UNBK SMAN 1 Kediri Mundur 15 Menit, karena Token dari Pusat Telat Muncul
Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) bagi murid SMA digelar serentak pada Senin (9/4).
TABANAN, NusaBali
Untuk di Tabanan tidak semua SMA gelar UNBK secara mandiri. Ada tujuh SMA numpang UNBK ke sekolah lain karena terbatasnya prasarana.Seperti sekolah favorit SMAN 1 Kediri nebeng mengikuti UNBK di SMKN 1 Tabanan. Bahkan UNBK yang baru pertama kali diikuti sempat terjadi gangguan, dimana token (kode) lama muncul dari pusat sehingga pelaksanaannya mundur selama 15 menit.
Hal ini diakui oleh Kepala SMAN 1 Kediri I Wayan Sukaya. Dikatakannya, untuk sesi pertama yang diikuti sekitar 274 murid seharusnya UNBK dimulai pada pukul 07.30 Wita. Tetapi mundur 15 menit, karena kemunculan token tidak tepat waktu, sehingga para siswa harus menunggu. “Mundur sekitar 15 menit, tetapi tidak sampai mempengaruhi waktu pengerjaan soal-soal,” ungkapnya, Senin kemarin.
Diakui Sukaya, pihaknya bergabung ke SMKN 1 Tabanan untuk mengikuti UNBK karena keterbatasan sarana dan prasarana. Seperti kurangnya komputer yang saat ini baru dimiliki 60 unit, dan kurangnya laboratorium yang baru dimiliki 1 gedung.
Menurutnya, untuk bisa menggelar UNBK secara mandiri, dengan jumlah murid kelas XII sebanyak 462 siswa, mestinya harus memiliki komputer 160 unit, dan 3 gedung laboratorium. Meskipun demikian ujian nasional tahun depan pihaknya akan berusaha agar bisa menggelar UNBK secara mandiri dengan menggunakan dana BOS, APBD, serta berkoordinasi dengan komite sekolah. “Malu lah kalau pinjam terus. Astungkara tahun depan kami akan berusaha, karena petugas server sudah punya,” tutur Sukaya.
Sementara itu salah seorang murid SMAN 1 Kediri, I Made Ari Sudana, 18, mengakui sedikit ada kendala di hari pertama UNBK. Menurutnya token dari pusat terlambat muncul sehingga harus menunggu sekitar 15 menit. Bahkan ada juga teman dari Sudana yang salah ketik token sehingga menunggu untuk mengganti token yang baru.
“Karena kalau token tidak muncul tidak bisa masuk ke soal. Memang tidak mempengaruhi waktu menjawab, tetapi lumayan tegang karena lama menunggu,” jelasnya.
Sementara itu Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Tabanan I Ketut Sudarma mengatakan total keseluruhan siswa SMA di Tabanan yang mengikuti UNBK sebanyak 2.855 orang dari 18 sekolah, terdiri dari 14 SMA dan 4 MA (Madrasah Aliyah). “Semua mengikuti sistem UNBK, tetapi ada yang mandiri dan gabung di sekolah lain,” ungkapnya.
Kata dia, ada tujuh sekolah yang gabung di sekolah terdekat untuk mengikuti UNBK, di antaranya, SMAN 1 Kediri gabung ke SMKN 1 Tabanan, SMAN 1 Marga gabung ke SMKN 2 Tabanan, SMA 1 TP 45 Tabanan gabung ke SMAN 2 Tabanan, SMA Kerta Wisata Tabanan gabung ke SMK Triatmajaya, SMA Surya Wisata gabung ke SMK Triatmajaya, SMK PGRI Tabanan gabung ke SMKN 3 Tabanan, dan SMA Saraswati 1 Tabanan gabung ke SMK Saraswati 3. “Mereka gabung karena kurangnya prasarana, dan gabungnya mereka sudah ada koordinasi dan persiapan jauh hari sebelum UN dimulai,” imbuh Sudarma.
