Ngambang, Revitalisasi Pasar Latu Menjadi Pasar Agro
Wacana merevitalisasi Pasar Kertha Sari atau Pasar Latu di Kecamatan Abiansemal, Badung, masih ngambang.
MANGUPURA, NusaBali
Padahal, Perusahaan Daerah (PD) Pasar sempat merancang mengubah pasar tersebut menjadi pasar agro dan menjadi sentral produk pertanian produksi petani di Badung Utara.Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Badung I Made Sutarma, mengakui usulan pembangunan pasar agro tahun 2017 belum mendapat restu Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. “Kami masih menunggu petunjuk bupati. Yang jelas sudah kami usulkan,” ujarnya, Senin (9/4).
Sutarma menyatakan, usulan pemanfaatkan Pasar Latu menjadi pasar agro merupakan salah satu wacana saja, sebab belakangan muncul juga agar pasar tersebut disulap menjadi taman lansia, dan ada pula yang mengusulkan untuk pendirian sekolah. Dengan begitu, seluruh anak-anak Badung dapat mengenyam pendidikan di sekolah negeri. “Tapi semuanya itu belum pasti, masih menunggu keputusan bapak bupati,” tegasnya.
Numun demikian, pihaknya akan berupaya menindaklanjuti kembali rencana pasar agro hingga terialisasi. Terlebih, pengelolaan Pasar Latu masih di bawah PD Pasar. “Kami akan follow up lagi usulan kami agar bisa dibangun pasar agro,” tandasnya.
Pada bagian lain, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Badung I Made Wira Dharmajaya, mengatakan saat ini pemerintah masih melakukan pembahasan intensif terkait sejumlah usulan yang masuk. Itu sebabnya, sementara ini pihaknya belum berani memutuskan arah pemanfaatannya untuk apa.
Menurut birokrat asal Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, itu pemanfaatan bangunan yang berdiri di atas lahan sekitar 1 hektare lebih tersebut harus dilakukan dengan kajian matang dan komprehensif. Dengan begitu nantinya sesuai dengan letak dan peruntukannya. “Memang ada rencana untuk fungsi yang lainnya. Saat ini kami juga masih melakukan kajian, pemanfaatan apa yang paling pas di sana (areal Pasar Latu),” katanya dikonfirmasi terpisah.
“Yang jelas sudah ada beberapa wacana, tapi masih belum berani sampaikan. Nanti jika sudah mulai jelas arah pemanfaatannya, kami akan sampaikan. Ini juga kan harus ada keputusan pimpinan (bupati),” ujarnya.
Seperti diketahui, Pasar Kertha Sari atau lebih dikenal Pasar Latu di Kecamatan Abiansemal nasibnya semakin memprihatinkan. Padahal sudah sejak lama pemerintah mewacanakan melakukan revitalisasi agar lebih bernilai manfaat. Saat ini lebih banyak kios di Pasar Latu yang tutup. Sebagian besar kios tutup karena tidak ada yang menyewa lagi. Karena sepi, tempat tersebut malah dijadikan lahan parkir truk besar. Selain sepi, kawasan pasar di bawah naungan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kabupaten Badung ini juga tampak kumuh tak terawat. *asa
Padahal, Perusahaan Daerah (PD) Pasar sempat merancang mengubah pasar tersebut menjadi pasar agro dan menjadi sentral produk pertanian produksi petani di Badung Utara.Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Badung I Made Sutarma, mengakui usulan pembangunan pasar agro tahun 2017 belum mendapat restu Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. “Kami masih menunggu petunjuk bupati. Yang jelas sudah kami usulkan,” ujarnya, Senin (9/4).
Sutarma menyatakan, usulan pemanfaatkan Pasar Latu menjadi pasar agro merupakan salah satu wacana saja, sebab belakangan muncul juga agar pasar tersebut disulap menjadi taman lansia, dan ada pula yang mengusulkan untuk pendirian sekolah. Dengan begitu, seluruh anak-anak Badung dapat mengenyam pendidikan di sekolah negeri. “Tapi semuanya itu belum pasti, masih menunggu keputusan bapak bupati,” tegasnya.
Numun demikian, pihaknya akan berupaya menindaklanjuti kembali rencana pasar agro hingga terialisasi. Terlebih, pengelolaan Pasar Latu masih di bawah PD Pasar. “Kami akan follow up lagi usulan kami agar bisa dibangun pasar agro,” tandasnya.
Pada bagian lain, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Badung I Made Wira Dharmajaya, mengatakan saat ini pemerintah masih melakukan pembahasan intensif terkait sejumlah usulan yang masuk. Itu sebabnya, sementara ini pihaknya belum berani memutuskan arah pemanfaatannya untuk apa.
Menurut birokrat asal Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, itu pemanfaatan bangunan yang berdiri di atas lahan sekitar 1 hektare lebih tersebut harus dilakukan dengan kajian matang dan komprehensif. Dengan begitu nantinya sesuai dengan letak dan peruntukannya. “Memang ada rencana untuk fungsi yang lainnya. Saat ini kami juga masih melakukan kajian, pemanfaatan apa yang paling pas di sana (areal Pasar Latu),” katanya dikonfirmasi terpisah.
“Yang jelas sudah ada beberapa wacana, tapi masih belum berani sampaikan. Nanti jika sudah mulai jelas arah pemanfaatannya, kami akan sampaikan. Ini juga kan harus ada keputusan pimpinan (bupati),” ujarnya.
Seperti diketahui, Pasar Kertha Sari atau lebih dikenal Pasar Latu di Kecamatan Abiansemal nasibnya semakin memprihatinkan. Padahal sudah sejak lama pemerintah mewacanakan melakukan revitalisasi agar lebih bernilai manfaat. Saat ini lebih banyak kios di Pasar Latu yang tutup. Sebagian besar kios tutup karena tidak ada yang menyewa lagi. Karena sepi, tempat tersebut malah dijadikan lahan parkir truk besar. Selain sepi, kawasan pasar di bawah naungan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kabupaten Badung ini juga tampak kumuh tak terawat. *asa
Komentar