Koral AUP-STP Tebar Ribuan Benih Ikan Nener dan Kerang Abalone
Banyaknya permintaan terhadap kerang abalone yang diekspor ke manca negara, perburuan terhadap kerang yang kerap disebut 'kerang mata tujuh' ini sudah sangat langka.
DENPASAR, NusaBali
Untuk mengantisipasi kepunahan, Korps Alumni (Koral) AUP-STP (Sekolah Tinggi Perikanan), melakukan restoking alias sebar ribuan bibit kerang abalone di Pantai Kedonganan, Kuta Selatan, Badung, Minggu (8/4) pagi. Tidak hanya itu, mereka juga menyebar ribuan bibit ikan nener yang juga bagian dari upaya pengembangan induk.
Ketua Panitia Hery Arifin menerangkan, penyebaran kerang abalone ini sebagai upaya untuk menjaga ekosistemnya yang saat ini menjadi 'target' perburuan oleh para nelayan. Meski di Indonesia tidak terlalu banyak yang minat akan kerang itu, namun, di luar negeri sangat diminati. Bahkan, harga dari kerang abalone sendiri sangat fantastis. Hal inilah yang menyebabkan nelayan Indonesia mencarinya untuk diekspor. Pencarian yang tidak diimbangi dengan pembudidayaan atau pelestarian keberlangsungan kerang tersebut akan berdampak pada kepunahan. Melihat kondisi itu, Korps Alumni AUP-STP yang beranggotakan keseluruhan 10.000 orang dari seluruh provinsi di Indonesia melakukan penyebaran kerang abalone sebanyak 1.000 bibit di Pantai Kedonganan. "Tentunya, penyebaran ini setelah kita melakukan riset. Karena besok kita ada di berbagai lembaga dan tersebar dari seluruh provinsi. Maka, Bali adalah lokasi yang pas untuk penyebaran kerang abalone ini. Totalnya ada 1.000 bibit," bebernya usai melakukan penyebaran kerang tersebut.
Selain menyebar kerang abalone, Korps Alumni AUP-STP juga menebar bibit ikan nener sebanyak 10.000. Anak ikan bandeng ini juga menjadi perhatian khusus dari seluruh anggota Koral yang menyikapi kondisi ikan tersebut semakin diminati dan banyak nelayan yang melakukan penangkapan untuk dikonsumsi dan diperjual-belikan. Imbasnya, tidak ada ikan nener alias bandeng yang akan menjadi induk untuk pengembangbiakan. Sehingga, dampak jangka panjangnya, akan bermuara pada punah. "Permintaan dan konsumsi ikan nener ini memang sangat tinggi. Jadi, ikan yang kecil-kecil itu ditangkap dan dijual. Nah, otomatis, yang bebas dan besar untuk menjadi induknya tidak ada. Makanya kita berharap dengan penyebaran bibit 10.000 ini bisa berkembang biak dan menjadi induk," katanya seraya mengakui yang ikut menyebar bibit sebanyak 200-anggota Korps Alumni AUP-STP.
Sementara, perwakilan dari Kementrian Kelauran dan Perikanan, Maman Hermawan mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh alumni kampus yang berada dibawa naungan KKP ini sangatlah positif. Kegiatan-kegiatan seperti ini tentu bagian dari upaya mendorong serta bersinergitas dengan Kementrian sendiri dalam meningkatkan hasil laut Indonesia. Apalagi, ditengah gencarnya usaha Menteri Susi Puji Asuti dalam memberantas segala kejahatan di lautan termasuk pencurian ikan. Kegiatan yang dilakukan oleh Korsp Alumni AUP-STP ini tentu masuk dalam tiga pilar yang selama ini dikumandangkan kementrian sendiri yakni pilar Kedaulatan, Pilar Keberlanjutan dan Pilar Kesejahteraan. "Ketiga pilar ini tentu berakhir pada kesejahteraan masyarakat Indonesia sendiri. Jadi, apa yang dilakukan oleh Koral sendiri sangatlah positif dan tentu sejalan dengan program dari KKP," tutupnya. *dar
Untuk mengantisipasi kepunahan, Korps Alumni (Koral) AUP-STP (Sekolah Tinggi Perikanan), melakukan restoking alias sebar ribuan bibit kerang abalone di Pantai Kedonganan, Kuta Selatan, Badung, Minggu (8/4) pagi. Tidak hanya itu, mereka juga menyebar ribuan bibit ikan nener yang juga bagian dari upaya pengembangan induk.
