Pendaftaran Polisi Dibuka, Polres Gianyar ‘Diserbu’ Pelamar
Pembukaan pendaftaran anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Polres Gianyar diserbu para pelamar.
GIANYAR, NusaBali
Tercatat sebanyak 215 orang melakukan pendaftatan hingga Jumat (6/4). Pendaftaran yang dibuka sejak 26 Maret 2018 lalu masih berlangsung hingga 11 April 2018 mendatang.
Dominan, pelamar menyasar Bintara sebanyak 197 orang, disusul Akademi Kepolisian sebanyak 10 orang dan Tamtama sebanyak 8 orang. Namun hanya sedikit yang lolos verifikasi. Yakni Akpol sebanyak 4 orang, Bintara sebanyak 21 orang dan Tamtama belum ada.
Menurut Kabag Sumda Polres Gianyar, Kompol Ketut Dana ada beberapa persyaratan yang tidak bisa dipenuhi oleh calon pelamar sehingga dinyatakan tidak lolos verifikasi. Dijelaskan Kompol Dana, minimnya pelamar yang lolos verifikasi karena harus melalui serangkaian administrasi. “Memang ada syarat administrasi yang harus dilegalisir, seperti ijazah SD, SMP dan SMA. KTP, KK dan Akta. Itu membutuhkan waktu,” ujar Kompol Dana. Meski demikian, panitia masih memberikan kesempatan sesuai jadwal online. "Batas verifikasi ini sampai 12 april," tegas Kompol Dana, kemarin.
Ditanya soal terganggungnya E-KTP, kepolisian memerlukan surat dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dari Dukcapil keluarkan surat keterangan, bahwa yang bersangkutan punya KTP. Itu bisa digunakan untuk pendaftaran,” terangnya.
Dalam pendaftaran yang berlangsung di aula Polres Gianyar, hadir sejumlah unsur ikut ambil bagian dalam pendaftaran. Ada unsur dari Dinas Pendidikan. Unsur pendidikan ini untuk mengetahui kebenaran dari ijazah yang digunakan.
Kapolres Gianyar AKBP Djoni Widodo didampingi Kabag Sumda Polres Gianyar Kompol Ketut Dana menerangkan bahwa penerimaan Bintara Polri jaman now, bebas KKN. "Polres menerima pendaftaran. Nanti tes dilaksanakan di Denpasar (Polda Bali, red)," jelasnya. Kapolres menegaskan bahwa penerimaan calon anggota Polri saat ini mengedepankan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (betah). "Jangan coba-coba cari calo atau makelar. Kalau ketahuan akan langsung didiskualifikasi. Gugur sebelum tes, karena semua penilaian berdasarkan nilai dan rangking," tegasnya. Untuk lebih jelas, segala informasi dan pendaftaran bisa dilihat melalui website polri Http://www.penerimaan.polri go.id serta bagian sumda Polres Gianyar.
Jika petugas kepolisian yang terbukti sebagai calo, kata Djoni Widodo akan dilakukan pendindakan tegas. "Ada pengawasan dari internal dan eksternal. Jangan sekali-kali anggota janjikan bantu atau jadi makelar. Ada sanksi tegas, bisa sampai pemecatan kalau memang terbukti," tegasnya.
Ditambahkan Kabag Sumda Polres Gianyar, Kompol Ketut Dana, kuota yang ada secara nasional sebanyak 250 orang untuk Akpol, 8.000 Bintara, dan 400 Polwan. Sedangkan untuk kuota per Polres, dikatakan tergantung tingkat animo pendaftar. "Akan ditentukan oleh panitia," jelasnya.
Pihaknya pun berharap, para orangtua menangkap peluang ini. Sebab, kali ini ada penerimaan Bintara khusus seperti lulusan Musik, TI, Kimia, Komputer Jaringan, Pelayaran dan Penerbangan. *nvi
Tercatat sebanyak 215 orang melakukan pendaftatan hingga Jumat (6/4). Pendaftaran yang dibuka sejak 26 Maret 2018 lalu masih berlangsung hingga 11 April 2018 mendatang.
Dominan, pelamar menyasar Bintara sebanyak 197 orang, disusul Akademi Kepolisian sebanyak 10 orang dan Tamtama sebanyak 8 orang. Namun hanya sedikit yang lolos verifikasi. Yakni Akpol sebanyak 4 orang, Bintara sebanyak 21 orang dan Tamtama belum ada.
Menurut Kabag Sumda Polres Gianyar, Kompol Ketut Dana ada beberapa persyaratan yang tidak bisa dipenuhi oleh calon pelamar sehingga dinyatakan tidak lolos verifikasi. Dijelaskan Kompol Dana, minimnya pelamar yang lolos verifikasi karena harus melalui serangkaian administrasi. “Memang ada syarat administrasi yang harus dilegalisir, seperti ijazah SD, SMP dan SMA. KTP, KK dan Akta. Itu membutuhkan waktu,” ujar Kompol Dana. Meski demikian, panitia masih memberikan kesempatan sesuai jadwal online. "Batas verifikasi ini sampai 12 april," tegas Kompol Dana, kemarin.
Ditanya soal terganggungnya E-KTP, kepolisian memerlukan surat dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dari Dukcapil keluarkan surat keterangan, bahwa yang bersangkutan punya KTP. Itu bisa digunakan untuk pendaftaran,” terangnya.
Dalam pendaftaran yang berlangsung di aula Polres Gianyar, hadir sejumlah unsur ikut ambil bagian dalam pendaftaran. Ada unsur dari Dinas Pendidikan. Unsur pendidikan ini untuk mengetahui kebenaran dari ijazah yang digunakan.
Kapolres Gianyar AKBP Djoni Widodo didampingi Kabag Sumda Polres Gianyar Kompol Ketut Dana menerangkan bahwa penerimaan Bintara Polri jaman now, bebas KKN. "Polres menerima pendaftaran. Nanti tes dilaksanakan di Denpasar (Polda Bali, red)," jelasnya. Kapolres menegaskan bahwa penerimaan calon anggota Polri saat ini mengedepankan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (betah). "Jangan coba-coba cari calo atau makelar. Kalau ketahuan akan langsung didiskualifikasi. Gugur sebelum tes, karena semua penilaian berdasarkan nilai dan rangking," tegasnya. Untuk lebih jelas, segala informasi dan pendaftaran bisa dilihat melalui website polri Http://www.penerimaan.polri go.id serta bagian sumda Polres Gianyar.
Jika petugas kepolisian yang terbukti sebagai calo, kata Djoni Widodo akan dilakukan pendindakan tegas. "Ada pengawasan dari internal dan eksternal. Jangan sekali-kali anggota janjikan bantu atau jadi makelar. Ada sanksi tegas, bisa sampai pemecatan kalau memang terbukti," tegasnya.
Ditambahkan Kabag Sumda Polres Gianyar, Kompol Ketut Dana, kuota yang ada secara nasional sebanyak 250 orang untuk Akpol, 8.000 Bintara, dan 400 Polwan. Sedangkan untuk kuota per Polres, dikatakan tergantung tingkat animo pendaftar. "Akan ditentukan oleh panitia," jelasnya.
Pihaknya pun berharap, para orangtua menangkap peluang ini. Sebab, kali ini ada penerimaan Bintara khusus seperti lulusan Musik, TI, Kimia, Komputer Jaringan, Pelayaran dan Penerbangan. *nvi
1
Komentar