Pebasket Gianyar Yakin Lolos
Di posisi kami hanya ada satu rival berat untuk menjadi tim inti. Dia adalah Gabriel Sopia dari klub basket Surabaya Fever.
Seleksi Tim Inti Asian Games
GIANYAR, NusaBali
Pebasket andalan Gianyar dan tim masa depan Bali Ni Putu Eka Liana Febiananda mengakui ada satu rival dari 16 pemain yang masih bertahan dalam seleksi tim inti Asian Games. Dari 16 itu mengalami pengurangan menjadi 12 pebasket putri. Putu Eka Liana pun mengaku optimistis berhasil lolos seleksi dan menjadi tim inti.
"Di posisi kami hanya ada satu rival berat untuk menjadi tim inti. Dia adalah Gabriel Sopia dari klub basket Surabaya Fever. Dari 12 yang dinyatakan lolos seleksi, saya ingin masuk tim inti lima pemain," ungkap Ni Putu Eka Liana Febiananda, di Gianyar, Minggu (8/4).
Gabriel Sopia menjadi ancaman serius Putu Eka Liana dalam tim inti. Sebab antara Putu Eka dan Gabriel sempat beberapa kali dilakukan rotasi saat bermain. Meski masih lebih bermain dominan, namun sewaktu-waktu Gabriel Sopia juga pasti ingin menjadi starter. Hal itu, kata Putu Eka, perlu diantisipasi agar tim pelatih tetap mempercayakan dirinya di tim inti.
Selain pebasket Surabaya Fever, ada satu pesaing lagi yang sama-sama dari satu klub basket Merpati Bali Denpasar, yaitu Dora yang sejatinya dari Jambi. "Dari dua nama itu, saya tetap optimistis menjadi pilihan utama di tim inti." tutur Ni Putu Eka.
Untuk itu, Putu Eka, berjanji menunjukkan kemampuan terbaiknya di Srikandi Cup di Cirebon, Jawa Barat pada 18-21 April. Putu Eka turun membela Merpati Bali.
Sementara Ketum Perbasi Gianyar I Made Purwita berharap Eka Liana dapat memanfaatkan tinggi badan dan lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Jadi, karakter bermain harus dibangun. Jangan sampai tergusur di tim definitif.
"Eka Liana pentingkan dulu diri sendiri. Jangan sampai memainkan bola dibawah terus. Tapi, saran saya manfaatkan tinggi badan. Dengan tinggi 1,81 meter, didukung panjang tangan beberapa centimeter dan jangkauan lompat ke atas," harap Purwita. *dek
GIANYAR, NusaBali
Pebasket andalan Gianyar dan tim masa depan Bali Ni Putu Eka Liana Febiananda mengakui ada satu rival dari 16 pemain yang masih bertahan dalam seleksi tim inti Asian Games. Dari 16 itu mengalami pengurangan menjadi 12 pebasket putri. Putu Eka Liana pun mengaku optimistis berhasil lolos seleksi dan menjadi tim inti.
"Di posisi kami hanya ada satu rival berat untuk menjadi tim inti. Dia adalah Gabriel Sopia dari klub basket Surabaya Fever. Dari 12 yang dinyatakan lolos seleksi, saya ingin masuk tim inti lima pemain," ungkap Ni Putu Eka Liana Febiananda, di Gianyar, Minggu (8/4).
Gabriel Sopia menjadi ancaman serius Putu Eka Liana dalam tim inti. Sebab antara Putu Eka dan Gabriel sempat beberapa kali dilakukan rotasi saat bermain. Meski masih lebih bermain dominan, namun sewaktu-waktu Gabriel Sopia juga pasti ingin menjadi starter. Hal itu, kata Putu Eka, perlu diantisipasi agar tim pelatih tetap mempercayakan dirinya di tim inti.
Selain pebasket Surabaya Fever, ada satu pesaing lagi yang sama-sama dari satu klub basket Merpati Bali Denpasar, yaitu Dora yang sejatinya dari Jambi. "Dari dua nama itu, saya tetap optimistis menjadi pilihan utama di tim inti." tutur Ni Putu Eka.
Untuk itu, Putu Eka, berjanji menunjukkan kemampuan terbaiknya di Srikandi Cup di Cirebon, Jawa Barat pada 18-21 April. Putu Eka turun membela Merpati Bali.
Sementara Ketum Perbasi Gianyar I Made Purwita berharap Eka Liana dapat memanfaatkan tinggi badan dan lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Jadi, karakter bermain harus dibangun. Jangan sampai tergusur di tim definitif.
"Eka Liana pentingkan dulu diri sendiri. Jangan sampai memainkan bola dibawah terus. Tapi, saran saya manfaatkan tinggi badan. Dengan tinggi 1,81 meter, didukung panjang tangan beberapa centimeter dan jangkauan lompat ke atas," harap Purwita. *dek
Komentar