125 Penggemar Onthel Kunjungi Puri Ubud
Sedikitnya 125 penggemar sepeda tua atau onthel dari 30 negara, berkunjung ke Puri Agung Ubud, Gianyar, Senin (16/4), pukul 07.00 Wita – 21.00 Wita.
GIANYAR, NusaBali
Kunjungan ini serangkaian pelaksanaan International Veteran Cycle As¬so¬ciation (IVCA) 2018 di Indonesia, 12-15 April 2018.Rombongan dipimpin Presiden IVCA Mr Brian Rosenberg, diterima penuh akrab oleh Panglingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra. Cok Putra mengenakan busana adat Bali, didampingi adiknya, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace dan Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De.
Setelah disambut dengan acara wellcome drink dan demo mengayuh sepeda tua oleh Brian Rosenberg di Sumanggen Puri Agung Ubud, para tamu diajak ke Gedong Betel/Gedong Rata, Puri Saren Agung Ubud. Selain Brian Rosenberg, ikut dipersilakan naik ke Gedong Betel oleh Cok Putra, yakni Pembina IVCA Letjend Purn Soeyono, dan Ketua Panitia Kegiatan IVCA 2018, H Bambang Waluyojati.
Cok Putra, saat memberikan kata sambutannya, tampak sangat gembira dengan kedatangan ratusan penggemar onthel asing itu. ‘’Kami sangat senang. Jadikan tempat ini seperti rumah kita semua,’’ ujar Cok Putra disambut aplaus para tamu asing. Cok Putra yang putra perintis pariwisata Ubud (alm) Tjokorda Gde Agung Sukawati ini, sembari berpromosi memaparkan tentang keberadaan Ubud sebagai destinasi wisata favorit di dunia. Kata Cok Putra, Ubud terkenal hingga kini, bermula dari persahabatan ayahndanya, Tjokorda Gde Agung Sukawati dengan sejumlah tamu asing hingga betah menetap di Ubud. Mereka antara lain, seniman Walter Spies, Rudolf Bonnet, Antonio Blanco, Arie Smith, dan lainnya.
Para penggemar onthel ini pun tampak sumringah dengan hangatnya sambutan tokoh Puri Agung Ubud. Acara diisi dengan pemberian hadiah sebuah sepeda tua oleh Pembina IVCA Letjend Purn Soeyono kepada Cok Putra, dilanjutkan jamuan makan malam di puri setempat.
Di sela-sela acara, Cok Ace menjelaskan, kedatangaan ratusan penggemar onthel asing dan Nusantara ini tentu menyuguhkan pesan berharga bagi masyarakat kini, khususnya generasi zaman now. Pesan itu, antara lain, kondisi tua sepeda dan pengayuhnya, tak membuat mereka menyerah menghadapi perjalanan atau tantangan ke depan. Tak kalah menarik, naik sepeda adalah salah satu cara mengimbangi modernitas yang makin bising dan berdebu, serta merawat kesehatan diri dan lingkungan. ‘’Tentu kita paham, zaman mesin ini membuat lingkungan terpolusi. Makanya, bisa disebut, komunitas onthel adalah bentuk romantisme yang sangat relevan untuk kita teladani,’’ jelas Ketua BPD PHRI Bali yang calon Wakil Gubernur Bali, berpasangan dengan Calon Gubernur Bali, I Wayan Koster (KBS-Ace) dari PDIP ini.
Sebelumnya, ribuan penggemar sepeda tua dari 30 negara berkeliling jalanan Kota Denpasar, Minggu (15/4) pagi. Mereka berparade sepeda tua serangkaian kongres dan reli Asosiasi Sepeda Tua Internasional dalam ajang IVCA 2018, 12-15 April 2018. Di antaranya, ada sepe¬da tua buatan tahun 1878, ikut berparade. *lsa
Kunjungan ini serangkaian pelaksanaan International Veteran Cycle As¬so¬ciation (IVCA) 2018 di Indonesia, 12-15 April 2018.Rombongan dipimpin Presiden IVCA Mr Brian Rosenberg, diterima penuh akrab oleh Panglingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra. Cok Putra mengenakan busana adat Bali, didampingi adiknya, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace dan Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De.
Setelah disambut dengan acara wellcome drink dan demo mengayuh sepeda tua oleh Brian Rosenberg di Sumanggen Puri Agung Ubud, para tamu diajak ke Gedong Betel/Gedong Rata, Puri Saren Agung Ubud. Selain Brian Rosenberg, ikut dipersilakan naik ke Gedong Betel oleh Cok Putra, yakni Pembina IVCA Letjend Purn Soeyono, dan Ketua Panitia Kegiatan IVCA 2018, H Bambang Waluyojati.
Cok Putra, saat memberikan kata sambutannya, tampak sangat gembira dengan kedatangan ratusan penggemar onthel asing itu. ‘’Kami sangat senang. Jadikan tempat ini seperti rumah kita semua,’’ ujar Cok Putra disambut aplaus para tamu asing. Cok Putra yang putra perintis pariwisata Ubud (alm) Tjokorda Gde Agung Sukawati ini, sembari berpromosi memaparkan tentang keberadaan Ubud sebagai destinasi wisata favorit di dunia. Kata Cok Putra, Ubud terkenal hingga kini, bermula dari persahabatan ayahndanya, Tjokorda Gde Agung Sukawati dengan sejumlah tamu asing hingga betah menetap di Ubud. Mereka antara lain, seniman Walter Spies, Rudolf Bonnet, Antonio Blanco, Arie Smith, dan lainnya.
Para penggemar onthel ini pun tampak sumringah dengan hangatnya sambutan tokoh Puri Agung Ubud. Acara diisi dengan pemberian hadiah sebuah sepeda tua oleh Pembina IVCA Letjend Purn Soeyono kepada Cok Putra, dilanjutkan jamuan makan malam di puri setempat.
Di sela-sela acara, Cok Ace menjelaskan, kedatangaan ratusan penggemar onthel asing dan Nusantara ini tentu menyuguhkan pesan berharga bagi masyarakat kini, khususnya generasi zaman now. Pesan itu, antara lain, kondisi tua sepeda dan pengayuhnya, tak membuat mereka menyerah menghadapi perjalanan atau tantangan ke depan. Tak kalah menarik, naik sepeda adalah salah satu cara mengimbangi modernitas yang makin bising dan berdebu, serta merawat kesehatan diri dan lingkungan. ‘’Tentu kita paham, zaman mesin ini membuat lingkungan terpolusi. Makanya, bisa disebut, komunitas onthel adalah bentuk romantisme yang sangat relevan untuk kita teladani,’’ jelas Ketua BPD PHRI Bali yang calon Wakil Gubernur Bali, berpasangan dengan Calon Gubernur Bali, I Wayan Koster (KBS-Ace) dari PDIP ini.
Sebelumnya, ribuan penggemar sepeda tua dari 30 negara berkeliling jalanan Kota Denpasar, Minggu (15/4) pagi. Mereka berparade sepeda tua serangkaian kongres dan reli Asosiasi Sepeda Tua Internasional dalam ajang IVCA 2018, 12-15 April 2018. Di antaranya, ada sepe¬da tua buatan tahun 1878, ikut berparade. *lsa
Komentar