Lengser Gubernur, Pastika Bakal Tarung ke DPD RI
Ke mana Gubernur Made Mangku Pastika akan melanjutkan karier politiknya setelah lengser dari jabatan Gubernur Bali pada Agustus 2018 nanti?
Hadapi Gde Agung dan Cok Rat
DENPASAR, NusaBali
Mangku Pastika memutuskan akan bertarung di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 menuju kursi DPD RI, dengan alasan akan memperjuangkan banyak persoalan di Bali.Hal itu diungkapkan Gubernur Made Mangku Pastika usai simakrama Pemprov Bali bertema ‘Mencari Gubernur – Wakil Gubernur Bali 2018–2023’ di Gedung Wiswasabha Utama, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (7/4) siang. Gubernur Pastika sebelumnya berkali-kali tidak menyatakan akan melanjutkan karier politiknya ke mana lagi setelah tidak menjabat gubernur. Tetapi Sabtu kemarin dalam simakrama muncul dukungan supaya Pastika maju ke DPD RI, karena sudah berhasil membangun Bali sebagai gubernur dua periode. Dukungan itu muncul dari masyarakat I Wayan Wenten Aryawan, yang hadir di simakrama.
Nah, usai simakrama Pastika langsung menyampaikan pernyataan resmi bahwa dirinya akan maju sebagai Calon DPD RI. Proses pengumpulan dukungan sebagai Calon Anggota DPD RI sedang dikerjakan oleh tim-nya. “Ya saya maju ke DPD RI. Sedang persiapan mengumpulkan dukungan,” ujar mantan Kapolda Bali, ini.
Kata Pastika sekarang dukungan masyarakat akan dilihatnya dulu. Dengan dukungan KTP nanti, dimana sebagai kandidat disyaratkan menyerahkan dukungan KTP dengan sebaran 2.000 KTP di 5 kabupaten dan kota. “Kalau rakyat mendukung dan percaya, saya akan maju ke DPD RI. Saya siap untuk berbuat mewakili masyarakat Bali,” tegasnya.
Soal program yang menjadi fokus perjuangan di Senayan nanti, Gubernur Pastika mengatakan banyak pekerjaan rumah tentang pembangunan di Bali yang harus diselesaikan. “Walaupun anggota DPD RI itu tidak besar kewenangannya, tetapi tergantung kita. Banyak PR yang bisa dikerjakan melalui perjuangan di DPD RI. Tergantung kita saja di Senayan. Salah satunya, ya itu perjuangan dan perimbangan,” ujar mantan Asisten Perencanaan Mabes Polri ini ketika dicegat NusaBali usai simakrama.
Kata dia, kalau seseorang tidak berbicara dan berjuang dengan substansi yang benar maka tidak akan menghasilkan apapun.”Saya yakin saya di Senayan nanti jika terpilih ada manfaatnya. Yang penting kita berbicara yang masuk akal,” tegas alumni Akpol 1974 ini.
Pastika membantah dikatakan sebagai orang yang haus kekuasaan. Sebab dirinya sudah berkuasa selama 48 tahun lamanya. “Saya sudah berkuasa selama 48 tahun. Sejak tahun 1974 ketika tamat Akabri dengan pangkat Letnan Dua saya sudah memimpin pasukan. Setelah itu berjenjang memimpin di kepolisian sebagai Kapolsek, Kapolres, dan Kapolda, terakhir Kepala BNN. Kemudian menjadi Gubernur Bali. Ya sudah berkuasa sejak lama. Jadi bukan haus kekuasaan saya,” ujar Pastika di hadapan tokoh masyarakat ketika bubaran acara simakrama.
Terus? “Ya saya katakan selama ini, saya ingin hidup saya berguna bagi masyarakat. Saya ingin berbuat untuk masyarakat Bali walaupun tidak lagi menjadi gubernur. Mohon dukungan dan doa restu ya,” tutur Pastika.
Untuk pertarungan calon DPD RI nanti, saat ini yang sudah pasti maju adalah incumbent DPD RI 2014-2019, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat yang mantan Bupati Badung, mantan Ketua DPD PDIP Bali, mantan Ketua DPRD Bali, asal Puri Satria Denpasar. Lainnya ada I Made ‘Lolak’ Arimbawa, anggota DPD RI 2 periode, Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS incumbent anggota DPD RI 2014-2019.
