Truk Terbalik, Bapak dan Anak Balitanya Luka Bakar
Sebuah Truk warna hijau DK 8336 MA bermuatan pasir terjungkal saat melintasi jalan tanjakan di Banjar Bukit Asah, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Jumat (6/4) siang.
AMLAPURA, NusaBali
Dalam musibah ini, pengemudi Truk I Gede Aman, 40 (asal Banjar Bugbug Tengah, Desa Bugbug) dan anak balitanya, I Wayan Adi, 1,5, terluka bakar akibat terbentur mesin kendaraan yang panas.Saat kecelakaan terjadi, Jumat siang sekitar pukul 11.00 Wita, Truk DK 8336 MA
Yang dikemudikan Gede Aman mengangkut 3,5 meter kubik pasir, untuk melayani warga sekampung yang tengah membangun. Sopir Gede Aman duduk di belakang kemudi, didampingi sang istri Ni Nyoman Dewi, 40, dan anak balitanya, I Wayan Adi. Sedangkan kernet I Gede Suardana duduk di bak belakang.
Muatan pasir yang diangkut Truk DK 8336 MA ini dibatasi hanya 3,5 meter kubik, karena harus melintasi jalan tanjakan cukup panjang ke arah selatan dari Jalur Utama Denpasar-Amlapura. Tanjakan dilalui mulai dari pertigaan jalan di pusat pemukiman Desa Bugbug.
Mulanya, Truk bermuatan pasir ini melintasi jalan tanjakan beton sejauh 100 meter, disusul jalan aspal. Sempat melintasi jalan datar di Pos Jaga Objek Wisata Pasir Putih Desa Bugbug, Truk naas ini kembali harus melewati jalan tanjakan ke arah selatan. Saat itulah, tiba-tiba as pendek Truk mengeluarkan bunyi krekkk pertanda patah. Dalam sekejap, Truk yang dikemudikan Gede Aman langsung bergerak mundur.
Guna menghindari bahaya lebih besar si sisi arah kiri (timur) jalan karena ada jurang, maka Truk diarahkan mundur ke kanan hingga membentur di dinding batu karang. Saat itulah Truk terbalik, hingga muatan pasir tumpah ke jalan. Sopir Gede Aman bersama sang istri Ni Nyoman Dewi, 40, dan anak balitanya, I Wayan Ari, terperangkap di dalam bangaki Truk terbalik. Demikian pula kernet I Gede Suardana.
Beruntung, Nyoman Dewi dan kernet Gede Suardana berhasil menyelamatkan diri, keluar dari perangkap. Nyoman Dewi tanpa mengalami luka bakar, karena terhalang jok kendaraan, hingga tubuhnya tidak kena mesin kendaraan. Sebaliknya, sopir Gede Aman dan anak balitanya tetap terperangkap hingga bersentuhan dengan mesin kendaraan yang panas. Ayah dan anaknya ini pun mengalami luka bakar cukup serius.
Sejumlah warga yang berjaga-jaga di Pos Jaga Objek Wisata Pantai Pasir Putih Desa Bugbug kemarin langsung memberikan pertolongan kepada korban Truk terjungkal. Kemudian, petugas dari Polsek Karangasem dan Polres Karangasem juga terjun ke lokasi. Korban Gede Aman dan anak balitanya, Wayan Ari, kemudian dilarikan ke RSUD Karangasem di Amlapura untuk mendapatkan perawatan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis di RSUD Karangasem yang ditangani dr Edwin Gautama, sopir Gede Aman mengalami luka bakar 47 persen atau grade II B. Luka bakar dialami di bagian perut, punggung, kedua tangan, wajah, dan kaki. Sedangkan anak balitanya, Wayan Adi, mengalami luka bakar relatif ringan.
Korban Gede Aman sendiri akhirnya dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar, Jumat siang sekitar pukul 14.30 Wita. Sementara anak balitanya, yang mengalami luka bakar di bagian bagian pelipis kiri dan kepala, sudah dibolehkan pulang dari RSUD Karangasem.
