SBMPTN 2018, Peserta Harus Jeli Pilih Jurusan Kuliah
Dua pekan lagi pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 akan ditutup.
JAKARTA, NusaBali
Para calon peserta harus mempersiapkan diri sebaik mungkin terlebih dalam pemilih kampus.Dr Eng Siti Machmudah ST M Eng, anggota tim penerimaan mahasiswa baru ITS Surabaya mengatakan, selain memilih jurusan yang sesuai, peserta juga harus jeli melihat persaingan di tiap jurusan tersebut. “Semakin banyak peminat suatu prodi, maka semakin besar persaingannya,” ujar dia seperti dilansir dari laman Unair, Minggu (15/4).
Ia memberikan tips agar peserta memilih jurusan pada pilihan pertama sebagai jurusan yang diminati, baru kemudian pilihan kedua jurusan yang memiliki peminat sedikit serta skor SBMPTN yang tidak terlalu tinggi.
Machmudah mengatakan, tahun lalu peminat SBMPTN ITS mencapai hingga 31.282. “Dari 31.282 peserta SBMPTN peminat ITS, hanya 1.366 peserta yang diterima. Ini menandakan semakin ketatnya persaingan di kampus teknologi ini dalam memperebutkan bangku perkuliahan,” ujar wanita yang menjabat sebagai dosen Teknik Kimia ITS ini.
Mengenai passing grade, ia menjelaskan, perguruan tinggi negeri tidak bisa menentukan passing grade. “Passing grade dihitung berdasarkan nilai serta jumlah keseluruhan pendaftar SBMPTN pada jurusan tersebut,” sambungnya. Daya tampung setiap jurusan pada kampus berbeda-beda. Daya tampung yang sedikit dan jumlah peminat yang sangat banyak menyebabkan tingkat keketatan sebuah jurusan sangatlah tinggi.
“Pada SBMPTN tahun 2017 lalu, misalnya, Arsitektur menjadi jurusan paling ketat hingga mencapai 2,5% keketatan. Itu artinya dari 100 orang pendaftar dan yang diterima hanya 2,5 orang,” ujarnya. Untuk jurusan yang memiliki keketatan rendah, di antaranya Fisika. “Pada SBMPTN tahun 2017 lalu, Jurusan Fisika memiliki tingkat keketatan sebesar 10,9%. Ini artinya setiap 100 orang pendaftar yang diterima hanya 10,9 pendaftar,” sambungnya.Ia menambahkan, pada 2017 nilai SBMPTN tertinggi didapat oleh mahasiswa Teknik Elektro. “Untuk tahun 2017, mahasiswa Teknik Elektro lah yang mendapatkan nilai tertinggi SBMPTN di ITS,” lanjutnya. *
Para calon peserta harus mempersiapkan diri sebaik mungkin terlebih dalam pemilih kampus.Dr Eng Siti Machmudah ST M Eng, anggota tim penerimaan mahasiswa baru ITS Surabaya mengatakan, selain memilih jurusan yang sesuai, peserta juga harus jeli melihat persaingan di tiap jurusan tersebut. “Semakin banyak peminat suatu prodi, maka semakin besar persaingannya,” ujar dia seperti dilansir dari laman Unair, Minggu (15/4).
Ia memberikan tips agar peserta memilih jurusan pada pilihan pertama sebagai jurusan yang diminati, baru kemudian pilihan kedua jurusan yang memiliki peminat sedikit serta skor SBMPTN yang tidak terlalu tinggi.
Machmudah mengatakan, tahun lalu peminat SBMPTN ITS mencapai hingga 31.282. “Dari 31.282 peserta SBMPTN peminat ITS, hanya 1.366 peserta yang diterima. Ini menandakan semakin ketatnya persaingan di kampus teknologi ini dalam memperebutkan bangku perkuliahan,” ujar wanita yang menjabat sebagai dosen Teknik Kimia ITS ini.
Mengenai passing grade, ia menjelaskan, perguruan tinggi negeri tidak bisa menentukan passing grade. “Passing grade dihitung berdasarkan nilai serta jumlah keseluruhan pendaftar SBMPTN pada jurusan tersebut,” sambungnya. Daya tampung setiap jurusan pada kampus berbeda-beda. Daya tampung yang sedikit dan jumlah peminat yang sangat banyak menyebabkan tingkat keketatan sebuah jurusan sangatlah tinggi.
“Pada SBMPTN tahun 2017 lalu, misalnya, Arsitektur menjadi jurusan paling ketat hingga mencapai 2,5% keketatan. Itu artinya dari 100 orang pendaftar dan yang diterima hanya 2,5 orang,” ujarnya. Untuk jurusan yang memiliki keketatan rendah, di antaranya Fisika. “Pada SBMPTN tahun 2017 lalu, Jurusan Fisika memiliki tingkat keketatan sebesar 10,9%. Ini artinya setiap 100 orang pendaftar yang diterima hanya 10,9 pendaftar,” sambungnya.Ia menambahkan, pada 2017 nilai SBMPTN tertinggi didapat oleh mahasiswa Teknik Elektro. “Untuk tahun 2017, mahasiswa Teknik Elektro lah yang mendapatkan nilai tertinggi SBMPTN di ITS,” lanjutnya. *
1
Komentar