TPA Desa Bugbug Terbakar
TPA Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem kembali terbakar, Selasa (3/4) malam.
AMLAPURA, NusaBali
Sampah di areal 12 are itu ludes terbakar mengakibatkan polusi asap. Petugas Pemadam Kebakaran Karangasem kesulitan memadamkan kepulan asap karena kondisi gelap dan ada api di antara tumpukan sampah.
Penyebab kebakaran di TPA milik I Ketut Sudiarta yang dibangun tahun 2014 itu masih dalam proses penyelidikan. Di TPA itu warga buang sampah untuk dipilah dan diolah di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Desa Bugbug yang beroperasi sejak Mei 2015. Sebelumnya TPA itu juga terbakar pada tanggal 2 September 2015. Penyebab kebakaran juga belum diketahui.
Kepala TPST Desa Bugbug, I Ketut Sudiarta, tidak mengetahui penyebab kebakaran itu. Hanya memperkirakan kebakaran terjadi akibat puntung rokok masih menyala dibuang warga ke tumpukan sampah. Aktivitas memilah sampah dan mendaur ulang sampah tidak terganggu. Sebab, masih ada bahan baku sampah yang diolah. Sedangkan yang terbakar adalah tumpukan sampah yang belum dipilah. Sedangkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem, I Nyoman Sutirtayasa, memerlukan 4 mobil tangki untuk memadamkan api. “Kami berupaya lebih cepat datang ke lokasi agar kobaran api tidak meluas,” katanya. *k16
Sampah di areal 12 are itu ludes terbakar mengakibatkan polusi asap. Petugas Pemadam Kebakaran Karangasem kesulitan memadamkan kepulan asap karena kondisi gelap dan ada api di antara tumpukan sampah.
Penyebab kebakaran di TPA milik I Ketut Sudiarta yang dibangun tahun 2014 itu masih dalam proses penyelidikan. Di TPA itu warga buang sampah untuk dipilah dan diolah di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Desa Bugbug yang beroperasi sejak Mei 2015. Sebelumnya TPA itu juga terbakar pada tanggal 2 September 2015. Penyebab kebakaran juga belum diketahui.
Kepala TPST Desa Bugbug, I Ketut Sudiarta, tidak mengetahui penyebab kebakaran itu. Hanya memperkirakan kebakaran terjadi akibat puntung rokok masih menyala dibuang warga ke tumpukan sampah. Aktivitas memilah sampah dan mendaur ulang sampah tidak terganggu. Sebab, masih ada bahan baku sampah yang diolah. Sedangkan yang terbakar adalah tumpukan sampah yang belum dipilah. Sedangkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem, I Nyoman Sutirtayasa, memerlukan 4 mobil tangki untuk memadamkan api. “Kami berupaya lebih cepat datang ke lokasi agar kobaran api tidak meluas,” katanya. *k16
Komentar