Tiga Pasar Desa Digelontor Rp 8,4 Miliar
13 Pasar Desa Belum Tersentuh Dana Perehaban
DENPASAR, NusaBali
Tiga pasar desa di Denpasar mendapatkan dana perehaban atau revitalisasi sebesar Rp 8,4 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018. Dana tersebut akan dipakai untuk pembuatan los dan kios. Perehaban pasar tersebut merupakan lanjutan proyek revitalisasi pasar di luar dari pengelolaan PD Pasar, karena pasar desa selama ini sangat diperhatikannya sebagai pendukung perekonomian masyarakat setempat.
Ketiga pasar desa yang digelontor dana revitalisasi yakni Pasar Kerta Waringin Sari, Desa Adat Angabaya, Penatih, Denpasar Timur, mendapat gelontoran dana sebanyak Rp 6 miliar. Selanjutnya Pasar Tamba, Penatih, Denpasar Timur memperoleh dana Rp 900 juta, dan Pasar Sudha Merta, Sidakarya, Denpasar Selatan yang mendapat Rp 1,5 miliar.
Kepala Disperindag Kota Denpasar I Wayan Gatra saat dikonfirmasi, Rabu (4/4) mengatakan, ketiga pasar tersebut mendapatkan dana secara bertahap yang sebelumnya sebagian sudah didanai dari APBD. Kata Gatra, kendati dana tersebut sudah disetujui untuk digelontor ke tiga pasar desa, namun masih ada 13 pasar lagi yang belum tersentuh perbaikan.
Hal itu akan diupayakan pihaknya melalui dana APBN yang diprogramkan oleh Kementerian. Dengan adanya program sasaran 5.000 pasar yang akan direvitalisasi, pihaknya berupaya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk didapatkan oleh pasar desa di Denpasar. "Dari 34 pasar desa di Denpasar di luar dari pengelolaan PD Pasar, itu kita terus upayakan pada APBN, kendati ada yang menggunakan APBD dan swadaya. Untuk saat ini sudah ada 23 pasar yang sudah digarap, 11 lainnya masih menunggu tahapan," ungkapnya.
Kata Gatra, seluruh pasar desa yang ada di Denpasar diharapkan bisa dilakukan revitalisasi, sebab pasar tersebut merupakan objek vital perekonomian desa. Namun, kendala yang dihadapi pihaknya saat ini lagi-lagi menyangkut masalah dana. Karena kata Gatra, dan APBD untuk pasar sebanyak itu tidak mencukupi kecuali dibantu oleh APBN.
Jika memang ada pedagang yang ingin melakukan revitalisasi secara swadaya pihaknya juga menyetujui. "Jujur saja kami keterbatasan dana. Kalau memang pihak pedagang mau secara swadaya revitalisasi bisa dipercepat. Jika tidak harus menunggu pengajuan anggaran selanjutnya. Kami berkomitmen untuk memperbaiki seluruh pasar yang ada di Denpasar, namun kembali lagi kita harus bersabar karena proses pengajuan secara bertahap tidak bisa dilakukan sekaligus. Banyak pasar yang perlu kita perbaiki," ungkapnya. *m
Tiga pasar desa di Denpasar mendapatkan dana perehaban atau revitalisasi sebesar Rp 8,4 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018. Dana tersebut akan dipakai untuk pembuatan los dan kios. Perehaban pasar tersebut merupakan lanjutan proyek revitalisasi pasar di luar dari pengelolaan PD Pasar, karena pasar desa selama ini sangat diperhatikannya sebagai pendukung perekonomian masyarakat setempat.
Ketiga pasar desa yang digelontor dana revitalisasi yakni Pasar Kerta Waringin Sari, Desa Adat Angabaya, Penatih, Denpasar Timur, mendapat gelontoran dana sebanyak Rp 6 miliar. Selanjutnya Pasar Tamba, Penatih, Denpasar Timur memperoleh dana Rp 900 juta, dan Pasar Sudha Merta, Sidakarya, Denpasar Selatan yang mendapat Rp 1,5 miliar.
Kepala Disperindag Kota Denpasar I Wayan Gatra saat dikonfirmasi, Rabu (4/4) mengatakan, ketiga pasar tersebut mendapatkan dana secara bertahap yang sebelumnya sebagian sudah didanai dari APBD. Kata Gatra, kendati dana tersebut sudah disetujui untuk digelontor ke tiga pasar desa, namun masih ada 13 pasar lagi yang belum tersentuh perbaikan.
Hal itu akan diupayakan pihaknya melalui dana APBN yang diprogramkan oleh Kementerian. Dengan adanya program sasaran 5.000 pasar yang akan direvitalisasi, pihaknya berupaya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk didapatkan oleh pasar desa di Denpasar. "Dari 34 pasar desa di Denpasar di luar dari pengelolaan PD Pasar, itu kita terus upayakan pada APBN, kendati ada yang menggunakan APBD dan swadaya. Untuk saat ini sudah ada 23 pasar yang sudah digarap, 11 lainnya masih menunggu tahapan," ungkapnya.
Kata Gatra, seluruh pasar desa yang ada di Denpasar diharapkan bisa dilakukan revitalisasi, sebab pasar tersebut merupakan objek vital perekonomian desa. Namun, kendala yang dihadapi pihaknya saat ini lagi-lagi menyangkut masalah dana. Karena kata Gatra, dan APBD untuk pasar sebanyak itu tidak mencukupi kecuali dibantu oleh APBN.
Jika memang ada pedagang yang ingin melakukan revitalisasi secara swadaya pihaknya juga menyetujui. "Jujur saja kami keterbatasan dana. Kalau memang pihak pedagang mau secara swadaya revitalisasi bisa dipercepat. Jika tidak harus menunggu pengajuan anggaran selanjutnya. Kami berkomitmen untuk memperbaiki seluruh pasar yang ada di Denpasar, namun kembali lagi kita harus bersabar karena proses pengajuan secara bertahap tidak bisa dilakukan sekaligus. Banyak pasar yang perlu kita perbaiki," ungkapnya. *m
1
Komentar