Selain itu Made Mangku Pastika akan bersaing dengan Anak Agung Gde Agung, mantan Bupati Badung 2005–2010 dan 2010–2015. Gde Agung yang tokoh Puri Ageng Mengwi, Kabupaten Badung, dan Ketua Penasihat Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Badung (bukan provinsi seperti berita sebelumnya), sudah kumpulkan dukungan KTP di Bali. Selain itu ada tokoh perempuan yang juga politisi Partai Golkar Bali, yang menempati urutan ke-7 pada perolehan suara di Calon DPD RI di Pileg 2014 yakni Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati. Sri Wigunawati maju lagi ke DPD RI di Pileg 2019 dan sudah memperoleh syarat dukungan. *nat
DENPASAR, NusaBali
Mangku Pastika memutuskan akan bertarung di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 menuju kursi DPD RI, dengan alasan akan memperjuangkan banyak persoalan di Bali.Hal itu diungkapkan Gubernur Made Mangku Pastika usai simakrama Pemprov Bali bertema ‘Mencari Gubernur – Wakil Gubernur Bali 2018–2023’ di Gedung Wiswasabha Utama, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (7/4) siang. Gubernur Pastika sebelumnya berkali-kali tidak menyatakan akan melanjutkan karier politiknya ke mana lagi setelah tidak menjabat gubernur. Tetapi Sabtu kemarin dalam simakrama muncul dukungan supaya Pastika maju ke DPD RI, karena sudah berhasil membangun Bali sebagai gubernur dua periode. Dukungan itu muncul dari masyarakat I Wayan Wenten Aryawan, yang hadir di simakrama.
Nah, usai simakrama Pastika langsung menyampaikan pernyataan resmi bahwa dirinya akan maju sebagai Calon DPD RI. Proses pengumpulan dukungan sebagai Calon Anggota DPD RI sedang dikerjakan oleh tim-nya. “Ya saya maju ke DPD RI. Sedang persiapan mengumpulkan dukungan,” ujar mantan Kapolda Bali, ini.
Kata Pastika sekarang dukungan masyarakat akan dilihatnya dulu. Dengan dukungan KTP nanti, dimana sebagai kandidat disyaratkan menyerahkan dukungan KTP dengan sebaran 2.000 KTP di 5 kabupaten dan kota. “Kalau rakyat mendukung dan percaya, saya akan maju ke DPD RI. Saya siap untuk berbuat mewakili masyarakat Bali,” tegasnya.
Soal program yang menjadi fokus perjuangan di Senayan nanti, Gubernur Pastika mengatakan banyak pekerjaan rumah tentang pembangunan di Bali yang harus diselesaikan. “Walaupun anggota DPD RI itu tidak besar kewenangannya, tetapi tergantung kita. Banyak PR yang bisa dikerjakan melalui perjuangan di DPD RI. Tergantung kita saja di Senayan. Salah satunya, ya itu perjuangan dan perimbangan,” ujar mantan Asisten Perencanaan Mabes Polri ini ketika dicegat NusaBali usai simakrama.
Kata dia, kalau seseorang tidak berbicara dan berjuang dengan substansi yang benar maka tidak akan menghasilkan apapun.”Saya yakin saya di Senayan nanti jika terpilih ada manfaatnya. Yang penting kita berbicara yang masuk akal,” tegas alumni Akpol 1974 ini.
Pastika membantah dikatakan sebagai orang yang haus kekuasaan. Sebab dirinya sudah berkuasa selama 48 tahun lamanya. “Saya sudah berkuasa selama 48 tahun. Sejak tahun 1974 ketika tamat Akabri dengan pangkat Letnan Dua saya sudah memimpin pasukan. Setelah itu berjenjang memimpin di kepolisian sebagai Kapolsek, Kapolres, dan Kapolda, terakhir Kepala BNN. Kemudian menjadi Gubernur Bali. Ya sudah berkuasa sejak lama. Jadi bukan haus kekuasaan saya,” ujar Pastika di hadapan tokoh masyarakat ketika bubaran acara simakrama.
Terus? “Ya saya katakan selama ini, saya ingin hidup saya berguna bagi masyarakat. Saya ingin berbuat untuk masyarakat Bali walaupun tidak lagi menjadi gubernur. Mohon dukungan dan doa restu ya,” tutur Pastika.
Untuk pertarungan calon DPD RI nanti, saat ini yang sudah pasti maju adalah incumbent DPD RI 2014-2019, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat yang mantan Bupati Badung, mantan Ketua DPD PDIP Bali, mantan Ketua DPRD Bali, asal Puri Satria Denpasar. Lainnya ada I Made ‘Lolak’ Arimbawa, anggota DPD RI 2 periode, Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS incumbent anggota DPD RI 2014-2019.
Selain itu Made Mangku Pastika akan bersaing dengan Anak Agung Gde Agung, mantan Bupati Badung 2005–2010 dan 2010–2015. Gde Agung yang tokoh Puri Ageng Mengwi, Kabupaten Badung, dan Ketua Penasihat Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Badung (bukan provinsi seperti berita sebelumnya), sudah kumpulkan dukungan KTP di Bali. Selain itu ada tokoh perempuan yang juga politisi Partai Golkar Bali, yang menempati urutan ke-7 pada perolehan suara di Calon DPD RI di Pileg 2014 yakni Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati. Sri Wigunawati maju lagi ke DPD RI di Pileg 2019 dan sudah memperoleh syarat dukungan. *nat
1
Komentar