nusabali

Netizen Adukan Ulah Jedun ke Jokowi

  • www.nusabali.com-netizen-adukan-ulah-jedun-ke-jokowi

Bisa lakukan perawatan facial, juga ambil foto di dalam tahanan

JAKARTA, NusaBali
Jennifer Dunn tampaknya tak lelah membuat netizen heboh atas aksinya di dalam tahanan. Setelah foto selfienya bersama rekan-rekannya saat berada di tahanan dengan piyama tersebar, pesinetron berusia 28 tahun ini diketahui kembali melakukan hal tak wajar.

Dari sebuah akun gosip memperlihatkan Jennifer Dunn tengah melakukan perawatan di balik sel tahanan. Menurut penyebar foto tersebut, ia dilayani oleh pemilik facial panggilan. Tak hanya itu, pemilik facial bahkan mengaku telah melayani Jennifer Dunn bersama dua orang lainnya.

Hal ini tentu saja membuat netizen geger karena merasa tak ada peluang untuk membuat pemain sinetron Dia ini jera. Beberapa netizen bahkan mengungkapkan keresahan tersebut dengan mention akun resmi Humas Polri dan Presiden Joko Widodo.

"Duuh gmn ini @divisihumaspolri kok bisa2 nya facial ditahanan. gmn mau ada efek jera yaa kalo ditahanan aja enak," tulis pemilik akun @reginaayuas seperti dilansir okezone.

"@divisihumaspolri @jokowi ada apa dengan penegak hukum indonesia ya pak? Kemarin tahanan ini bisa bebas selfi2, sekarang malah upgrade jadi bisa nyalon. Saya jadi ragu itu penjara atau kos2an?," sambung lainnya.

Yang disayangkan juga adalah mengapa foto wanita yang dipanggil dengan julukan Jedun itu di saat dalam penjara bisa tersebar ke media social? Padahal, tidak sembarangan orang bisa membawa kamera atau alat komunikasi ke dalam rutan dan lapas.

"Jadi itu kan biasa saja. Yang jelas itu bukan hp nya Jennifer Dunn terutama. Yang kedua bukan Jennifer Dunn yang mengedarkan. Jadi foto itu diambil oleh terapis atau orang yang kerja di salon itu, di dalam (rutan). Dia yang minta untuk di fotoin," kata Pieter Ell, pengacara Jennifer Dunn, Rabu (4/4) seperti dilansir detik.

"Kemudian yang punya foto terserah (mau ngapain). Mungkin karena bisa selfie dengan Jennifer dan beredar kemana-mana, itu kan bukan urusan Jennifer," imbuhnya lagi.

Menurut El, di dalam rutan memang telah disediakan fasilitas perawatan bagi napi perempuan. Ia pun menganggap kliennya hanya memanfaatkan fasilitas yang tersedia selama menjalani penahanan.

"Iya kalau facial dan perawatan pribadi itu biasa aja. Itu kan fasilitas yang disiapin di dalam. Fasilitas umum lainnya. Misal ada tempat ibadah, tempat berolahraga. Itu biasa aja. Memang sebelumnya sudah ada seperti itu fasilitas umum. Apalagi itu kan khusus untuk wanita ya. Jadi nggak ada salahnya," pungkasnya.

Senada dengan El, Ade Kusmanto, Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan membenarkan bahwa di penjara, para napi bisa melakukan perawatan karena termasuk dalam program.

"Itu kan program pembinaan. Ada menjahit, menyulam, merias. Ya, memang ada (salon). Di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan memang seperti itu. Jadi untuk memberikan keterampilan pada mereka supaya mandiri bagi warga binaan lainnya. Kalau Jennifer, mungkin turut serta dalam kegiatan itu," ungkap Ade kepada wartawan, Rabu (4/4).

Ketika disinggung soal terapis Jennifer Dunn yang disebut didatangkan dari luar penjara, Ade menjelaskan bahwa bisa jadi itu adalah staf pengajar. Karena untuk pembinaan, Lapas memang mendatangkan pengajar dari luar.

"Kan mereka perlu diajari. Mereka perlu ditutor, dibimbing. Tidak serta-merta mereka bisa. Memang dipanggil untuk mengajari cara memotong rambut, merias, makeup. Kan nggak bisa langsung jadi. Setelah bisa, mereka langsung mempraktekkan. Kalau ada program kegiatan dengan Dinas Sosial atau instansi terkait, mereka mendatangkan instruktur untuk mentransfer ilmu," jelas Ade seperti dilansir kapanlagi. *

Komentar