nusabali

Kain Tenun Dominan di Pasaran Lokal

  • www.nusabali.com-kain-tenun-dominan-di-pasaran-lokal

Tidak semua produk industri kerajinan Bali dominan diserap pasar ekspor.

DENPASAR, NusaBali
Bahkan mampu bertahan dengan mengandalkan kekuatan pasar lokal. Salah satunya kain tenun tradisional, endek dan songket. Sebab kalangan perajin mengaku, 80 persen produk kain tenun endek dan songket ‘dikonsumsi’ konsumen lokal Bali. “Ke luar negeri maupun ekspor sedikit,” ujar I Nyoman  Sudira, seorang perajin tenun asal Desa Gelgel Klungkung, Selasa (17/4).

Menurut Sudira, dominasi pasar lokal bertalian dengan fungsi produk tenun lokal dengan adat dan budaya setempat (Bali). Contohnya penggunaan kain tenun endek sebagai kamben pada saat upacara adat. Seperti menghadiri upacara perkawinan dan jenis upacara adat dan keagamaan lainnya. “Kalau di luar ( di luar Bali) kan tidak ada model upacara adat seperti itu,” kata Sudira.

Menurut Sudra, hal itu belum termasuk pemanfaatan produk tenun lokal untuk produk fesyen, uniform kantoran, perusahan lainnya mengacu kampanye penggunaan produk lokal.“Dua fungsi itulah menjadikan pasaran lokal kain tenun Bali relatif bertahan. Namun juga tak terlepas dari pasang surut dan trend,” ungkap Sudira.

Makanya, perajin seperti Sudira selalu dituntut kreatif, memahami trend, mulai trend warna, motif dan pernik lainnya. “ Kalau tahun lalu, semua dominan warna kuning. Sekarang masih belum jelas,” ujar Sudira.Menurut Sudira pasaran kain endek dan songket, sekarang melesu. “Dimana-mana melesu. Setelah hari raya keagamaan baru mungkin ramai,” kata Sudira. *k17

Komentar