320 Bonsai Ikut Kontes HUT Kota Gianyar
Bonsai memiliki nilai tersendiri bagi penggemarnya. Bahkan sepohon bonsai bisa berharga ratusan juta bahkan miliaran rupiah.
GIANYAR, NusaBali
Namun dalam proses pembentukan pohon kerdil ini pun membutuhkan kesabaran tinggi. “Pertama harus sabar, dan memahami ilmu dalam melilhat dan membentuk bongkahan pohon menjadi bonsai,“ ucap I Wayan Artana, Penasihat PPBI (Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia) cabang Gianyar, saat ditemui di kontes dan pameran bonsai di lapangan astina Gianyar, Rabu (11/4).
Artana mengatakan salah satu yang harus diperhatikan dalam merawat bonsai ialah volume air dan sinar. Dikatakan, dua hal ini sangat memengaruhi pertumbuhan bonsai yang sedang dibentuk. “ Misal musim tertentu terlalu sering kena hujan, bentuk bonsai malah tidak bagus, “ ucapnya.
Bonsai yang ia rawat pun merupakan pohon yang usianya sudah puluhan tahun bahkan ada yang ratusan. Namun untuk pembentukan bakalan bonsai menjadi pohon kerdil diatas pot, dikatakan bisa memakan waktu 4- 8 tahun. “ Dominan saya mengambil bakalan dari alam, rata-rata usia pohon semua diatas 25 tahun, “ ucapnya.
Pembentukan bonsai menggunakan kawat memang membutuhkan waktu, hingga bonsai yang katagori sempurna memiliki batang, cabang, anak cabang, anak ranting, cucu ranting. Selain itu berbagai gaya juga memberi nilai pada bonsai itu sendiri, dari gaya formal, informal, grouping, bunjin. “ Bunjin ini yang paling menarik, karena membentuk pohon yang terlihat merana, “ katanya.
Dalam kontes dan pameran bonsai yang diselenggarakan di Lapangan Astina Gianyar, diikuti sekitar 320 peserta. Jenis bonsai yag dikut sertakan dalam kontes ini bervariasi, seperti Pohon Santigi, Pikus (Bunut /Beringin), Anting Putri, Serut (Pungut), Sisir, jenis Cemara, Asem serta pohon berbunga seperti Soka dan lainya. “ Ratusan bonsai ebrbagai jeni ini berasal dari Jawa, Bali, NTB, Makasar, “ ucap panitia kontes bonsai, I Gusti Bagus Adi Wicaksana Widhya Utama.
Kontes bonsai ini diselengarakan 8,9 dan 10 April. Usai kontes itu sudah diberikan penilaian terhadap bonsai terbaik. Salah satunya bonsai dari pohon Santigi milik peserta Andres asal Mataram, Lombok. Bonsai ini meraih lima katagori, yakni katagori baik sekali, best ten, best in class dan katagori best perfomance, serta bonsai club internasional. Setelah kontes ini dilanjutkan dengan penyelenggaraan pameran hingga 15 April 2018. *nvi
Namun dalam proses pembentukan pohon kerdil ini pun membutuhkan kesabaran tinggi. “Pertama harus sabar, dan memahami ilmu dalam melilhat dan membentuk bongkahan pohon menjadi bonsai,“ ucap I Wayan Artana, Penasihat PPBI (Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia) cabang Gianyar, saat ditemui di kontes dan pameran bonsai di lapangan astina Gianyar, Rabu (11/4).
Artana mengatakan salah satu yang harus diperhatikan dalam merawat bonsai ialah volume air dan sinar. Dikatakan, dua hal ini sangat memengaruhi pertumbuhan bonsai yang sedang dibentuk. “ Misal musim tertentu terlalu sering kena hujan, bentuk bonsai malah tidak bagus, “ ucapnya.
Bonsai yang ia rawat pun merupakan pohon yang usianya sudah puluhan tahun bahkan ada yang ratusan. Namun untuk pembentukan bakalan bonsai menjadi pohon kerdil diatas pot, dikatakan bisa memakan waktu 4- 8 tahun. “ Dominan saya mengambil bakalan dari alam, rata-rata usia pohon semua diatas 25 tahun, “ ucapnya.
Pembentukan bonsai menggunakan kawat memang membutuhkan waktu, hingga bonsai yang katagori sempurna memiliki batang, cabang, anak cabang, anak ranting, cucu ranting. Selain itu berbagai gaya juga memberi nilai pada bonsai itu sendiri, dari gaya formal, informal, grouping, bunjin. “ Bunjin ini yang paling menarik, karena membentuk pohon yang terlihat merana, “ katanya.
Dalam kontes dan pameran bonsai yang diselenggarakan di Lapangan Astina Gianyar, diikuti sekitar 320 peserta. Jenis bonsai yag dikut sertakan dalam kontes ini bervariasi, seperti Pohon Santigi, Pikus (Bunut /Beringin), Anting Putri, Serut (Pungut), Sisir, jenis Cemara, Asem serta pohon berbunga seperti Soka dan lainya. “ Ratusan bonsai ebrbagai jeni ini berasal dari Jawa, Bali, NTB, Makasar, “ ucap panitia kontes bonsai, I Gusti Bagus Adi Wicaksana Widhya Utama.
Kontes bonsai ini diselengarakan 8,9 dan 10 April. Usai kontes itu sudah diberikan penilaian terhadap bonsai terbaik. Salah satunya bonsai dari pohon Santigi milik peserta Andres asal Mataram, Lombok. Bonsai ini meraih lima katagori, yakni katagori baik sekali, best ten, best in class dan katagori best perfomance, serta bonsai club internasional. Setelah kontes ini dilanjutkan dengan penyelenggaraan pameran hingga 15 April 2018. *nvi
1
Komentar