Pastika ke DPD RI, Demokrat Godok Caleg
Demokrat siapkan Putu Supadma Rudana, Putu Tutik Kusuma Wardhani, Pak Oles, IGB Alit Putra, Nengah Tamba maju ke DPR RI Dapil Bali
Duo Incumbent Jadi Andalan
DENPASAR, NusaBali
Keputusan Gubernur Made Mangku Pastika untuk maju tarung ke DPD RI, membuat Demokrat kehilagan vote getter di Pileg 2019. Padahal, semula Gubernur Pastika yang notabene anggota Dewan Pembina Demokrat akan diplot partainya sebagai caleg DPR RI dari Demokrat Dapil Bali di Pileg 2019. Demokrat pun menggodok ulang caleg potensial untuk DPR RI Dapil Bali.
Wakil Sekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana, mengatakan sebelumnya memang sempat ada skenario Gubernur Pastika bakal maju tarung ke DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 mendatang, dengan kendaraan partainya. “Sebelumnya DPP Demokrat memang berencana merekrut tokoh-tokoh di Bali untuk maju ke DPR RI. Pak Mangku Pastika memang potensial menjadi caleg DPR RI untuk berebut suara di dapil Bali. Lagipula, beliau kader terbaik yang kini menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.
“Ternyata, Pak Mangku Pastika tidak jadi maju ke DPR RI melalui Demokrat. Bagus juga kalau beliau memang maju tarung ke DPD RI, karena tetap mewakili masyarakat Bali?” ujar Supadma Rudana kepada NusaBali, Minggu (8/4).
Supadma menyebutkan, keputusan Pastika manju tarung ke DPD RI setelah lengser dari jabatan Gubernur Bali nanti, tidak mengubah strategi Demokrat dalam menyusun caleg ke Pileg 2019. Kami sudah siap menggodok caleg terbaik untuk DPR RI Dapil Bali,” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali ini.
Supadma mengatakan, DPP Demokrat akan menyusun Daftar Calon Sementara (DCS) untuk Pileg 2019, dengan melibatkan langsung Ketua Umum DPP Demokrat, Sekjen DPP Demokrat, Bidang Pemenangan Pemilu DPP Demokrat, Bidang OKK DPP Demokrat, dan Korwil Bali DPP Demokrat yang kini dipegangnya langsung. “Proses tersebut sekarang sedang berjalan. Kita banyak punya kader terbaik untuk maju ke DPR RI dari Dapil Bali,” tandas Supadma.
Hanya saja, Supadma enggan merinci siapa saja kader ‘terbaik’ yang dimaksudkannya. “Kita masih inventarisir nama-nama mereka. Nanti pada saatnya kami akan sampaikan ke publik. Yang jelas, mereka kader terbaik. DPP Demokrat kini sedang berproses, sebelum nanti penetapan DCS,”papar putra dari mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2004-2009, I Nyomnan Rudana ini.
Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, mengatakan nama-nama kadert partainya yang dianggap layak maju tarung ke DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019, antara lain, Putu Supadma Rudana (incumbent), Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani (incumbent), I Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles (kini Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali), Nengah Tamba (kini Ketua Komisi III DPRD Bali), dan I Gusti Bagus Alit Putra (Ketua Majelis Daerah Partai Demokrat Bali yang kini Wakil Ketua DPRD Bali).
”Itulah gambaran nama-nama yang potensial maju ke DPR RI dari Demokrat Dapil Bali,” ujar Mudarta saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin. Supadma Rudana sendiri baru 7 bulan duduk di Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali, dengan status PAW (Pengganti Antar Waktu), 24 Agustus 2017 lalu, menggantikan Putu Sudiartana, yang ditangkap KPK karena kasus korupsi.
