nusabali

Orok Empat Bulan Gegerkan Warga

  • www.nusabali.com-orok-empat-bulan-gegerkan-warga

Janin lahir diduga keras dengan cara aborsi, 24 jam saat orok ditemukan.

SINGARAJA, NusaBali
Warga di Kelurahan Penarukan, Buleleng, Selasa (23/2) sekitar pukul 07.00 Wita, digegerkan orok diduga berumur empat bulan. Orok ditemukan warga  di atas pasir Pantai Penarukan. 

Saat ditemukan kondisi orok, masih segar dan beberapa ceceran darah masih melekat pada tubuhnya. Tali pusar dan ari-ari juga masih menempel di tubuh. Diduga orok hasil aborsi. 

Pertama kali orok tersebut ditemukan seorang nelayan yang kebetulan juga senang memulung di kawasan Pantai Penarukan,Putu Gede Yasa,50, warga Jalan Elang, Lingkungan Pendes, Kelurahan Penarukan. Saat itu, ia tengah mencari barang rongsokan di pinggir pantai. Namun tanpa sengaja, di atas pasir yang dekat dengan permukaan air laut, ia melihat benda merah menyerupai daging. Kemudian ia pun mendekat untuk memastikan benda tersebut.

Ia terkejut dan mulai kaget saat menyadari benda yang dilihatnya adalah janin. Ia kemudian memanggil warga setempat, Gusti Ayu Partini, pemilik warung di pinggir Pantai Penarukan.

“Saya kira bayinya sudah besar dan masih hidup, ternyata janin, mungkin bekas aborsi,” ujar Partini ditemui di warungnya, Selasa (23/2).

Warga tidak berani mengevakuasi sendiri lanjut menginformasikannya kepada Polsek Kota Singaraja. Setelah dilakukan evakuasi, orok tersebut kemudian dibawa ke RSUD Buleleng untuk menjalani visum, dan dititipkan sementara. Dari hasil visum tim medis, janin tersebut diperkirakan berumur 3 - 4 bulan. Janin  lahir diduga keras dengan cara aborsi, 24 jam saat orok tersebut ditemukan. “Saat ini kami sedang menyelidiki orok ini. 

Karena kasus semacam ini tidak satu dua kali terjadi, bahkan berkali-kali dan pelakunya sulit untuk diungkap. Kami mohon kerjasama dari pihak masyarakat untuk menyampaikan info yang sekiranya dapat kami jadikan dasar penyelidikan,” ungkap Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Nyoman Suarnata.

Pihaknya juga akan meminta kesaksian dari sejumlah warga sekitar. Terlebih di kawasan tersebut ada tiga kafe esek-esek dan ramai dikunjungi ABG yang sedang pacaran di pinggir pantai. Namun, perempuan yang tak bekerja di kafe juga bisa mengaborsi kandungannya jika dianggap aib. 7 k23

Komentar