Bigbos 'Miras Maut' Terlacak ke Luar Jawa
Polisi masih mengejar Syamsudin Simbolon, big bos minuman keras (miras) yang menewaskan puluhan orang di Cicalengka, Kabupaten Bandung.
BANDUNG, NusaBali
Polisi menyebut telah melacak keberadaan big bos yang memiliki rumah mewah itu."Jejak terakhir informasi dari penyidik sudah keluar pulau Jawa. Kita pantau," ucap Kabid Humas Polda Jawa Barat AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa (17/4).
Truno mengungkapkan usai munculnya banyak korban tewas akibat miras racikan tersebut, Syamsudin kabur dari kediaman mewahnya di Cicalengka hingga ditetapkan sebagai buron. Pelarian Syamsudin 'licin', sampai saat ini belum ditemukan polisi.Kendati demikian, Truno memastikan penyidik Dit Res Narkoba Polda Jabar dan Polres Bandung sudah bergerak memburu pelaku.
"Ini masih tren berita, otomatis dia terus dicari nih, nah jadi tidak semudah dengan orang banyak lainnya. Secara teknis, penyidik sudah mengetahui keberadaannya, tapi yang bersangkutan pindah terus, enggak mungkin menetap," ungkapnya seperti dilansir detik.
Truno mengatakan diduga Syamsudin tak lama berada di satu titik. Pria tersebut kerap berpindah-pindah dari titik satu ke titik lainnya."Pelariannya berpindah. Nah berpindahnya satu titik ke titik lain apakah di rumah saudaranya atau penginapan. Tapi saya rasa justru dia menghindar dari rumah saudara-saudaranya," tutur Truno.Lalu, apakah ada keterlibatan jaringan produsen miras dalam upaya penyembunyian Syamsudin? "Iya, memungkinkan saja itu bisa," kata Truno.
Selain mengejar Samsudin, ada empat DPO lainnya. Siapakah mereka? Dalam surat Daftar Pencarian Orang yang diterbitkan Polres Bandung, empat DPO itu bernama, Roysan Guntur Simbolon (27) berperan sebagai penjual. Roysan tinggal di rumah mewah milik Samsudin yang berada di Kampung Bojongasih 03/08, Desa Cicalengka Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ciri-ciri dari Roysan, rambut lurus, badan agak gemuk, kulit cokelat, Suku Batak.
Kedua, Sony Simosir (23) warga Sumatera Utara, ciri-ciri rambut lurus, kulit coklat, badan kurus, Suku Batak tinggal di rumah Samsudin, berperan membantu Samsudin membuat miras oplosan.Ketiga, Uwa warga Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, ciri-ciri badan berisi, rambut lurus, kulit Coklat, Suku Sunda, berperan membantu Samsudin membuat miras oplosan.
DPO lainnya, Asep alias Emplud warga Citaman, Nagreg, Kabupaten Bandung, ciri-ciri rambut lurus, kulit Coklat, Suku Sunda, berperan menjual miras oplosan di wilayah Nagreg.Sementara itu, tiga orang sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Hamciak Maniak, istri Samsudin, dan dua pegawainya Julianto Silalahi dan Willy. *
Polisi menyebut telah melacak keberadaan big bos yang memiliki rumah mewah itu."Jejak terakhir informasi dari penyidik sudah keluar pulau Jawa. Kita pantau," ucap Kabid Humas Polda Jawa Barat AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa (17/4).
Truno mengungkapkan usai munculnya banyak korban tewas akibat miras racikan tersebut, Syamsudin kabur dari kediaman mewahnya di Cicalengka hingga ditetapkan sebagai buron. Pelarian Syamsudin 'licin', sampai saat ini belum ditemukan polisi.Kendati demikian, Truno memastikan penyidik Dit Res Narkoba Polda Jabar dan Polres Bandung sudah bergerak memburu pelaku.
"Ini masih tren berita, otomatis dia terus dicari nih, nah jadi tidak semudah dengan orang banyak lainnya. Secara teknis, penyidik sudah mengetahui keberadaannya, tapi yang bersangkutan pindah terus, enggak mungkin menetap," ungkapnya seperti dilansir detik.
Truno mengatakan diduga Syamsudin tak lama berada di satu titik. Pria tersebut kerap berpindah-pindah dari titik satu ke titik lainnya."Pelariannya berpindah. Nah berpindahnya satu titik ke titik lain apakah di rumah saudaranya atau penginapan. Tapi saya rasa justru dia menghindar dari rumah saudara-saudaranya," tutur Truno.Lalu, apakah ada keterlibatan jaringan produsen miras dalam upaya penyembunyian Syamsudin? "Iya, memungkinkan saja itu bisa," kata Truno.
Selain mengejar Samsudin, ada empat DPO lainnya. Siapakah mereka? Dalam surat Daftar Pencarian Orang yang diterbitkan Polres Bandung, empat DPO itu bernama, Roysan Guntur Simbolon (27) berperan sebagai penjual. Roysan tinggal di rumah mewah milik Samsudin yang berada di Kampung Bojongasih 03/08, Desa Cicalengka Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ciri-ciri dari Roysan, rambut lurus, badan agak gemuk, kulit cokelat, Suku Batak.
Kedua, Sony Simosir (23) warga Sumatera Utara, ciri-ciri rambut lurus, kulit coklat, badan kurus, Suku Batak tinggal di rumah Samsudin, berperan membantu Samsudin membuat miras oplosan.Ketiga, Uwa warga Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, ciri-ciri badan berisi, rambut lurus, kulit Coklat, Suku Sunda, berperan membantu Samsudin membuat miras oplosan.
DPO lainnya, Asep alias Emplud warga Citaman, Nagreg, Kabupaten Bandung, ciri-ciri rambut lurus, kulit Coklat, Suku Sunda, berperan menjual miras oplosan di wilayah Nagreg.Sementara itu, tiga orang sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Hamciak Maniak, istri Samsudin, dan dua pegawainya Julianto Silalahi dan Willy. *
1
Komentar