Tim Lomba Desa Provinsi Nilai Sukawati
Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Gianyar, dikenal sebagai rohnya kesenian di Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Pada penilaian perlombaan desa tahun 2018, Gianyar diwakili Desa Sukawati, sarat nuansa seni. Begitu tiba di lokasi penilaian, Wantilan Pura Desa Sukawati, Tim Penilai Lomba Desa Tingkat Provinsi Bali diketuai Kadis PMD (Pembangunan Masyarakat Desa) Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana, disuguhi pelbagai atraksi seni, dan pameran produk UKM unggulan masyarakat setempat, Kamis (5/4).
Tim penilai didampingi Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Ayu Pastika, Pj Bupati Gianyar DR I Ketut Rochineng SH MH, Ketua Pj TP PKK Gianyar Ny Sri Ardiani Rochineng. Kades Sukawati Dewa Gede Dwi Putra
memaparkan Desa Sukawati dikenal sebagai rohnya seni di Gianyar. Geliat perekonomian masyarakat di desa ini tidak lepas dari seni. Salah satu ikon wisata belanja yang terkenal hingga ke manca negara adalah Pasar Seni Sukawati. Saat ini yang sedang diunggulkan yakni seni ukir Wayang Kulit. Pngembangan seni ini didukung APBDes. Potensi wisata di desa ini juga didukung oleh wisata bahari yaitu Pantai Purnama. “Pasar Seni Sukawati, pasar pagi dan potensi wisata bahari yaitu Pantai Purnama. Semua ini kami kemas sebagai wisata unggulan di Desa Sukawati,” tegasnya.
Kata Dwi Putra, pembangunan di Desa Sukawati didukung pemerintahan desa yang cukup solid. Partisipasi masyarakat, para tokoh, para generasi muda dalam membangun desa tidak diragukan lagi. Garis besar dalam Perlombaan Desa Tahun 2018 adalah gerakan mengkonsumsi garam beryodium (Goyang Gayo). Pemerintah desa sudah menganggarkan pada APBDes Sukawati. Masyarakat diberikan bantuan garam beryodium untuk menu masakan sehari-hari.
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Tim Penilai Perlombaan Desa Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana menegaskan tagline atau garis bawah perlombaan desa tahun ini adalah menggelorakan gerakan mengkonsumsi garam beryodium dalam menu sehari-hari. Karena salah satu indikator kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari derajat kesehatannya. Salah satunya dapat dicapai dengan asupan gizi seimbang. Dengan garam beryodium akan dapat mengurangi dampak penyakit gondok dan pertumbuhan kerdil. ‘’Penilaian desa ini merupakan evaluasi sebagai data pembanding yang telah dikirim ke provinsi,’’ jelasnya.
Pj Bupati Gianyar DR I Ketut Rochineng SH MH menyatakan kagum dengan semangat masyarakat Desa Sukawati dalam menghadapi lomba desa. Dia berharap agar saat penilaian ini para kader memberikan data yang benar dan selengkap-lengkapnya. Pihaknya yakin dengan pelbagai potensi dan pemberdayaan di Desa Sukawati, seperti penurunan angka kemiskinan melalui musyawarah desa, pembentukan BUMDes dan pelaksanaan gerakan masyarakat mengkonsumsi garam beryodium. *lsa
Pada penilaian perlombaan desa tahun 2018, Gianyar diwakili Desa Sukawati, sarat nuansa seni. Begitu tiba di lokasi penilaian, Wantilan Pura Desa Sukawati, Tim Penilai Lomba Desa Tingkat Provinsi Bali diketuai Kadis PMD (Pembangunan Masyarakat Desa) Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana, disuguhi pelbagai atraksi seni, dan pameran produk UKM unggulan masyarakat setempat, Kamis (5/4).
Tim penilai didampingi Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Ayu Pastika, Pj Bupati Gianyar DR I Ketut Rochineng SH MH, Ketua Pj TP PKK Gianyar Ny Sri Ardiani Rochineng. Kades Sukawati Dewa Gede Dwi Putra
memaparkan Desa Sukawati dikenal sebagai rohnya seni di Gianyar. Geliat perekonomian masyarakat di desa ini tidak lepas dari seni. Salah satu ikon wisata belanja yang terkenal hingga ke manca negara adalah Pasar Seni Sukawati. Saat ini yang sedang diunggulkan yakni seni ukir Wayang Kulit. Pngembangan seni ini didukung APBDes. Potensi wisata di desa ini juga didukung oleh wisata bahari yaitu Pantai Purnama. “Pasar Seni Sukawati, pasar pagi dan potensi wisata bahari yaitu Pantai Purnama. Semua ini kami kemas sebagai wisata unggulan di Desa Sukawati,” tegasnya.
Kata Dwi Putra, pembangunan di Desa Sukawati didukung pemerintahan desa yang cukup solid. Partisipasi masyarakat, para tokoh, para generasi muda dalam membangun desa tidak diragukan lagi. Garis besar dalam Perlombaan Desa Tahun 2018 adalah gerakan mengkonsumsi garam beryodium (Goyang Gayo). Pemerintah desa sudah menganggarkan pada APBDes Sukawati. Masyarakat diberikan bantuan garam beryodium untuk menu masakan sehari-hari.
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Tim Penilai Perlombaan Desa Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana menegaskan tagline atau garis bawah perlombaan desa tahun ini adalah menggelorakan gerakan mengkonsumsi garam beryodium dalam menu sehari-hari. Karena salah satu indikator kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari derajat kesehatannya. Salah satunya dapat dicapai dengan asupan gizi seimbang. Dengan garam beryodium akan dapat mengurangi dampak penyakit gondok dan pertumbuhan kerdil. ‘’Penilaian desa ini merupakan evaluasi sebagai data pembanding yang telah dikirim ke provinsi,’’ jelasnya.
Pj Bupati Gianyar DR I Ketut Rochineng SH MH menyatakan kagum dengan semangat masyarakat Desa Sukawati dalam menghadapi lomba desa. Dia berharap agar saat penilaian ini para kader memberikan data yang benar dan selengkap-lengkapnya. Pihaknya yakin dengan pelbagai potensi dan pemberdayaan di Desa Sukawati, seperti penurunan angka kemiskinan melalui musyawarah desa, pembentukan BUMDes dan pelaksanaan gerakan masyarakat mengkonsumsi garam beryodium. *lsa
1
Komentar