Rastra Lima Desa di Seririt Didistribusikan
Ribuan penerima rastra di lima desa wilayah Kecamatan Seririt, Jumat (6/4) pagi menerima jatah beras sejahtera mereka sebagai warga kurang mampu.
SINGARAJA, NusaBali
Meski sempat molor beberapa bulan, kini sebanyak 1.818 KK di lima desa itu sudah dapat menikmati jatah rastra. Kelimanya meliputi Desa Tangguwisia sebanyak 128 KK, Desa Sulanyah 128 KK, Desa Patemon 128 KK, Desa Lokapaksa 1.002 KK dan Desa Kalisada 176 KK. Seluruhnya kecuali Desa Lopaksa mendapatkan jatah rastra bulan Februari dan Maret. Sedangkan khusus untuk Lokapaksa mendapatkan jatah di bulan Januari, karena sebelumnya ada kendala ketidaksepahaman Perbekel dengan warga terkait data penerima yang turun dari pusat.
Jatah rastra yang didapatkan 10 kilogram per KK gratis tanpa uang tebus itu langsung dibagikan oleh Wakil Bupat Buleleng, Nyoman Sutjidra, didampingi Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang. Kelambatan distribusi rastra tersebut diakibatkan karena perubahan regulasi penerimaan dan juga sistem dan jumlah beras yang dijatah ke masing-masing keluarga penerima. Awalnya mendapat 15 kilogram dnegan biaya tebus, berubah menjadi 10 kilogram gratis.
Wabup Sutjidra menjelaskan pemberian rastra ini difokuskan terhadap rumah tangga sasaran kategori miskin sebanyak 40 persen yang ada di Kabupaten Buleleng. “Kita lakukan monitoring dan evaluasi, bahwa beras rastra ini memang betul-betul diterima oleh masyarakat yang memang sangat membutuhkan,” kata Wabup Sutjidra.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang secara teknis mengatakan distribusi rastra di tahun 2018 ini untuk 148 desa dengan 38.179 KK penerima sudah tuntas seratus persen untuk bulan Januari. Sedangkan distribusi Februari dan Maret baru mencapai 45 persen. Pihaknya pun mengaku setelah di Kecamatan Seririt akan menyusul di desa-desa lainnya secara maraton.
Sehingga keterlambatan yang terjadi selama ini dapat dikejar dan ke depannya dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan. Pihaknya juga menegaskan dalam monitoring akan terus mengawasi penerimaan bantuan rastra tepat sasaran untuk keluarga miskin dan juga kelayakan beras yang didapatkan masyarakat. *k23
Jatah rastra yang didapatkan 10 kilogram per KK gratis tanpa uang tebus itu langsung dibagikan oleh Wakil Bupat Buleleng, Nyoman Sutjidra, didampingi Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang. Kelambatan distribusi rastra tersebut diakibatkan karena perubahan regulasi penerimaan dan juga sistem dan jumlah beras yang dijatah ke masing-masing keluarga penerima. Awalnya mendapat 15 kilogram dnegan biaya tebus, berubah menjadi 10 kilogram gratis.
Wabup Sutjidra menjelaskan pemberian rastra ini difokuskan terhadap rumah tangga sasaran kategori miskin sebanyak 40 persen yang ada di Kabupaten Buleleng. “Kita lakukan monitoring dan evaluasi, bahwa beras rastra ini memang betul-betul diterima oleh masyarakat yang memang sangat membutuhkan,” kata Wabup Sutjidra.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang secara teknis mengatakan distribusi rastra di tahun 2018 ini untuk 148 desa dengan 38.179 KK penerima sudah tuntas seratus persen untuk bulan Januari. Sedangkan distribusi Februari dan Maret baru mencapai 45 persen. Pihaknya pun mengaku setelah di Kecamatan Seririt akan menyusul di desa-desa lainnya secara maraton.
Sehingga keterlambatan yang terjadi selama ini dapat dikejar dan ke depannya dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan. Pihaknya juga menegaskan dalam monitoring akan terus mengawasi penerimaan bantuan rastra tepat sasaran untuk keluarga miskin dan juga kelayakan beras yang didapatkan masyarakat. *k23
Komentar