Jalan Licin, Pangayah Takut Tergelincir
Jalan lingkar di areal Pura Penataran Agung Besakih, terutama di belakang Padma Tiga licin.
AMLAPURA, NusaBali
Dampaknya, para pangayah yang mundut pratima saat mapurwa daksina jadi takut tergelincir saat mengelilingi areal pura. Jika terpeleset dan terjatuh saat mundut pratima, risikonya kembali menggelar upacara pembersihan.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengakui jalan licin saat ngayah mundut pratima Ida Bhatara Pura Kiduling Kreteg Besakih pada puncak Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh, Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (31/3) lalu. “Kami akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Objek Wisata Pura Besakih agar jalur tersebut dibenahi sehingga tidak licin lagi,” jelas Bupati Mas Sumatri, Senin (9/4).
Dikatakan, pada puncak Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh turun gerimis. Sementara hanya di bagian depan saja pada areal persembahyangan berisi paping, sedangkan di bagian belakang, masih tanah sehingga menjadi licin. Apalagi jalur tanah itu ada lumut dan air menggenang. Sedangkan seluruh pratima Ida Bhatara wajib melintasi jalur itu saat mapurwa daksina. “Bukan saja di jalur bagian belakang perlu paping, juga di jalur timur Bale Pasamuan Agung perlu paping karena masih jalan tanah. Tujuannya agar pangayah saat mundut pratima, aman tidak lagi waswas,” lanjutnya.
Bendesa Pakraman Besakih, Jro Mangku Widiartha, mengakui di jalur mapurwadaksina bagian belakang linggih Padma Tiga dan bagian timur Bale Pasamuan Agung masih jalan tanah, kondisinya licin di saat hujan turun. “Perlu penataan kembali di areal Pura Penataran Agung Besakih,” jelas Mangku Widiartha. Terutama menyongsong Karya Agung Panca Balikrama tahun 2019. “Sehingga saat Karya Agung Panca Balikrama berjalan, semuanya penataan telah kelar,” jelas Mangku Widiartha.
Diharapkan pangayah yang mundut pratima Ida Bhatara terpeleset karena akan menghambat jalannya upacara. Sedangkan Manager Operasional Badan Pengelola Objek Wisata Pura Besakih, I Wayan Ngawit, mengapresiasi ide Bupati Karangasem Mas Sumatri terkait rencana melakukan penataan di Pura Penataran Agung Pura Besakih. “Ya, memang di bagian belakang linggih Padma Tiga dan bagian timur Bale Pasamuan Agung, masih jalan tanah. Sehingga perlu penataan lebih optimal,: katanya.
Sebab, jalur itu untuk mapurwadaksina. Harapannya, setelah penataan terlaksana, pangayah yang mundut Ida Bhatara jadi lancar, tidak lagi merasa waswas. Paling tidak, sebelum puncak Karya Agung Panca Balikrama tahun 2019, penataan telah selesai. Bukan saja di Pura Penataran Agung, juga di wewidangan Pura Besakih. *k16
Dampaknya, para pangayah yang mundut pratima saat mapurwa daksina jadi takut tergelincir saat mengelilingi areal pura. Jika terpeleset dan terjatuh saat mundut pratima, risikonya kembali menggelar upacara pembersihan.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengakui jalan licin saat ngayah mundut pratima Ida Bhatara Pura Kiduling Kreteg Besakih pada puncak Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh, Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (31/3) lalu. “Kami akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Objek Wisata Pura Besakih agar jalur tersebut dibenahi sehingga tidak licin lagi,” jelas Bupati Mas Sumatri, Senin (9/4).
Dikatakan, pada puncak Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh turun gerimis. Sementara hanya di bagian depan saja pada areal persembahyangan berisi paping, sedangkan di bagian belakang, masih tanah sehingga menjadi licin. Apalagi jalur tanah itu ada lumut dan air menggenang. Sedangkan seluruh pratima Ida Bhatara wajib melintasi jalur itu saat mapurwa daksina. “Bukan saja di jalur bagian belakang perlu paping, juga di jalur timur Bale Pasamuan Agung perlu paping karena masih jalan tanah. Tujuannya agar pangayah saat mundut pratima, aman tidak lagi waswas,” lanjutnya.
Bendesa Pakraman Besakih, Jro Mangku Widiartha, mengakui di jalur mapurwadaksina bagian belakang linggih Padma Tiga dan bagian timur Bale Pasamuan Agung masih jalan tanah, kondisinya licin di saat hujan turun. “Perlu penataan kembali di areal Pura Penataran Agung Besakih,” jelas Mangku Widiartha. Terutama menyongsong Karya Agung Panca Balikrama tahun 2019. “Sehingga saat Karya Agung Panca Balikrama berjalan, semuanya penataan telah kelar,” jelas Mangku Widiartha.
Diharapkan pangayah yang mundut pratima Ida Bhatara terpeleset karena akan menghambat jalannya upacara. Sedangkan Manager Operasional Badan Pengelola Objek Wisata Pura Besakih, I Wayan Ngawit, mengapresiasi ide Bupati Karangasem Mas Sumatri terkait rencana melakukan penataan di Pura Penataran Agung Pura Besakih. “Ya, memang di bagian belakang linggih Padma Tiga dan bagian timur Bale Pasamuan Agung, masih jalan tanah. Sehingga perlu penataan lebih optimal,: katanya.
Sebab, jalur itu untuk mapurwadaksina. Harapannya, setelah penataan terlaksana, pangayah yang mundut Ida Bhatara jadi lancar, tidak lagi merasa waswas. Paling tidak, sebelum puncak Karya Agung Panca Balikrama tahun 2019, penataan telah selesai. Bukan saja di Pura Penataran Agung, juga di wewidangan Pura Besakih. *k16
Komentar