nusabali

Hindari Gundukan, Tabrak Pohon, Pemotor Tewas

  • www.nusabali.com-hindari-gundukan-tabrak-pohon-pemotor-tewas

Diduga lepas kendali (out of control), seorang pengendara sepeda motor Honda DK 8228 KA, I Nyoman Wilastra, 36, meregang nyawa pasca menabrak pohon perindang di Jalan raya Batuan Banjar Griya Ciwa, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Selasa (10/4) subuh sekitar pukul 05.00 Wita.

GIANYAR, NusaBali
Korban yang warga Banjar Dentiyis desa Batuan ini mengalami cedera kepala berat akibat benturan dengan batang pohon.

Informasi di lapangan, sebelum menabrak pohon perindang terlebih dahulu korban yang membonceng temannya I Komang Sugiarta, 32, dikagetkan dengan adanya gundukan material bekas galian. Warga setempat pun mengeluhkan keberadaan galian tak bertuan ini. Sebab, lebih dari sebulan gundukan material tanah kapur bekas galian pipa tersebut tak kunjung diperbaiki.

Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Putu Sugiharta ketika dikonfirmasi mengatakan kecelakaan tunggal ini terjadi karena human eror. "Ya betul out of control. Pengendara kurang hati-hati ketika berkendara," jelasnya. Untuk kondisi korban yang dibonceng, kata Kapolsek mengalami patah kaki kanan. "Saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit," imbuhnya.

Pertama kali, korban kecelakaan tunggal ini dilihat oleh warga yang tinggal dekat TKP, Ida Bagus Rai Adnyana. Diperkirakan, kedua korban menaiki sepeda motor datang dari selatan menuju tikungan Pura Dalem Sukaluwih. Nah, setelah menikung dan melaju ke arah barat inilah korban Wilastra dikagetkan dengan gundukan material di sisi selatan jalan hingga akhirnya lepas kendali. Sepeda motor sempat cros di atas gundukan, lalu menabrak pohon perindang. Alhasil, bagian depan sepeda motor ringsek hingga menyentuh sadel motor. Terhadap kedua korban, langsung dilarikan ke RS Ari Canthi Mas, Ubud. Saat dicek di IGD, korban Wilastra sudah tak bernyawa dengan mengalami CKB.

Ditemui di IGD RS Ari Canthi Mas Ubud istri korban tewas, Ni Ketut Artini tampak tak berhenti menangisi kepergian suami tercintanya. Dirinya pun tak tahu pasti, kemana suaminya pergi sebelum kejadian. "Biasanya pulang kerja jam 10 malam. Kemarin tumben belum pulang. Saya SMS, sudah siapkan nasi untuk makan tapi gak dibalas," ujarnya sedih.

Dirinya pun kaget, ketika didatangi oleh anggota Polsek Sukawati kemarin pagi yang mengabarkan bahwa suaminya terlibat lakalantas. Kini, Artini harus tetap bertahan untuk mengasuh seorang putri kecilnya yang masih duduk di kelas 4 SD. *nvi

Komentar