nusabali

Penyandang Disabilitas Dijatah Sembako

  • www.nusabali.com-penyandang-disabilitas-dijatah-sembako

Sedikitnya 220 orang penyandang disabilitas dari 21 desa di Kecamatan Buleleng menjadapatkan batuan sembako dari Dinas Sosial Provinsi Bali.

SINGARAJA, NusaBali
Ratusan penyandang disabilitas yang sudah terdaftar sebelumnya dalam Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) menerima bantuan tersebut di Monumen Perjuangan Tri Yuda Sakti, Jumat (6/4) siang kemarin.Plt Sekretaris Dinas Sosial Buleleng, Putu Dewi Puspawati yang didampingi Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Maman Wahyudi dilokasi menjelaskan seluruh penerima bantuan sembako ini merupakan kelanjutan dari UPSK yang dilaksanakan pada Agustus 2017 lalu.

Setelah dilakukan deteksi dini dalam UPSK mereka akan didata keperluannya sebagai penyandang disabilitas yang mendapatkan hak untuk dibantu negara. Salah satunya bantuan permakanan berupa sembako untuk meringankan beban sehari-hari.

Meski bantuan sembako tersebut sifatnya insidentil, namun bantuan lainnya dapat diberikan juga dalam program lain. “Kemarin saat UPSK itu sudah didata keperluan mereka, apakah perlu alat bantu, pekerjaan, atau modal usaha. Itu sudah dipetakan untuk seluruh penyandang disabilitas dan akan dibantu sesuai dengan program yang dimiliki pemerintah pusat,” kata Maman.

Dalam pemberian bantuan itu diutamakan penyandang disabilitas yang kurang mampu. Khusus di Kabupaten Buleleng, jumlah total penyandang disabilitas sebanyak 400 orang lebih. Baik yang mengalami cacat berat, sedang dan ringan. Terkhusus mereka yang mengalami cacat berat, mendapat bantuan Jaminan Sosial Orang Dengan Kecacatan Berat (JSODKB), yang rutin diterima setiap bulan Rp 300 ribu.

Di Buleleng sendiri yang sudah penerima JSODKB sebanyak 236 orang. Selain program dari Pusat  Pemkab Buleleng juga sudah mengupayakan hal yang sama memberikan JSODKB sebanyak 100 orang yang masuk dalam daftar tunggu.

Sementara itu Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Provinsi Bali, I Made Sudastra yang juga hadir dalam penyerahan bantuan sembako di Buleleng mengatakan sejauh ini angka penyandang disabilitas di Bali cukup tinggi dan didominasi oleh cacat fisik. Total ada 1.083 yang masuk dalam kuota pusat. “Karena program JSODKB ini berdasarkan kuota Bali hanya dapat 1.083, masih ada 225 orang yang masih mengantre,” kata dia.

Dari jumlah penyandang disabilitas di Bali pihaknya pun tidak menampik bahwa jumlah tertinggi ada di Kabupaten Buleleng. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor luas wilayah dan jumlah penduduk. Namun Buleleng sebagai daerah dengan angka penyandang disabilitas tinggi, juga merupakan daerah dengan hasil terbaik dalam membina penyandang disabilitas.

“Buleleng memang yang tertinggi, tetapi pembinaan terhadap penyandang disabilitas hingga berhasil, menjadikan mereka mandiri itu juga di Buleleng,” ungkap dia. *k23

Komentar