nusabali

Tiga Desa Dijadikan Uji Coba Penyedotan Tinja Terjadwal

  • www.nusabali.com-tiga-desa-dijadikan-uji-coba-penyedotan-tinja-terjadwal

Supaya masyarakat Tabanan mendapatkan pelayanan penyedotan lumpur tinja secara rutin, UPT TPA Mandung akan memilih tiga desa dijadikan pilot project pelayanan penyedotan lumpur tinja sebagai uji coba.

TABANAN, NusaBali
Jika tidak ada halangan, rencana tersebut akan direalisasikan pada April 2018 ini.Kepala UPT TPA Mandung Ni Luh Sukartini, mengatakan pihaknya akan memilih tiga desa untuk dijadikan uji coba sebagai pelayanan penyedotan lumpur tinja terjadwal. Adapun tiga desa tersebut yakni Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken; Banjar Taman Sari, Desa Delod Peken; dan Banjar Sema, Desa Kediri. “Kalau tidak ada halangan April ini akan dilakukan,” ujarnya, Selasa (10/4).

Kata dia pelayanan ini dia namakan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2). “Selama ini kita hanya menggunakan sistem on call saja. Nantinya dengan program L2T2 ini maka penyedotan tinja akan dilakukan terjadwal,” imbuhnya.

Lanjutnya, ketika nanti lumpur tinja sudah terkumpul, akan diolah di TPA Mandung, Kecamatan Kerambitan. Lumpur tinja akan diolah pada Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang dimiliki oleh UPT TPA Mandung dengan bantuan 14 orang tenaga IPLT dan tiga unit truk IPLT yang siap menyedot tinja dari rumah warga.

Selain truk tangki lumpur tinja milik TPA, truk tangki lumpur tinja swasta juga melakukan pengolahan lumpur tinja di IPLT TPA Mandung.  “Kami  memiliki empat buah kolam berkapasitas 27 meter kubik. Setiap harinya rata-rata ada 4 sampai 5 tangki lumpur tinja yang diolah menjadi pupuk atau setara dengan 12 meter kubik tinja per harinya,” tutur Sukartini.

Adapun proses pengolahan lumpur tinja menjadi kompos dimulai dengan penyaluran lumpur tinja ke kolam yang disebut SSC (Solid Separation Chamber) kemudian diendapkan selama 7 hingga 10 hari. Setelah itu endapan akan alirkan ke drying area (pengeringan) dan dibiarkan selama 2 pekan untuk selanjutnya dikomposkan. Dalam sebulan IPLT mampu menghasilkan 10 ton pupuk organik dari tinja tersebut. “Setelah menjadi kompos akan dikumpulkan, selain digunakan di TPA sendiri banyak juga warga sekitar yang meminta,” ucap Sukartini. *d

Komentar