nusabali

Perawat, Pegawai, dan Dokter Panik

  • www.nusabali.com-perawat-pegawai-dan-dokter-panik

Simulasi Gempa dan Tsunami Sasar RS TNI AD Wirasatya

SINGARAJA, NusaBali
Puluhan perawat, pegawai dan dokter di rumah sakit tingkat IV TNI-AD Wirasatya Singaraja, Selasa (10/4) pagi, tampak panik karena terjadi gempa  dan ancaman tsunami. Mereka berlarian untuk menyelamatkan diri. Pun dengan para pasien yang dirawat, harus dievakuasi ke titik aman yang telah ditentukan. Demikian gambaran simulasi kebencanaan yang dimotori Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.Kepala BPBD Buleleng, I Made Subur ditemui di sela-sela simulasi mengatakan, dipilihnya rumah sakit tingkat IV TNI-AD Wirastaya Singaraja, sebagai salah satu tempat simulasi, mengingat potensi dampak bencana gempa dan tsunami cukup tinggi. Tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terletak di wilayah kota dekat dengan laut, masuk dalam zona rawan bencana.

Dikatakan, setelah melakukan simulasi di SMPN 3 Singaraja dan rumah sakit TNI-AD juga akan menyasar sejumlah kantor pelayanan publik lainnya yang masuk  dalam zona rawan. Seperti, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu termasuk Gedung DPRD Buleleng. Pun dengan perusahaan pariwisata, hotel dan restoran.

“Sosialisasi dna simulasi kebencanaan ini terus akan kita lakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selamat jika terjadi bencana. Jangan sampai karena tidak ada pengetahuan penyelamatan diri dalam kepanikan terjadi korban,” katanya. Made Subur mengatakan, bangunan perkantoran di Buleleng hampir seluruhnya belum memiliki SOP terkait kebencanaan. Sehingga pihaknya secara bertahap secara estafet memberikan pemahaman penyelamatan diri dari bencana.

Semenatara itu Kepala Rumah sakit tingkat IV TNI-AD Wirasatya Singaraja, Mayor ckm Renei Indah Candra Wirasati mengapresiasi simulasi kebencanaan yang diberikan oleh BPBD Buleleng. Meski menurutnya rumah sakit yang dikelolanya sudah memiliki SOP terkait kebencanaan. Hanya saja yang pernah dilakukan baru sebatas simulasi kebakaran.

“Kalau protap bencana kami sudah punya. Tetapi penanganan gempa dan tsunami ini baru pertamakali. Ini akan menambah pengetahuan dan skill angota kami bagaimana jika benar-benat terjadi bencana,” katanya.

Ditambahkan, sebagai tempat pelayanan masyarakat simulasi kebencanaan ini sangat penting. Terutama dalam langkah mengevakuasi dan menyelamatkann pasien dan masyarakat sekitarnya, selain juga menyelamatkan diri sendiri. *k23

Komentar