Ditambahkan Sudarma, siswa SMA di Tabanan nanti akan mengikuti UNBK selama 4 hari, mulai Senin (9/5) sampai Kamis (12/5) dengan empat mata pelajaran yang diujikan. Untuk Senin mata pelajaran Bahasa Indonesia, Selasa (Matematika), Rabu (Bahasa Inggris), dan Kamis (Mata Pelajaran Pilihan). “Untuk kehadiran masih sedang kami cek, sekarang masih menunggu laporan di setiap sekolah,” tandasnya. *d
Untuk di Tabanan tidak semua SMA gelar UNBK secara mandiri. Ada tujuh SMA numpang UNBK ke sekolah lain karena terbatasnya prasarana.Seperti sekolah favorit SMAN 1 Kediri nebeng mengikuti UNBK di SMKN 1 Tabanan. Bahkan UNBK yang baru pertama kali diikuti sempat terjadi gangguan, dimana token (kode) lama muncul dari pusat sehingga pelaksanaannya mundur selama 15 menit.
Hal ini diakui oleh Kepala SMAN 1 Kediri I Wayan Sukaya. Dikatakannya, untuk sesi pertama yang diikuti sekitar 274 murid seharusnya UNBK dimulai pada pukul 07.30 Wita. Tetapi mundur 15 menit, karena kemunculan token tidak tepat waktu, sehingga para siswa harus menunggu. “Mundur sekitar 15 menit, tetapi tidak sampai mempengaruhi waktu pengerjaan soal-soal,” ungkapnya, Senin kemarin.
Diakui Sukaya, pihaknya bergabung ke SMKN 1 Tabanan untuk mengikuti UNBK karena keterbatasan sarana dan prasarana. Seperti kurangnya komputer yang saat ini baru dimiliki 60 unit, dan kurangnya laboratorium yang baru dimiliki 1 gedung.
Menurutnya, untuk bisa menggelar UNBK secara mandiri, dengan jumlah murid kelas XII sebanyak 462 siswa, mestinya harus memiliki komputer 160 unit, dan 3 gedung laboratorium. Meskipun demikian ujian nasional tahun depan pihaknya akan berusaha agar bisa menggelar UNBK secara mandiri dengan menggunakan dana BOS, APBD, serta berkoordinasi dengan komite sekolah. “Malu lah kalau pinjam terus. Astungkara tahun depan kami akan berusaha, karena petugas server sudah punya,” tutur Sukaya.
Sementara itu salah seorang murid SMAN 1 Kediri, I Made Ari Sudana, 18, mengakui sedikit ada kendala di hari pertama UNBK. Menurutnya token dari pusat terlambat muncul sehingga harus menunggu sekitar 15 menit. Bahkan ada juga teman dari Sudana yang salah ketik token sehingga menunggu untuk mengganti token yang baru.
“Karena kalau token tidak muncul tidak bisa masuk ke soal. Memang tidak mempengaruhi waktu menjawab, tetapi lumayan tegang karena lama menunggu,” jelasnya.
Sementara itu Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Tabanan I Ketut Sudarma mengatakan total keseluruhan siswa SMA di Tabanan yang mengikuti UNBK sebanyak 2.855 orang dari 18 sekolah, terdiri dari 14 SMA dan 4 MA (Madrasah Aliyah). “Semua mengikuti sistem UNBK, tetapi ada yang mandiri dan gabung di sekolah lain,” ungkapnya.
Kata dia, ada tujuh sekolah yang gabung di sekolah terdekat untuk mengikuti UNBK, di antaranya, SMAN 1 Kediri gabung ke SMKN 1 Tabanan, SMAN 1 Marga gabung ke SMKN 2 Tabanan, SMA 1 TP 45 Tabanan gabung ke SMAN 2 Tabanan, SMA Kerta Wisata Tabanan gabung ke SMK Triatmajaya, SMA Surya Wisata gabung ke SMK Triatmajaya, SMK PGRI Tabanan gabung ke SMKN 3 Tabanan, dan SMA Saraswati 1 Tabanan gabung ke SMK Saraswati 3. “Mereka gabung karena kurangnya prasarana, dan gabungnya mereka sudah ada koordinasi dan persiapan jauh hari sebelum UN dimulai,” imbuh Sudarma.
Ditambahkan Sudarma, siswa SMA di Tabanan nanti akan mengikuti UNBK selama 4 hari, mulai Senin (9/5) sampai Kamis (12/5) dengan empat mata pelajaran yang diujikan. Untuk Senin mata pelajaran Bahasa Indonesia, Selasa (Matematika), Rabu (Bahasa Inggris), dan Kamis (Mata Pelajaran Pilihan). “Untuk kehadiran masih sedang kami cek, sekarang masih menunggu laporan di setiap sekolah,” tandasnya. *d
1
Komentar