Ketua Panitia Hery Arifin menerangkan, penyebaran kerang abalone ini sebagai upaya untuk menjaga ekosistemnya yang saat ini menjadi 'target' perburuan oleh para nelayan. Meski di Indonesia tidak terlalu banyak yang minat akan kerang itu, namun, di luar negeri sangat diminati. Bahkan, harga dari kerang abalone sendiri sangat fantastis. Hal inilah yang menyebabkan nelayan Indonesia mencarinya untuk diekspor. Pencarian yang tidak diimbangi dengan pembudidayaan atau pelestarian keberlangsungan kerang tersebut akan berdampak pada kepunahan. Melihat kondisi itu, Korps Alumni AUP-STP yang beranggotakan keseluruhan 10.000 orang dari seluruh provinsi di Indonesia melakukan penyebaran kerang abalone sebanyak 1.000 bibit di Pantai Kedonganan. "Tentunya, penyebaran ini setelah kita melakukan riset. Karena besok kita ada di berbagai lembaga dan tersebar dari seluruh provinsi. Maka, Bali adalah lokasi yang pas untuk penyebaran kerang abalone ini. Totalnya ada 1.000 bibit," bebernya usai melakukan penyebaran kerang tersebut.
Selain menyebar kerang abalone, Korps Alumni AUP-STP juga menebar bibit ikan nener sebanyak 10.000. Anak ikan bandeng ini juga menjadi perhatian khusus dari seluruh anggota Koral yang menyikapi kondisi ikan tersebut semakin diminati dan banyak nelayan yang melakukan penangkapan untuk dikonsumsi dan diperjual-belikan. Imbasnya, tidak ada ikan nener alias bandeng yang akan menjadi induk untuk pengembangbiakan. Sehingga, dampak jangka panjangnya, akan bermuara pada punah. "Permintaan dan konsumsi ikan nener ini memang sangat tinggi. Jadi, ikan yang kecil-kecil itu ditangkap dan dijual. Nah, otomatis, yang bebas dan besar untuk menjadi induknya tidak ada. Makanya kita berharap dengan penyebaran bibit 10.000 ini bisa berkembang biak dan menjadi induk," katanya seraya mengakui yang ikut menyebar bibit sebanyak 200-anggota Korps Alumni AUP-STP.
Sementara, perwakilan dari Kementrian Kelauran dan Perikanan, Maman Hermawan mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh alumni kampus yang berada dibawa naungan KKP ini sangatlah positif. Kegiatan-kegiatan seperti ini tentu bagian dari upaya mendorong serta bersinergitas dengan Kementrian sendiri dalam meningkatkan hasil laut Indonesia. Apalagi, ditengah gencarnya usaha Menteri Susi Puji Asuti dalam memberantas segala kejahatan di lautan termasuk pencurian ikan. Kegiatan yang dilakukan oleh Korsp Alumni AUP-STP ini tentu masuk dalam tiga pilar yang selama ini dikumandangkan kementrian sendiri yakni pilar Kedaulatan, Pilar Keberlanjutan dan Pilar Kesejahteraan. "Ketiga pilar ini tentu berakhir pada kesejahteraan masyarakat Indonesia sendiri. Jadi, apa yang dilakukan oleh Koral sendiri sangatlah positif dan tentu sejalan dengan program dari KKP," tutupnya. *dar
Komentar