Diduga kuat, korban Gede Aman mengalami luka bakar cukup serius karena berusaha melindungi anak balitanya dengan cara memeluknya saat terperangkap di dalam Truk terjungkal. Menurut dokter yang menanganinya di RSUD Karangasem, dr Edwin Goutama, korban Gede Aman terpaksa ditujuk ke RS Sanglah mengingat luka bakar yang dideritanya cukup serius. "Dia dirujuk untuk mendapatkan penanganan lebih intensif. Bisa saja nanti diperlukan operasi plastik," jelas dr Edwin.
Sementara itu, kernet Gede Suardana yang selamat dari luka bakar, mengaku sebelum kejadian Truk bergerak mundur dan akhirnya terjunkal, sempat terdengar suara as pendek putus saat melewati Pos Jaga Objek Wisata Pasir Putih Desa Bugbug. “Tiba-tiba, Truk bergerak mundur, lalu terjungkal. Saat Truk terjungkal, saya berupaya sekuat tenaga agar tidak terbentur batu karang," cerita Suardana.
Sedangkan istru sopir Gede Aman, yakni Nyoman Dewi, mengaku tak habis pikir peristiwa yang nyaris merenggut nyawa suami dan anaknya ini. Menurut Nyoman Dewi, suaminya sudah biasa melayani warga mengangkut pasir ke kawasan perbukitan Banjar Bukit Asah, Desa Bugbug. "Ya, bapak (sopir Gede Aman) sudah biasa mengangkut pasir ke Banjar Bukit Asah. Entah kenapa, terjadi kecelakaan seperti ini?” keluh ibunda dai balita Wayan Adi ini.
Sementara itu, petugas Sat Lantas Polres Karangasem kemarin siang terjun ke lokasi kecelakaan Truk terjungkal di Banjar Bukit Asah, Desa Bugbug, untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Dari hasil olah TKP, kecelakan ini diduga terjadi karena as pendk Truk mendadak patah. “Diduga as pendek Truk patah, sehingga kendaraan bergerak mundur," ujar Kasat Lantas Polres Karangasem, AKP Fudin Ismail, yang kemarin memimpin proses olah TKP di lokasi. *k16
Dalam musibah ini, pengemudi Truk I Gede Aman, 40 (asal Banjar Bugbug Tengah, Desa Bugbug) dan anak balitanya, I Wayan Adi, 1,5, terluka bakar akibat terbentur mesin kendaraan yang panas.Saat kecelakaan terjadi, Jumat siang sekitar pukul 11.00 Wita, Truk DK 8336 MA
Yang dikemudikan Gede Aman mengangkut 3,5 meter kubik pasir, untuk melayani warga sekampung yang tengah membangun. Sopir Gede Aman duduk di belakang kemudi, didampingi sang istri Ni Nyoman Dewi, 40, dan anak balitanya, I Wayan Adi. Sedangkan kernet I Gede Suardana duduk di bak belakang.
Muatan pasir yang diangkut Truk DK 8336 MA ini dibatasi hanya 3,5 meter kubik, karena harus melintasi jalan tanjakan cukup panjang ke arah selatan dari Jalur Utama Denpasar-Amlapura. Tanjakan dilalui mulai dari pertigaan jalan di pusat pemukiman Desa Bugbug.
Mulanya, Truk bermuatan pasir ini melintasi jalan tanjakan beton sejauh 100 meter, disusul jalan aspal. Sempat melintasi jalan datar di Pos Jaga Objek Wisata Pasir Putih Desa Bugbug, Truk naas ini kembali harus melewati jalan tanjakan ke arah selatan. Saat itulah, tiba-tiba as pendek Truk mengeluarkan bunyi krekkk pertanda patah. Dalam sekejap, Truk yang dikemudikan Gede Aman langsung bergerak mundur.
Guna menghindari bahaya lebih besar si sisi arah kiri (timur) jalan karena ada jurang, maka Truk diarahkan mundur ke kanan hingga membentur di dinding batu karang. Saat itulah Truk terbalik, hingga muatan pasir tumpah ke jalan. Sopir Gede Aman bersama sang istri Ni Nyoman Dewi, 40, dan anak balitanya, I Wayan Ari, terperangkap di dalam bangaki Truk terbalik. Demikian pula kernet I Gede Suardana.
