nusabali

Polisi Buru Pengemudi Bus yang Kabur

  • www.nusabali.com-polisi-buru-pengemudi-bus-yang-kabur

Bus Seruduk 6 Mobil dan 2 Motor, 1 Tewas di Ungasan, Kuta Selatan, Badung

DENPASAR, NusaBali
Insiden kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Uluwatu, tepatnya di depan pintu masuk kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK), Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Jumat (13/4) sekitar pukul 14.00 Wita. Dalam insiden itu, bus pariwisata yang menjadi pemicu tabrakan menyeruduk 6 mobil dan 2 motor. Akibatnya, satu orang meregang nyawa di lokasi kejadian. Saat ini, penyidik Satuan Lalulintas Polresta Denpasar masih mengejar pengemudi bus maut yaang melarikan diri. Penyidik juga melakukan pendalaman penyebab kecelakaan itu. Namun dugaan awal lantaran rem blong.

Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol Rahmawati menuturkan, insiden kecelakaan tersebut terjadi saat bus dengan nomor polisi AB 2773 BA bergerak dari arah Selatan (Pecatu) menuju Utara (Jimbaran). Mobil naas tersebut bergerak dengan kecepatan tinggi di jalan menurun. Apesnya, saat berada di depan toko modern Pepito, mobil menyenggol pengendara sepeda motor yang belum diketahui identitasnya yang bergerak dari arah berlawanan. Setelah menyenggol motor, bus itu hilang kendali dan menabrak mobil Avanza DK 502 FS yang ada di depan dan mobil Innova DK 1506 OP yang berada di depan Avanza. Setelah dua mobil ini tersingkir ke pinggir jalan, bus kemudian menabrak sepeda motor DK 5378 GO yang melaju di depannya. Setelah itu, bus itu banting setir ke arah kiri dan menabrak mobil pick up bernopol DK 8616 UM dan mobil Yaris DK 1891 JF yang sedang parkir. Bus kemudian menyeruduk mobil Avanza DK 1469 ME yang melaju di depan. Bukannya berhenti, sopir bus banting setir ke kanan sehingga menyeruduk mobil Isuzu Elf DK 1397 BS dan sepeda motor Supra DK 6002 CF yang juga datang dari arah berlawanan. Bus itu akhirnya berhenti setelah menabrak tiang listrik.

“Total yang terlibat kecelakaan ini sekitar enam mobil dan dua sepeda motor,” kata Kompol Rahmawati.

Dijelaskan Kompol Rahmawati, dalam kecelakaan yang melibatkan enam mobil dan dua sepeda motor, satu orang diketahui bernama Ida Bagus Putu Adnyana, 47, alias Jik Genjing, asal Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng, meregang nyawa di lokasi. Pengemudi mobil pick up ini tewas setelah digilas bus.

“Korban ini diseruduk saat parkir di pinggir jalan. Saat itu, korban baru turun dari mobil dan langsung ditabrak. Dia tewas di lokasi,” ujar Kompol Rahmawati.

Usai terlibat kecelakaan, sopir bus langsung menghilang. Untuk saat ini, kepolisian menyimpulkan insiden kecelakaan itu diduga kuat karena rem blong. “Penyebab pastinya masih kami dalami. Tapi, sejauh ini sang sopir hilang kendali saat mobil mengalami rem blong,” ucapnya. Menurutnya, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pengemudi bus.

“Saya tak tahu persis awal mulanya mobil itu tak bisa dikendalikan oleh sopirnya. Yang saya tahu saat mobil itu menyerempet motor di depan Pepito. Mobil tersebut akhirnya bisa berhenti setelah menabrak tiang listrik di seberang pintu masuk kawasan GWK. Sementara korban yang meninggal, saya mendapat cerita dari temannya saat itu hendak keluar dari dalam mobilnya hendak beli es. Saat itu mereka berhenti karena gerah sepulang ambil babi di keluarganya untuk nelu bulanin cucunya korban di Buleleng hari ini (kemarin). Pada saat keluar dari pintu mobil, tiba-tiba bus menyambarnya dan korban terseret hingga di pintu keluar GWK. Tabrakan memang tak bisa dihindari pak, karena posisi saat itu jalan raya sedang padat,” tutur wanita pedagang kaki lima asal Gianyar yang berjualan di sekitar TKP, Sabtu kemarin.

Pedagang yang telah berjualan 20-an tahun di lokasi itu mengatakan kecelakaan mobil di tanjakan GWK memang kerap terjadi. Ada kendaraan yang salah start saat menaiki tanjakan, dan ada yang hilang kendali saat turun. “Jalur ini sekarang padat pak. Jalannya kecil, sementara kendaraan yang melintas banyak dan kebanyakan bus pariwisata yang berukuran besar. Pokoknya ada saja kejadian. Bahkan ada yang aneh, saat sampai di tengah tanjakan mobilnya mogok. Seperti kejadian kemarin katanya rem tak berfungsi. Namun saya melihat setelah ditarik dan mesinnya dihidupkan, masih bisa berjalan dengan baik,” ucap wanita yang minta namanya tidak ditulis di koran.

Sementara itu, Marketing Communication (Marcom) Head GWK Lucky Martaguna mengungkapkan pihaknya akan melakukan evaluasi menyusul kasus kecelakaan lalu lintas pada Jumat (13/4). Meski kejadian tersebut tak berada pada wilayah tanggungjawabnya, namun peristiwa itu menjadi perhatiannya. Dirinya tak menampik memang banyak wisatawan yang singgah di pintu masuk GWK hanya sekadar untuk foto. Untuk memantau wisatawan yang berkerumum di pintu tersebut pihaknya sudah menyiagakan security. Tujuannya untuk mengatur dan mengarahkan wisatawan yang menghambat lalu lintas di dalam kawasan GWK. Kalau yang terjadi kemarin memang berada di depan pintu GWK dan berada di luar kawasan. Selain itu awal mula kejadian itu bukan di gerbang masuk GWK tetapi di Jalan Raya Uluwatu.

Dia mengatakan Jalan Raya Uluwatu di sekitar pintu gerbang GWK memang kerap terjadi kemacetan. Biasanya sekitar pukul 15.00 – 19.00 Wita, merupakan puncak kemacetan. Dia menduga, kepadatan lalin itu antara lain karena wisatawan menuju atau pulang dari berbagai objek wisata seperti Uluwatu dan termasuk GWK dan sekitarnya.

“Pada intinya kami tak menginginkan terjadi kecelakaan. Terkait kecelakaan kemarin, kami akan lakukan evaluasi. TKP kejadian kemarin itu memang berada di jalan keluar dari kawasan GWK. Tetapi kejadian itu beberapa meter di luar kawasan. Artinya kejadian itu di luar pengawasan security kami. Kalau di dalam kawasan sangat tak boleh parkir di pinggir jalan. Untuk menertibkannya makanya kami menyiagakan security khusus di pintuk keluar-masuk kawasan. Meski terjadi di luar kawasan, kejadian kemarin tetap kami evaluasi. Salah satunya untuk peningkatan pengawasan oleh security terhadap pengunjung maupun wisatawan yang singgah hanya untuk sekadar berfoto. Kami akui banyak yang foto di sana dengan latar belakang tulisan GWK,” tuturnya. *dar, p

Komentar