Buruh Proyek Ditemukan Tewas Membusuk di Kos
Seorang buruh proyek bernama Mathari, 54, ditemukan tewas membusuk didalam kamar kosannya diseputaran Jalan Pratama, Gang Gungul, Nomor 31, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung, Kamis (5/4) pukul 08.00 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Belum diketahui secara pasti tewasnya pria asal Dusun Wringin Telu, Kecamatan Puger, Jember, Jatim itu. Namun, dugaan awal lantaran menderita sakit.
Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Nengah Patrem menerangkan, tewasnya korban yang kesehariannya bekerja di proyek ini berawal dari kecurigaan tetangga kosannya yang mencium aroma tidak sedap keluar dari kamar nomor 2 yang ditempati oleh korban. Bau menyengat tersebut disertai lalat yang keluar masuk ventilasi kamar yang ditempati sejak bulan Februari itu.
Atas kecurigaan itu, beberapa tetangga kosan korban pun menghubungi pemilik kos bernama Margo untuk memeriksa kondisi korban. Sehingga, pada Kamis pagi, sang pemilik kosan pun datang ke lokasi untuk bersama-sama melakukan pemeriksaan. “Jadi yang periksa asal muasal bauh menyengat itu penghuni kosan dan pemilik. Sehingga, secara bersama mencongkel jendela kamar untuk mengintip isi kamar,” bebernya, Kamis (5/4) sore.
Saat diperiksa itu, saksi menemukan korban sudah dalam posisi terlentang dan kepala tengadak ke atas. Bahkan, tubuh korban sudah kehitaman dan mengeluarkan aroma bauh menyengat. Atas temuan itulah, pemilik kosan kemudian menghubungi petugas kepolisian untuk melakukan pemeriksaan. Setelah menerima laporan itu, petugas Polsek Kuta Selatan berkoordinasi dengan Inafis untuk melakukan penyelidikan di lokasi. “Pintu kamar kosan korban dalam keadaan terkunci. Sehingga dibuka paksa oleh petugas untuk pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
Petugas Inafis kemudian melakukan olah TKP dengan memeriksa jenazah, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah, berbagai perlatan elektronik masih ada di dalam kamar itu. Pun disamping korban ditemukan obat sakit kepala. Sehingga, dugaan awal kematian korban lantaran sakit. Beberapa saksi dilapangan juga mengakui bahwa korban terlihat terakhir kali pada Minggu (1/4) lalu. “Jenazah korban sudah dievakuasi ke Sanglah untuk di otopsi. Kalau dugaan tewasnya itu sudah sejak 1 april lalu. Itu menurut pengakuan saksi-saksi ini. Kita tetap menunggu hasil resmi dari forensik RS Sanglah,” tutupnya. *dar
Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Nengah Patrem menerangkan, tewasnya korban yang kesehariannya bekerja di proyek ini berawal dari kecurigaan tetangga kosannya yang mencium aroma tidak sedap keluar dari kamar nomor 2 yang ditempati oleh korban. Bau menyengat tersebut disertai lalat yang keluar masuk ventilasi kamar yang ditempati sejak bulan Februari itu.
Atas kecurigaan itu, beberapa tetangga kosan korban pun menghubungi pemilik kos bernama Margo untuk memeriksa kondisi korban. Sehingga, pada Kamis pagi, sang pemilik kosan pun datang ke lokasi untuk bersama-sama melakukan pemeriksaan. “Jadi yang periksa asal muasal bauh menyengat itu penghuni kosan dan pemilik. Sehingga, secara bersama mencongkel jendela kamar untuk mengintip isi kamar,” bebernya, Kamis (5/4) sore.
Saat diperiksa itu, saksi menemukan korban sudah dalam posisi terlentang dan kepala tengadak ke atas. Bahkan, tubuh korban sudah kehitaman dan mengeluarkan aroma bauh menyengat. Atas temuan itulah, pemilik kosan kemudian menghubungi petugas kepolisian untuk melakukan pemeriksaan. Setelah menerima laporan itu, petugas Polsek Kuta Selatan berkoordinasi dengan Inafis untuk melakukan penyelidikan di lokasi. “Pintu kamar kosan korban dalam keadaan terkunci. Sehingga dibuka paksa oleh petugas untuk pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
Petugas Inafis kemudian melakukan olah TKP dengan memeriksa jenazah, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah, berbagai perlatan elektronik masih ada di dalam kamar itu. Pun disamping korban ditemukan obat sakit kepala. Sehingga, dugaan awal kematian korban lantaran sakit. Beberapa saksi dilapangan juga mengakui bahwa korban terlihat terakhir kali pada Minggu (1/4) lalu. “Jenazah korban sudah dievakuasi ke Sanglah untuk di otopsi. Kalau dugaan tewasnya itu sudah sejak 1 april lalu. Itu menurut pengakuan saksi-saksi ini. Kita tetap menunggu hasil resmi dari forensik RS Sanglah,” tutupnya. *dar
1
Komentar