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng. Penyanyi Mr Botax juga hadir dalam kegiatan tersebut.
Usai menyampaikan visi misi dan program kerjanya, Cagub Koster mengucapkan terimakasih atas dukungan masyarakat Kecamatan Tejakula. "Tiyang suksma ping banget nggih, sampun nyarengin tiyang. Nyarengin nindihin nyame gelah," ujar Cagub yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Koster kemudian menegaskan komitmenya dalam membangun Bali untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama Kabupaten Buleleng yang masih tertinggal dari kabupaten/kota lainnya di Bali. "Tiyang lascarya sekala lan niskala ngayah untuk masyarakat Bali," tandas Koster.
Sementara, Agus Suradnyana menyatakan Pilgub Bali 2018 merupakan momentum tepat bagi Buleleng dalam mengejar ketertinggalan pembangunan dari kabupaten/kota lainnya. "Karena sekarang Calon Gubernur Pak Koster dari Buleleng, tentu punya ikatan emosional dengan Buleleng. Terus satu jalur dengan bupatinya, jadi akan memudahkan untuk koordinasi dengan pemerintah di atasnya terkait pembangunan," jelas Bupati Buleleng dua periode ini.
Mengejar ketertinggalan pembangunan di Buleleng, kata Agus Suradnyana, masih membutuhkan campur tangan Pemprov Bali. Sebab, Pemkab Buleleng memiliki keterbatasan anggaran, padahal potensi daerahnya sangat luar biasa. "Misalnya, pembangunan Short Cut Denpasar-Singaraja sebagai aksesbilitas ataupun pembenahan Pelabuhan Celukan Bawang yang akan mampu menarik investasi. Dengan begitu, akan menggerakkan roda ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi, masyarakat Buleleng tidak perlu lagi mencari kerja ke Denpasar seperti sekarang," kata Agus Suradnyana.
Agus Suradnyana juga mengingatkan pihak tertentu agar tidak menjadikan pembangunan Bandara Buleleng sebagai dagangan politik dalam perhelatan Pilgub Bali 2018. Dia mengatakan ada pihak yang mengklaim pembangunan bandara hanya atas perjuangannya, bahkan gembar-gembor jauh-jauh hari. "Pembangunan Bandara Buleleng, jangan dipelintir untuk isu politik, tapi mari membangun Buleleng untuk kemajuan masyarakat, mari membangun Buleleng secara bersama-sama," katanya.
"Sekali lagi, jangan dipolitisir Bandara Buleleng hanya untuk kepentingan politik. Padahal, sosok seperti Pak Koster yang sungguh-sungguh berjuang di pusat untuk pembangunan Buleleng, diam dan tidak ngomong apa-apa. Beliau kerja dulu, baru ngomong. Beda dengan yang lain," lanjut tegas mantan Ketua Komisi III DPRD Bali tiga periode ini.
Terkait pembangunan Bandara Buleleng, Agus Suradnyana optimistis megaproyek tersebut akan cepat terealisasi saat Koster terpilih sebagai Gubernur Bali 2018-2023. "Saya tahu siapa Pak Koster. Beliau betul-betul sosok yang memperjuangkan segala kepentingan masyarakat Bali, apalagi Buleleng. Saya yakin beliau yang akan total memperjuangkan Bandara Buleleng," tegas Agus Suradnyana. *
Komentar