nusabali

Bangunan Posyandu Melenceng dari Spesifikasi

  • www.nusabali.com-bangunan-posyandu-melenceng-dari-spesifikasi

Semestinya jumlah besi dalam satu tiang beton itu adalah 8 biji, tetapi yang terpasang hanya 6 biji. Ukuran kolom tiang beton yang semestinya 35 cm x 25 cm, tetapi justru menjadi 20 cm x 25 cm.

Warga Alasangker Masadu ke Dewan

SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah warga asal Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng mendatangi Gedung DPRD Buleleng, di Jalan Veteran Singaraja, Rabu (4/4) pagi. Mereka mengeluhkan konstruksi bangunan gedung Posyandu yang dinilai tidak sesuai spec yang ada.

Kehadiran warga diterima oleh Wakil Ketua DPRD Buleleng dari Fraksi Demokrat, I Made Adi Purnawijaya di ruang rapat pimpinan. Dalam pertemuan itu, Koordinator warga Wayan Kardiasa mengatakan, warga mengkhawatirkan kondisi struktur bangunan Posyandu yang sudah selesai dibangun di Banjar Pendem, Alasangker. Bangunan Posyandu dengan dua lantai, itu menggunakan Dana Desa sebesar Rp 200 juta. “Kami datang agar wakil rakyat dapat menyikapi kekhawatiran warga terhadap konstruksi bangunan Posyandu. Karena saya sendiri merasakan di lantai 2 itu agak bergoyang,” katanya.

Kardiasa mengaku pernah naik ke lantai 2 dari bangunan Posyandu tersebut, ternyata di lantai 2, dia merasakan lantainya bergoyang. Warga kata Kardiasa juga merasakan hal yang sama, sehingga warga khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan jika konstruksi bangunan itu tidak segera dibenahi. “Kami minta agar segera dibenahi, jangan sampai terjadi sesuau hal yang membahayakan warga,” ujarnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Made Adi Purnawijaya menyatakan, persoalan itu akan ditindaklanjuti oleh Komisi II, dengan mengundang instasi terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Menurut Adi Purnawijaya, dari gambar yang disampaikan warga, ternyata konstruksi bangunan Posyandu itu tidak sesuai. Dimana dalam gambar, semestinya jumlah besi dalam satu tiang beton itu adalah 8 biji, tetapi yang terpasang hanya 6 biji. Di samping itu, ukuran kolom tiang beton itu juga diperkecil, yang semestinya sesuai gambar 35 cm x 25 cm, tetapi justru menjadi 20 cm x 25 cm. “Nah ini bagaimana kekuatan dari tiang beton penyangga itu kalau seperti itu. Warga mengetahui itu, karena mereka adalah pekerja tukang saat bangunan itu dikerjakan,” terang politisi asal Desa Alasangker juga.

Menurut Adi Purnawijaya, warga juga mencari tim independent yang sudah bersertifikat dari Surabaya untuk memastikan kondisi bangunan tersebut. Hasilnya, tiang penyangga itu diketahui tidak kuat menyangga lantai 2. Sehingga warga minta agar bangunan Posyandu itu diperbaiki sesuai spec yang ada. “Kebetulan saya juga dari wilayah itu (Desa Alasangker,red) sehingga saya berkewajiban juga menjaga keselamatan warga. Nanti saya sampaikan pada pimpinan agar masalah ini dibahas lebih lanjut oleh Komisi II, biar jelas. Karena PU dan Inspektoran sudah turun mengecek bangunan itu,” ungkapnya.

Sementara Kepala Desa (Perbekel) Desa Alasangker, Wayan Sitama yang dikonfirmasi via telepon mengaku masih dalam perjalanan menuju Bangli. Sitama siap memberikan penjelasan detail proses pembangunan Posyandu itu, Kamis (5/4) hari ini di kantor Desa Alasangker. *k19

Komentar