Halte Rusak, Warga Kesulitan Tunggu Angkutan Umum
Rusaknya beberapa halte di Negara, dikeluhkan sejumlah warga pengguna angkutan umum, karena warga menjadi kesulitan menunggu angkutan umum.
NEGARA, NusaBali
Seperti di seputaran halte nomor 32, Jalan Sudirman, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana. Salah satu halte yang roboh bagian atapnya karena ditabrak truk pada Desember 2017 itu, tergolong vital. Selain warga, murid dari SMPN 3 Negara juga biasa menunggu angkutan kota (angkot) di halte tersebut. Tetapi setelah rusak, beberapa siswa itu terpaksa berjemur menunggu angkot di pinggir jalan sekitar.
Karena merasa kasihan melihat anak-anak berjemur menunggu angkot di sisi jalan tersebut, seorang warga sekitar bernisiatif menyediakan bale, sehigga warga maupun anak-anak sekolah itu tidak berpencar di sisi jalan. Bale yang disediakan itu sengaja ditempatkan di bawah pohon, sehingga tidak kepanasan. “Ya kasihan lihat anak-anak nunggu tidak jelas di pinggir jalan raya. Balenya ini saya sediakan sebulan lalu,” ujar I Putu Suardika, penyedia bale yang juga membuka warung.
Sementara Kadis Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Jembrana I Made Dwi Maharimbawa, Senin (9/4), mengatakan, ada sekitar 76 halte yang tersebar di Kabupaten Jembrana. Dari 76 halte itu, 17 di antaranya tersebar di kota Negara, dan beberapa diketahui rusak. Terkait kerusakan sejumlah halte akibat tertabrak kendaraan, terutama yang masih banyak digunakan warga itu, rencananya akan diperbaiki pada APBD Perubahan pada pertengahan 2018 ini.
Selain halte di Jalan Sudirman tersebut, sepengatahuannya, juga ada dua halte tergolong vital yang diketahui rusak atapnya, dan sama-sama berada dekat sekolah. Yakni halte dekat SMAN 1 Negara, di Jalan Sudirman, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, dan halte dekat SMPN 2 Mendoyo, di Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo. “Meski sudah semakin jarang orang memanfaatkan transportasi umum, tetapi keberadaan halte-halte itu tetap kami perhatikan,” ujarnya. *ode
Karena merasa kasihan melihat anak-anak berjemur menunggu angkot di sisi jalan tersebut, seorang warga sekitar bernisiatif menyediakan bale, sehigga warga maupun anak-anak sekolah itu tidak berpencar di sisi jalan. Bale yang disediakan itu sengaja ditempatkan di bawah pohon, sehingga tidak kepanasan. “Ya kasihan lihat anak-anak nunggu tidak jelas di pinggir jalan raya. Balenya ini saya sediakan sebulan lalu,” ujar I Putu Suardika, penyedia bale yang juga membuka warung.
Sementara Kadis Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Jembrana I Made Dwi Maharimbawa, Senin (9/4), mengatakan, ada sekitar 76 halte yang tersebar di Kabupaten Jembrana. Dari 76 halte itu, 17 di antaranya tersebar di kota Negara, dan beberapa diketahui rusak. Terkait kerusakan sejumlah halte akibat tertabrak kendaraan, terutama yang masih banyak digunakan warga itu, rencananya akan diperbaiki pada APBD Perubahan pada pertengahan 2018 ini.
Selain halte di Jalan Sudirman tersebut, sepengatahuannya, juga ada dua halte tergolong vital yang diketahui rusak atapnya, dan sama-sama berada dekat sekolah. Yakni halte dekat SMAN 1 Negara, di Jalan Sudirman, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, dan halte dekat SMPN 2 Mendoyo, di Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo. “Meski sudah semakin jarang orang memanfaatkan transportasi umum, tetapi keberadaan halte-halte itu tetap kami perhatikan,” ujarnya. *ode
1
Komentar