SMKN 2 Singaraja Borong Juara Napak Tilas
Dua tim napak tilas SMKN 2 Singaraja berhasil memborong juara dalam kejuaraan serangkaian HUT Kota Singaraja ke-414 kemarin.
Pakai Kostum Bak Pasukan Pengawal Panji Sakti
SINGARAJA, NusaBali
Sepuluh siswa dari dua tim yang dikirimkan berhasil membawa pulang Juara I dan Juara II menyisihkan 25 tim lawannya dari jenjang SMA/SMK dan kelompok pemuda se-Buleleng.
Kejuaraan yang mengutamakan kecekatan peserta pada 14 Maret lalu mengambil start di Pura Yeh Ketipat, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, menyusuri hutan sepanjang 15 kilometer dan finish di Monumen Perjuangan Bhuwana Kerta. Selama perjalanan mereka melalui sejumlah pos dengan ujian beraneka ragam. Mulai dari kecakapan membaca tanda jejak, memperhatikan jalur yang dilalui, hingga peragaan drama dan pembuatan video.
Dengan menggunakan kostum poleng bak pasukan pengawal Panji Sakti saat dibuang oleh Raja Klungkung ke Buleleng, dua tim napak tilas SMKN 2 Singaraja yang pesertanya adalah anggota OSIS berhasil meraih poin tertinggi. Tim A yang diperkuat oleh Kadek Nova Sulabda, Putu Pandita Yoga, Ni Putu Hertina Arisanti, Putu Wahyuni Darmayasa dna Gede Agus Darmayasa keluar sebagai juara I dengan nilai 2.396. Disusul rekannya di Tim B yang digawangi oleh Kadek Dias Juliawan, I Komang Trianta Herdi Nugraha, Ni Putu Ayu Lestari Kurnia, Putu Mira Yanti dan Komang Anom Darsana Putra sebagai dengan selisih nilai tipis 2.325.
Mereka unggul atas SMA Candimas Pancasari di posisi Juara III, Kelompok Pemuda Sparko Buleleng di Harapan I dan Dua tim SMKN Bali Global di Harapan II dan Harapan III. Wakil Kepala Sekolah (WKS) 2 Bidang Kesiswaan, I Komang Ardana yang didampingi Koordinator Sekbid OSIS, Made Adi Santosa mengatakan keberhasilan tim napak tilasnya bukan kali pertama.
Bahkan tahun ini adalah kali kedua bertengger di posisi puncak. “Memang dari tahun ke tahun kami tidak pernah absen dan dua tahun terakhir sedang beruntung,” kata dia. Dengan persiapan yang sangat minim ia memaksimalkan keterampilan, kecekatan dan sensitifitas siswanya untuk membaca lingkungan yang dilaluinya. Karena dari pengalaman sebelumnya, dalam lomba napak tilas tantangan dan persoalan yang mereka hadapi tidak selalu sama.
Pihaknya pun mengaku selama persiapan terhambat waktu yang sangat pendek. Terhalang ujian nasional, libur hari raya dan juga cuaca. Sehingga pihaknya memiliki anggota OSIS yang dapat mudah diarahkan dan sudah menjalani pelatihan dasar kepemimpinan termasuk pengalaman pencarian jejak.
Sekolahnya pun berharap dengan keberhasilan itu bisa menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk berprestasi di segala bidang. Keikut sertaan lomba namapk tilas juga disebut untuk mengasah dan membentuk karakter siswanya meneladani nilai-nilai perjuangan dan sejarah. *k23
1
Komentar