nusabali

Rayakan Cheng Beng, Umat Konghucu Ziarahi Makam Leluhur

  • www.nusabali.com-rayakan-cheng-beng-umat-konghucu-ziarahi-makam-leluhur

Umat Khonghucu menggelar perayaan Cheng Beng (sembahyang kubur) yang masih rangkaian Hari Raya Imlek.

GIANYAR, NusaBali

Perayaan ini merupakan wujud sembah bakti umat ke hadapan orang tua atau leluhur yang telah mendahului. Tradisinya, sanak saudara pun akan mengunjungi kuburan atau pemakaman untuk perayaan ini.  Selain bersembahyang ke hadapan arwah leluhur, pada saat Cheng Beng umat Khonghucu juga membersihkan atau memperbaiki makam bila ada yang rusak.

Ketua perkumpulan warga Tionghoa Gianyar, Gede Sugiharta menjelaskan, dalam Agama Khonghucu ada 3 (Tiga) hari besar/suci penting untuk bersujud menyatakan rasa bakti kepada leluhur. Hari besar pertama, yakni sehari menjelang Tahun Baru Imlek, Hari Cheng Beng, serta Hari Tiong Gwan/Zhong Yuan Jie. Nah, untuk hari Ching Bing biasanya jatuh bertepatan pada 4 atau 5 April setiap tahunnya.

Berhubung kebiasaan Umat Khonghucu pada jaman dahulu memakamkan jenazah para Leluhur di tempat yang jauh dari kediaman, maka Hari Cheng Beng yang biasanya bercuaca baik (langit cerah tiada berawan), dihayati sebagai hari suci untuk berziarah ke makam leluhur.

Kewajiban berziarah ke makam Leluhur pada Hari Cheng Beng mempunyai sejarah yang sangat tua. Oleh umat Khonghucu di Gianyar yang berjumlah kurang lebih 160 KK, juga melakukannya setiap tahun. Pelaksanaannya di kuburan warga Tionghoa yang terletak di desa pakraman Lebih.

“Hati-hatilah saat orang tua meninggal dunia dan janganlah lupa memperingati sekalipun telah jauh, dengan demikian rakyat akan kembali tebal (kebajikan). Sesuai yang diajarkan dalam kitab suci oleh para nabi agama Khonghucu. Cheng Beng bukan sekedar kumpul-kumpul keluarga, tetapi sarat dengan makna Agama dan Etika moral yang sudah di wariskan sejak jaman dahulu," jelas Sugiharta, Sabtu (7/4).

Pada saat hari Cheng Beng, banyak warga Tionghoa, khususnya yang memeluk Agama Khonghucu baik di Indonesia, Tiongkok, Negara-negara Asia Timur bahkan di seluruh dunia, pulang atau mudik ke kampung halamannya, tempat Orang tua / Leluhurnya dimakamkan untuk melakukan ibadah Cheng Beng sebagai wujud Laku Bakti. *nvi

Komentar