Kereta Gantung Masuk Tahap Studi Kelayakan
Kereta gantung akan melintas dari Jembatan Tukad Bangkung menuju Air Terjun Nungnung dengan jarak sekitar 4 kilometer.
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung kini tengah melakukan feasible study (FS) atau studi kelayakan untuk proyek pembangunan kereta gantung di Desa Pelaga, Kecamatan Petang. “Kami targetkan tahun ini FS selesai, sehingga tahun depan melangkah ke tahap selanjutnya yakni penyusunan DED (detail engineering design),” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra, Rabu (11/4).
Menurut dia, sesuai dengan wacana awal, pembangunan kereta gantung untuk menambah fasilitas penunjang pariwisata, khususnya di Badung Utara. “Harapannya tentu agar pariwisata tidak hanya Badung Selatan. Kami lihat potensi mengembangkan pariwisata Badung Utara sangat besar bila pembangunan kereta gantung terwujud,” kata pejabat asal Kuta, tersebut.
Badra menjelaskan, target kunjungan/penumpang kereta gantung itu 100 ribu – 200 ribu orang per tahun. Kereta gantung akan melintas dari Jembatan Tukad Bangkung menuju Air Terjun Nungnung dengan jarak sekitar 4 kilometer. Sehingga bila dihitung pergi – pulang (PP) menjadi 8 kilometer.
“Ada tiga stasiun sepanjang rute itu. Wisatawan dapat berhenti di setiap stasiun untuk menikmati wahana. Pertunjukan di setiap stasiun sedang kami rancang,” papar Badra.Sayangnya, saat disinggung anggaran pembangunan kereta gantung dimaksud, Badra belum berani buka-bukaan. Dia beralasan belum berani memperkirakan, karena FS masih dalam tahapan persiapan. “Tunggu dulu FS-nya selesai, baru bisa menentukan berapa biaya yang diperlukan,” ucapnya.
Untuk diketahui, wacana awal pembangunan kereta gantung di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, didasarkan atas kebutuhan infrastruktur penunjang pariwisata. Sebab selama ini, kawasan Badung Utara dengan topografi perbukitan lebih mengandalkan sektor pertanian maupun agrowisata. Padahal, dengan alam yang indah, memiliki potensi besar untuk lebih dikembangkan. Salah satu caranya dengan menambah fasilitas penunjang pariwisata berupa kereta gantung.
“Jadi wisatawan akan disuguhi pemandangan alam di sana,” imbuh Badra. Selain kereta gantung, sebagai pelengkap dari keberadaan kereta gantung, pemkab juga berencana membangun sejumlah wahana pendukung. *asa
Pemerintah Kabupaten Badung kini tengah melakukan feasible study (FS) atau studi kelayakan untuk proyek pembangunan kereta gantung di Desa Pelaga, Kecamatan Petang. “Kami targetkan tahun ini FS selesai, sehingga tahun depan melangkah ke tahap selanjutnya yakni penyusunan DED (detail engineering design),” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra, Rabu (11/4).
Menurut dia, sesuai dengan wacana awal, pembangunan kereta gantung untuk menambah fasilitas penunjang pariwisata, khususnya di Badung Utara. “Harapannya tentu agar pariwisata tidak hanya Badung Selatan. Kami lihat potensi mengembangkan pariwisata Badung Utara sangat besar bila pembangunan kereta gantung terwujud,” kata pejabat asal Kuta, tersebut.
Badra menjelaskan, target kunjungan/penumpang kereta gantung itu 100 ribu – 200 ribu orang per tahun. Kereta gantung akan melintas dari Jembatan Tukad Bangkung menuju Air Terjun Nungnung dengan jarak sekitar 4 kilometer. Sehingga bila dihitung pergi – pulang (PP) menjadi 8 kilometer.
“Ada tiga stasiun sepanjang rute itu. Wisatawan dapat berhenti di setiap stasiun untuk menikmati wahana. Pertunjukan di setiap stasiun sedang kami rancang,” papar Badra.Sayangnya, saat disinggung anggaran pembangunan kereta gantung dimaksud, Badra belum berani buka-bukaan. Dia beralasan belum berani memperkirakan, karena FS masih dalam tahapan persiapan. “Tunggu dulu FS-nya selesai, baru bisa menentukan berapa biaya yang diperlukan,” ucapnya.
Untuk diketahui, wacana awal pembangunan kereta gantung di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, didasarkan atas kebutuhan infrastruktur penunjang pariwisata. Sebab selama ini, kawasan Badung Utara dengan topografi perbukitan lebih mengandalkan sektor pertanian maupun agrowisata. Padahal, dengan alam yang indah, memiliki potensi besar untuk lebih dikembangkan. Salah satu caranya dengan menambah fasilitas penunjang pariwisata berupa kereta gantung.
“Jadi wisatawan akan disuguhi pemandangan alam di sana,” imbuh Badra. Selain kereta gantung, sebagai pelengkap dari keberadaan kereta gantung, pemkab juga berencana membangun sejumlah wahana pendukung. *asa
Komentar