Beruntung, Nyoman Dewi dan kernet Gede Suardana berhasil menyelamatkan diri, keluar dari perangkap. Nyoman Dewi tanpa mengalami luka bakar, karena terhalang jok kendaraan, hingga tubuhnya tidak kena mesin kendaraan. Sebaliknya, sopir Gede Aman dan anak balitanya tetap terperangkap hingga bersentuhan dengan mesin kendaraan yang panas. Ayah dan anaknya ini pun mengalami luka bakar cukup serius.
Sejumlah warga yang berjaga-jaga di Pos Jaga Objek Wisata Pantai Pasir Putih Desa Bugbug kemarin langsung memberikan pertolongan kepada korban Truk terjungkal. Kemudian, petugas dari Polsek Karangasem dan Polres Karangasem juga terjun ke lokasi. Korban Gede Aman dan anak balitanya, Wayan Ari, kemudian dilarikan ke RSUD Karangasem di Amlapura untuk mendapatkan perawatan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis di RSUD Karangasem yang ditangani dr Edwin Gautama, sopir Gede Aman mengalami luka bakar 47 persen atau grade II B. Luka bakar dialami di bagian perut, punggung, kedua tangan, wajah, dan kaki. Sedangkan anak balitanya, Wayan Adi, mengalami luka bakar relatif ringan.
Korban Gede Aman sendiri akhirnya dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar, Jumat siang sekitar pukul 14.30 Wita. Sementara anak balitanya, yang mengalami luka bakar di bagian bagian pelipis kiri dan kepala, sudah dibolehkan pulang dari RSUD Karangasem.
Diduga kuat, korban Gede Aman mengalami luka bakar cukup serius karena berusaha melindungi anak balitanya dengan cara memeluknya saat terperangkap di dalam Truk terjungkal. Menurut dokter yang menanganinya di RSUD Karangasem, dr Edwin Goutama, korban Gede Aman terpaksa ditujuk ke RS Sanglah mengingat luka bakar yang dideritanya cukup serius. "Dia dirujuk untuk mendapatkan penanganan lebih intensif. Bisa saja nanti diperlukan operasi plastik," jelas dr Edwin.
Sementara itu, kernet Gede Suardana yang selamat dari luka bakar, mengaku sebelum kejadian Truk bergerak mundur dan akhirnya terjunkal, sempat terdengar suara as pendek putus saat melewati Pos Jaga Objek Wisata Pasir Putih Desa Bugbug. “Tiba-tiba, Truk bergerak mundur, lalu terjungkal. Saat Truk terjungkal, saya berupaya sekuat tenaga agar tidak terbentur batu karang," cerita Suardana.
Sedangkan istru sopir Gede Aman, yakni Nyoman Dewi, mengaku tak habis pikir peristiwa yang nyaris merenggut nyawa suami dan anaknya ini. Menurut Nyoman Dewi, suaminya sudah biasa melayani warga mengangkut pasir ke kawasan perbukitan Banjar Bukit Asah, Desa Bugbug. "Ya, bapak (sopir Gede Aman) sudah biasa mengangkut pasir ke Banjar Bukit Asah. Entah kenapa, terjadi kecelakaan seperti ini?” keluh ibunda dai balita Wayan Adi ini.
Sementara itu, petugas Sat Lantas Polres Karangasem kemarin siang terjun ke lokasi kecelakaan Truk terjungkal di Banjar Bukit Asah, Desa Bugbug, untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Dari hasil olah TKP, kecelakan ini diduga terjadi karena as pendk Truk mendadak patah. “Diduga as pendek Truk patah, sehingga kendaraan bergerak mundur," ujar Kasat Lantas Polres Karangasem, AKP Fudin Ismail, yang kemarin memimpin proses olah TKP di lokasi. *k16
1
Komentar