nusabali

Sampah TPA Suwung Jadi Sorotan

  • www.nusabali.com-sampah-tpa-suwung-jadi-sorotan

Pansus Ranperda Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur di DPRD Bali panggil eksekutif untuk hearing di Ruang Rapat Gabungan Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Selasa (17/4).

Pansus Ranperda LKPJ Gubernur Panggil Eksekutif

DENPASAR, NusaBali
Dalam hearing tersebut, masalah sampah TPA Suwung, Denpasar Selatan masih menjadi sorotan.Dalam hearing di Gedung DPRD Bali, Selasa kemarin, Gubernur Made Mangku Pastika diwakili Sekda ‘Anyar’ Provinsi Bali, Dewa Made Indra. Rapat yang dihadiri jajaran pimpinan Organisasi Perangka Daerah (OPD) Pemprov Bali ini dipimpin Ketua Pansus Ranperda LKPJ Gubernur, Made Budastra (dari Fraksi PDIP), dan Wakil Ketua Pansus Wayan Adnyana (Fraksi Demokrat).

Anggota Dewan silih berganti menyoroti bebeapa program pemerintah yang belum tuntas. Salah satunya, masalah di TPA Suwung yang dirorot DPRD Bali karena sudah lama diprogramkan akan digarap untuk mengurangi gunungan sampah, namun belum kunjung terwujud. Anggota Pansus LKPJ, IB Padakusuma, misalnya, mempertanyakan upaya Pemprov Bali terhadap sampah di TPA Suwung. Apalagi, nanti akan ada event akbar IMF-World Bank Annual Meeting di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Oktober 2018.

“Sampah di TPA Suwung ini sudah lama saya dengar akan dikerjakan. Tapi, sampai sekarang tidak jelas, padahal Bali adalah Pulau Pariwisata. Kalau tidak diselesaikan, citra Bali akan kena dampaknya,” ujar politisi Golkar asal Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung ini.

IB Padakusuma alias Gus Pada sentil janji pemerintah pusat untuk menggarap TPA Suwung, karena adanya event akbar IMF-World Bank di Bali. Pihaknya berharap Gubernur Pastika mendesak pemerintah pusat agar sesegara mungkin mengerjakan pengelolaan sampah TPA Suwung. “Katanya akan diselesaikan pusat, sejauh mana pengerjaannya? Sementara TPA Suwung ini dikeluhkan, karena menebar bau tidak sedap di sekitarnya,” tegas Gus Pada yang juga Wakil Sekretaris DPD I Golkar Bali.

Sedangkan Ketua Ranperda Pansus LKPJ, Made Budastra, sodok eksekutif soal pengelolaan Bus Trans Sarbagita oleh Pemprov Bali. Pengoperasian Bus Trans Sarbagita yang menyedot dana APBD sampai Rp 12 miliar per tahun tersebut perlu dievaluasi pengelolaannya ke depan, lantaran dianggap sudah tidak efektif. Budastra pun minta stop saja operasional bus ini.

“Bagi kami, program Bus Trans Sarbagita ini sudah tidak efektif, di samping banyak yang mangkrak dan penumpang nggak ada. Boros anggaran juga,” ujar politisi PDIP asal Gianyar ini.Sementara itu, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra memberikan jawaban normatif atas sorotan legislatif. Terkait sampah di TPA Suwung, Dewa Indra mengatakan Pemprov Bali sedang koordinasikan dengan pusat. Menurut Dewa Indra, Kadis Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali Nyoman Astawa Riadi sedang rapat dengan Kementerian terkait di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta. “Mudah-mudahan me-ndapatkan jawaban yang menggembirakan bagi Bali,” tegas Dewa Indra, yang baru pertama kali wakili Gubernur dalam rapat di DPRD Bali, sejak dilantik menjadi Sekda sebulan lalu.

Sedangkan Sekretaris Dinas PU Provinsi Bali, Dewa Ayu Puspa Dewi, mengatakan TPA Suwung akan dibenahi di akhir masa jabatan Gubernur Pastika. Proyeknya didanai oleh pemerintah pusat. “Pengerjaannya akan dilaksanakan di akhir masa jabatan Gubernur Bali tahun ini,” ujar Puspa Dewi, yang kemarin hadiri hearing mewakili Kadis PU Provinsi Bali, Nyoman Astawa Riadi.

Terkait operasional Bus Trans Sarbagita, Kadis Perhubungan Provinsi Bali I Gusti Ngurah Agung Sudarsana mengatakan program ini berjalan sesuai dengan kebijakan pimpinan. Kalau memang ada evaluasi, maka perlu pembahasan bersama-sama. “Mari kaji dan bahas bersama-sama, cari jalan keluar terbaik untuk Bus Trans Sarbagita,” ujar Sudarsana. *nat

Komentar