Sedangkan Putu Tutik Kusuma Wardhani baru 13 bulan didi di Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali, 24 Februari 2017 lalu, untuk mengisi kursi lowong Jero Wacik---yang tidak pernah menduduki kursinya, karena dijebloskan KPK ke sel tahanan akibat kasus korupsi. Putu Tutik adalah Srikandi Demokrat asal Singaraja, Buleleng yang sempat menjabat Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014 dan Calon Bupati Buleleng dari Demokrat di Pilkada 2013.
Mudarta menyebutkan, Gubernur Pastika yang kini anggota Dewan Pembina Partai Demokrat memang sempat disiapkan maju tarung sebagai caleg DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019. Namun, setelah Pastika putuskan maju ke DPD RI Dapil Bali, maka otomatis akan ada perubahan peta susunan caleg untuk DPR RI. “Kita akan tetap siapkan kader terbaik dan potensial mendulang suara sebanyak-banyaknya untuk bisa merebut kursi DPR RI Dapil Bali secara maksimal,” tegas Mudarta.
Gubernur Pastika sendiri sebelumnya menyampaikan akan tarung ke DPD RI Dapil Bali, seusai acara simakrama dengan masuarakat di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar, Sabtu (7/4) siang. “Ya, saya akan maju ke DPD RI dalam Pileg 2019. Sekarang sedang persiapan mengumpulkan KTP dukungan,” ujar Pastika.
Pastika menyebutkan, pihaknya akan melihat dukungan KTP tersebut. Untuk Dapil Bali, setiap calon DPD RI disyaratkan setor dukungan 2.000 KTP valid yang tersebar minimal di 5 kabupaten/kota. “Kalau rakyat mendukung dan percaya, saya akan maju ke DPD RI. Saya siap untuk berbuat mewakili masyarakat Bali,” tegas Gubernur asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.
Menurut Pastika, banyak pekerjaan rumah tentang pembangunan di Bali yang harus diselesaikan dan itu akan jadi fokus perjuangannya di Senayan nanti. “Walaupun kewenangan anggota DPD RI itu tidak besar, tapi semua tergantung kita. Banyak PR yang bisa dikerjakan melalui perjuangan di DPD RI,” jelas mantan Kapolda Bali dan Kalakhar BNN ini. *nat
DENPASAR, NusaBali
Keputusan Gubernur Made Mangku Pastika untuk maju tarung ke DPD RI, membuat Demokrat kehilagan vote getter di Pileg 2019. Padahal, semula Gubernur Pastika yang notabene anggota Dewan Pembina Demokrat akan diplot partainya sebagai caleg DPR RI dari Demokrat Dapil Bali di Pileg 2019. Demokrat pun menggodok ulang caleg potensial untuk DPR RI Dapil Bali.
Wakil Sekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana, mengatakan sebelumnya memang sempat ada skenario Gubernur Pastika bakal maju tarung ke DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 mendatang, dengan kendaraan partainya. “Sebelumnya DPP Demokrat memang berencana merekrut tokoh-tokoh di Bali untuk maju ke DPR RI. Pak Mangku Pastika memang potensial menjadi caleg DPR RI untuk berebut suara di dapil Bali. Lagipula, beliau kader terbaik yang kini menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.
“Ternyata, Pak Mangku Pastika tidak jadi maju ke DPR RI melalui Demokrat. Bagus juga kalau beliau memang maju tarung ke DPD RI, karena tetap mewakili masyarakat Bali?” ujar Supadma Rudana kepada NusaBali, Minggu (8/4).
Supadma menyebutkan, keputusan Pastika manju tarung ke DPD RI setelah lengser dari jabatan Gubernur Bali nanti, tidak mengubah strategi Demokrat dalam menyusun caleg ke Pileg 2019. Kami sudah siap menggodok caleg terbaik untuk DPR RI Dapil Bali,” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali ini.
