nusabali

SkyCo SC Buat Jamu Herbal

  • www.nusabali.com-skyco-sc-buat-jamu-herbal

Adanya student company atau perusahaan siswa, menurut Rusmana Dewi, akan memberikan pengetahuan berwirausaha bagi para siswa SMK Bintang Persada Denpasar.

Perusahaan Siswa SMK Bintang Persada Denpasar

DENPASAR, NusaBali
Berwirausaha tidak saja untuk kepentingan bisnis semata, melainkan harus berguna juga untuk kesejahteraan sosial. Karena itu, perusahaan siswa SkyCo Student Company (SkyCo SC) dari SMK Bintang Persada Denpasar mencoba membuat suatu produk yang bisa dijangkau masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Produk tersebut berupa jamu herbal yang dinamakan ‘Jamta’ atau Jamu Kita.

Sesungguhnya SkyCo SC SMK Bintang Persada Denpasar merupakan satu dari lima kelompok siswa di Bali yang mengikuti lomba kewirausahaan ‘Indonesia Student Company Competition’ yang diselenggarakan oleh Prestasi Junior Indonesia. Setiap kelompok yang berasal satu sekolah membuat sebuah perusahaan yang memproduksi suatu produk, dan SkyCo SC SMK Bintang Persada Denpasar memilih bergerak di bidang jamu herbal.

Perusahaan ScyCo Student Company beranggotakan 20 orang siswa. Layaknya sebuah perusahaan, struktur SkyCo SC terdiri dari President, Vice President (VP) Production, VP HRD, VP Marketing, VP Finance, VP Public Relation, corporate Secretary, A & Payroll, Inventory Manager, Market Research, Sales Manager, Promotioon Manager, Production Manager, dan Quality Control.

Pembina SkyCo SC SMK Bintang Persada Denpasar, Ni Luh Putu Rusmana Dewi Spd MPd mengatakan, dipilihnya produk jamu herbal sejalan dengan tema tahun ini yang mengambil tema sociopreneur, yaitu wirausaha muda yang mempunyai perhatian terhadap permasalahan sosial masyarakat.

“Produk jamu herbal ini berawal dari melihat kondisi masyarakat di semua usia yang rentan sekali kena penyakit. Nah, kami mencoba mengembangkan produk yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat,” ungkapnya saat dihubungi via telepon genggam, Minggu (8/4).

Produk Jamta (Jamu Kita) merupakan jamu herbal yang dibuat dari bahan-bahan alami berupa rimpang, diantaranya kunyit, temulawak, temu putih, temutis, kemudian dicampur gula aren dan bahan alami lainnya. Bahan-bahan tersebut berguna untuk kesehatan tubuh manusia, khususnya bagi manula yang daya tahan tubuhnya lemah. Selain bahannya alami, produk ini juga dibuat secara tradisional yang mengutamakan kebersihan dalam proses pembuatan, pengemasan, hingga pemasarannya. “Produk ini harganya sangat terjangkau bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Jamta memiliki tiga varian yakni semi padat yang dijual dengan harga Rp 5 ribu, varian serbuk Rp 6 ribu, dan kapsul Rp 17 ribu. Melalui jalan ini, kami membantu meningkatkan angka kesehatan masyarakat terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah,” katanya.

Kegiatan yang dilakukan perusahaan SkyCo SC tidak hanya dalam bidang bisnis, tapi juga ada kegiatan HRD dan kegiatan sosial dalam bentuk aktivitas CSR yang diprogramkan oleh perusahaan dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam mengatasi berbgaai penyakit akut dan kronis. Kegiatannya membersihkan salah satu pantai di Bali dan sosialisasi mengenai pentingnya hidup sehat dan mengonsumsi minuman herbal, serta memperkenalkan produk dan perusahaan SC kepada masyarakat. Selain itu, ada juga kegiatan melatih siswa-siswi SMP dan SMK Bintang Persada Denpasar dalam pembuatan jamu, serta pemberian jamu kepada orang tua siswa yang sedang sakit.

Di sisi lain, adanya student company atau perusahaan siswa, menurut Rusmana Dewi, memberikan pengetahuan berwirausaha bagi para siswa SMK Bintang Persada Denpasar. Selain menjadikan generasi muda peduli terhadap masalah sosial, Student Company bermanfaat melatih konsep pemikiran yang unik dan bisa berinovasi, hingga nantinya bermuara pada menciptakan peluang kerja dari masalah di lingkungan sekitar. “Siswa sangat antusias mengikuti SkyCo Sc ini. Mereka belajar banyak bagaimana berpikir kritis dan obyektif atas bidang usaha yang akan dijalankan. SC menjadi alat komunikasi dalam memaparkan dan meyakinkan gagasan kepada pihak lain,” tandasnya. *ind

Komentar