nusabali

Ketug Bumi ISI Denpasar Siap Tampil di BBF 2018

  • www.nusabali.com-ketug-bumi-isi-denpasar-siap-tampil-di-bbf-2018

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar bakal turut memeriahkan ‘Grand Opening’ Badung Bahari Festival (BBF) ke-2 di Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, 9 Mei 2018 mendatang.

DENPASAR, NusaBali
ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi seni di Bali bakal menampilkan karya fenomenal ‘Ketug Bumi’ diiringi fragmen tari yang telah disempurnakan dari penampilan tahun lalu.Menurut Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerja Sama ISI Denpasar I Ketut Garwa SSn MSn, karya fenomenal tersebut setidaknya akan melibatkan sebanyak 250 orang lebih mahasiswa. Pihaknya bahkan sudah menggelar rapat koordinasi (rakor) terakhir dengan jajaran internalnya, pada Jumat (13/4) lalu di kampus ISI Denpasar. Selain mematangkan persiapan di tengah waktu yang semakin mepet, rakor itu bertujuan agar ‘pasukannya’ memiliki bayangan tentang sirkulasi atau medan di lapangan.

“Pada pinsipnya, ISI Denpasar sudah siap dari segala aspek. Namun yang perlu digenjot adalah penyesuaian musik dengan tarian, serta penguasaan medan. Karena pada tahun 2017 tempatnya di Pantai Samuh, Tanjung Benoa. Sedangkan tahun ini di Pantai Pandawa, jadi perlu penyesuaian,” ungkap Garwa.

Secara filosofi, Garwa menjelaskan arti dari Ketug Bumi. Ketug artinya bergetar, sedangkan Bumi artinya jagat. “Maknanya, bagaimana kita menggetarkan jagat dengan alat musik. Sehingga instrumen yang digunakan berukuran serba besar, seperti kendang besar, ceng-ceng besar, jimbe, keroncongan, dan instrumen musik lain yang telah diujicoba,” katanya.

Hingga saat ini, ia mengaku belum menemukan bentuk yang sempurna, karenanya berdasarkan perintah Rektor ISI Denpasar, Ketug Bumi akan terus dieksplor dengan melibatkan seniman dari berbagai unsur. Dia menargetkan, pekan depan sudah menggelar latihan lapangan agar mahasiswa mengetahui alur dari awal hingga tiba di panggung kehormatan. ISI Denpasar berkomitmen mempersembahkan karya terbaik bagi masyarakat.

Terlebih lagi, hal tersebut menandakan sinergi antara ISI Denpasar dengan Pemerintah Kabupaten Badung makin menguat, terlebih pasca-penandatanganan MoU antarkedua lembaga beberapa waktu lalu. Tahun 2018 ini, kelompok mahasiswa ISI Denpasar juga menggelar praktik kerja lapangan (PKL) di Kecamatan Abiansemal dan Petang. Lembaga Penelitian juga sudah mengajukan jadwal kegiatan PKL yang meliputi pemetaan kesenian dan mencetak ‘blue print’ kesenian di Kabupaten Badung.

“Untuk kegiatan PKL kami sudah ajukan di Dinas Kebudayaan dan Bappeda. Kalau untuk kegiatan di Badung Bahari Festival, itu melalui Dinas Pariwisata Badung,” tandasnya. *ind

Komentar