Supadma mengatakan, DPP Demokrat akan menyusun Daftar Calon Sementara (DCS) untuk Pileg 2019, dengan melibatkan langsung Ketua Umum DPP Demokrat, Sekjen DPP Demokrat, Bidang Pemenangan Pemilu DPP Demokrat, Bidang OKK DPP Demokrat, dan Korwil Bali DPP Demokrat yang kini dipegangnya langsung. “Proses tersebut sekarang sedang berjalan. Kita banyak punya kader terbaik untuk maju ke DPR RI dari Dapil Bali,” tandas Supadma.
Hanya saja, Supadma enggan merinci siapa saja kader ‘terbaik’ yang dimaksudkannya. “Kita masih inventarisir nama-nama mereka. Nanti pada saatnya kami akan sampaikan ke publik. Yang jelas, mereka kader terbaik. DPP Demokrat kini sedang berproses, sebelum nanti penetapan DCS,”papar putra dari mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2004-2009, I Nyomnan Rudana ini.
Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, mengatakan nama-nama kadert partainya yang dianggap layak maju tarung ke DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019, antara lain, Putu Supadma Rudana (incumbent), Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani (incumbent), I Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles (kini Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali), Nengah Tamba (kini Ketua Komisi III DPRD Bali), dan I Gusti Bagus Alit Putra (Ketua Majelis Daerah Partai Demokrat Bali yang kini Wakil Ketua DPRD Bali).
”Itulah gambaran nama-nama yang potensial maju ke DPR RI dari Demokrat Dapil Bali,” ujar Mudarta saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin. Supadma Rudana sendiri baru 7 bulan duduk di Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali, dengan status PAW (Pengganti Antar Waktu), 24 Agustus 2017 lalu, menggantikan Putu Sudiartana, yang ditangkap KPK karena kasus korupsi.
Sedangkan Putu Tutik Kusuma Wardhani baru 13 bulan didi di Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali, 24 Februari 2017 lalu, untuk mengisi kursi lowong Jero Wacik---yang tidak pernah menduduki kursinya, karena dijebloskan KPK ke sel tahanan akibat kasus korupsi. Putu Tutik adalah Srikandi Demokrat asal Singaraja, Buleleng yang sempat menjabat Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014 dan Calon Bupati Buleleng dari Demokrat di Pilkada 2013.
Mudarta menyebutkan, Gubernur Pastika yang kini anggota Dewan Pembina Partai Demokrat memang sempat disiapkan maju tarung sebagai caleg DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019. Namun, setelah Pastika putuskan maju ke DPD RI Dapil Bali, maka otomatis akan ada perubahan peta susunan caleg untuk DPR RI. “Kita akan tetap siapkan kader terbaik dan potensial mendulang suara sebanyak-banyaknya untuk bisa merebut kursi DPR RI Dapil Bali secara maksimal,” tegas Mudarta.
Gubernur Pastika sendiri sebelumnya menyampaikan akan tarung ke DPD RI Dapil Bali, seusai acara simakrama dengan masuarakat di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar, Sabtu (7/4) siang. “Ya, saya akan maju ke DPD RI dalam Pileg 2019. Sekarang sedang persiapan mengumpulkan KTP dukungan,” ujar Pastika.
Pastika menyebutkan, pihaknya akan melihat dukungan KTP tersebut. Untuk Dapil Bali, setiap calon DPD RI disyaratkan setor dukungan 2.000 KTP valid yang tersebar minimal di 5 kabupaten/kota. “Kalau rakyat mendukung dan percaya, saya akan maju ke DPD RI. Saya siap untuk berbuat mewakili masyarakat Bali,” tegas Gubernur asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.
Menurut Pastika, banyak pekerjaan rumah tentang pembangunan di Bali yang harus diselesaikan dan itu akan jadi fokus perjuangannya di Senayan nanti. “Walaupun kewenangan anggota DPD RI itu tidak besar, tapi semua tergantung kita. Banyak PR yang bisa dikerjakan melalui perjuangan di DPD RI,” jelas mantan Kapolda Bali dan Kalakhar BNN ini. *nat
Komentar