nusabali

Mandia Kandidat Terkaya, Tjok Bagus Paling Miskin

  • www.nusabali.com-mandia-kandidat-terkaya-tjok-bagus-paling-miskin

I Ketut Mandia menjadi kandidat terkaya dalam Pilkada Klungkung 2018.

Kekayaan Suwirta Turun Pasca Jadi Bupati


SEMARAPURA, NusaBali
Calon Wakil Bupati (Cawabup) Klungkung yang diusung PDIP-Hanura-PKPI ini memiliki harta kekayaan mencapai Rp 2,05 miliar. Sedangkan tandem Ketut Mandia di posisi Calon Bupati (Cabup) Klungkung, Tjokorda Bagus Oka, menjadi kandidat paling miskin dengan kekayaan hanya Rp 0,61 miliar.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Pasangan Cabup-Cawabup Klungkung 2018 ini diumumkan KPU Klungkung di Semarapura, Selasa (10/4) pagi. Dalam pertemuan yang dipimpin langsung Ketua KPU Klungkung I Made Kariada kemarin, masing-masing pasangan calon hanya diwakili oleh LO atau penghubungnya.

Berdasarkan LHKPN yang telah diverifikasi KPK dan kemudian diumumkan KPU Klungkung, Selasa kemarin, kandidat incumbent I Nyonman Suwirta, Cabup Klungkung yang diusung Gerindra-Golkar-Demokrat-NasDem, hanya menempati posisi terkaya kedua. Kandidat yang masih menjabat Bupati Klungkung 2013-2018 ini hanya memiliki kekayaan Rp 1,73 miliar. Sedangkan tandem Nyoman Suwirta di posisi Cawabup Klungkung, I Made Kasta, jadi kandidat terkaya ketiga dengan harta mencapai Rp 1,64 miliar.

Ketut Mandia yang menjadi kandidat paling tajir merupakan politisi PDIP asal Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung yang dua kali periode duduk di DPRD Bali Dapil Klungkung. Dalam LHKPN yang diumumkan kemarin, kekayaan Mandia mencapai Rp 2.048.965.553 atau Rp 2,05 mili8ar.

Kekayaan Mandia sebesar itu terdiri dari tanah dan bangunan di 11 lokasi bernilai Rp 1.355.000.000, alat transportasi (5 unit) senilai Rp 576.000.000---termasuk mobil Mitsubishi Pajero Sport seharga Rp 470.000.000---, harta bergerak lainnya senilai Rp 5.000.000, kas dan setara kas bernilai Rp 599.604.216, harta lainnya Rp 317.400.000, dan utang sebesar Rp 804.038.663.

Sedangkan total kekayaan Nyoman Suwirta sebesar Rp 1.727.454.403 atau Rp 1,73 miliar terdiri dari tanah dan bangunan di 3 lokasi senilai Rp 1.039.000.000, alat transportasi (3 unit) senilai Rp 270.250.000---termasuk mobil Toyota Minibus seharga Rp 250.000.000---, harta bergerak lainnya Rp 39.200.000, serta kas dan setara kas Rp 379.004.403. Harta kekayaan Suwirta menyusut dibandingkan ketika sebelum menjadi Bupati Klungkung yang besarnya mencapai Rp 1.775.558.914 atau Rp 1,78 miliar. Suwirta merupakan tokoh asal Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penbida yang sandang predikat sebagai Bupati Klungkung pertama asal kawasan seberang.

Sementara, kekayaan Made Kasta sebesar Rp 1.636.484.122 atau Rp 1,64 miliar terdiri dari tanah dan bangunan di 2 lokasi senilai Rp 1.400.000.000, alat transportasi (6 unit) senilai Rp 94.500.000---termasuk mobil Ford Minibus seharga Rp 50.000.000---, harta bergerak lainnya Rp 113.750.000, serta kas dan setara kas Rp 28.234.122. Kekayaan Made kasta naik dari semula Rp 1.036.264.836 atau Rp 1,04 miliar. Made Kasta merupakan politisi Gerindra asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung yang masih menjabat Wakil Bupati Klungkung 213-2018.

Sebaliknya, kekayaan Tjok Bagus Bagus Oka total Rp 610.504.959 atau Rp 0,61 miliar terdiri dari alat transportasi senilai Rp 327.000.000, harta bergerak lainnya Rp 104.160.000, serta kas dan setara kas Rp 179.344.959. Kekayaan Tjok Bagus Oka turun dari semula Rp 1.279.241.000 atau Rp 1,28 miliar. Tjok Bagus Oka meruapakan tokoh Puri Agung Klungkung, yang sebelumnya sempat maju sebagai Cabup Klungkung yang diusung Golkar di Pilkada 2013.

Tjok Bagus Oka mengatakan, dirinya sudah melaporkan harta apa adanya. “Itulah kekayaan saya sebagai mantan dosen. Saya tidak mau keluar uang berpuluh-puluh miliar rupiah,” jelas Tjok Bagus Oka saat dikonfirmasi NusaBali di Semarapura, Selasa kemarin.

Sedangkan Nyoman Suwirta, menyatakan harta kekayaannya memang turun setelah menjabat sebagai Bupoati Klungkung hasil Pilkada 2013. Menurut Suwirta, pihaknya selaku Bupati memang memang mendapat dana operasional. Tapi, itu semua untuk kpntingan masyarakat.

“Ya, harta kekayaan saya bukannya naik, tapi justru turun setelah menjadi Bupati Klungkung. Bahkan, gaji terkadang minus. Itu untuk bantu saat bedah desa. Saya jadi Bupati bukan untuk mencari kekayaan, tapi mengabdi buat masyarakat. Untuk tarung Pilkada Klungkung 2018, murni dana gotong royong,” jelas tokoh low profile yang dikenal sebagai dedengkot Koperasi ini.

Sementara itu, Ketua KPU Klungkung, I Made Kariada, mengatakan pengumuman harta kekayaan para kandidat merupakan kegiatan yang diamanahkan dalam Pasal 74 Peraturan KPU Ri Nomor 3 Tahun 2017. “KPU memfasilitasi pengumuman LHKPN pasangan calon yang telah diverifikasi oleh KPK,” jelas Kariada. *wan

Komentar