nusabali

Gran Max Hantam Bus Pariwisata, Sopir Tergencet

  • www.nusabali.com-gran-max-hantam-bus-pariwisata-sopir-tergencet

Kecelakaan mengerikan terjadi di Jalur Tengkorak Denpasar-Gilimanuk kawasan Banjar Mekayu, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Rabu (18/4) siang.

TABANAN, NusaBali
Dalam kecelakaan ini, mobil Gran Max bernopol DK 8185 WE tabrak Bus Pariwisata Subur Jaya Nopol K 1526 BM. Meski tak ada korban jiwa, namun pengemudi Gran Max, Hanapi, 36, terluka parah setelah sempat tergencet bangkai kendaraannya yang ringsek selama 10 menit.

Informasi di lapangan, kecelakaan bermula ketika mobil Gran Max DK 8185 WE yang dikemudian Hanapi, sopir asal Banjar Pangkung Tanah Kangin, Desa/ Kecamatan Melaya, Jembrana melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur (Denpasar) menuju Gilimanuk. Begitu memasuki lokasi TKP di Kilometer 52.300 dalam kondisi jalan tikungan landai ke kanan sekitar pukul 11.10 Wita, mobil yang membawa muatan kelapa ini mengambil haluan terlalu ke kanan hingga melewati as jalan.

Apes, pada saat bersamaan, dari arah berlawanan (barat) melaju kencang Bus Pariwisata K 1526 BM yang dikemudikan Eri Nurman, sopir asal Magelang, Jawa Tengah. Tabrakan pun tidak terhindarkan. Karena hantaman begitu keras, bodi depan mobil Gran Max ringsek. Sopir Hanapi pun sempat tergencet stir selama 10 menit. Sedangkan muatan Gran Max berupa kelapa berserakan ke jalan.

Sebaliknya, pengemudi Bus, Eri Nurman, selamat dari maut tanpa terluka. Demikian pula penumpang Bus berjumlah 30 orang, semuanya selamat. Para penumpang ini rencananya akan berwisata ke kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hanya saja, bodi depan Bus Pariwisata Nopol K 1526 BM ringsek, sehingga 30 penumpangnya dialihkan ke kendaraan lain untuk melanjutkan perjalanan ke Lombok.

Sementara itu, evakuasi sopir Gran Max, Hanapi, berlangsung dramatis selama 10 menit. Masalahnya, tubuh korban tergencet stir yang terlalu ke dalam, hingga harus dicongkel menggunakan besi. Untung saja, saat itu ada salah seorang sopir Truk yang lewat membawa besi. Dengan dibantu petugas kepolisian dari Polsek Selemadeg Barat dan Polsek Selemadeg, sopir Truk tadi berhasil mengevakuasi korban Hanapi dalam kondisi selamat.

Ketika dievakuasi, koban Hanapi masih dalam kondisi sadar. Namun, wajahnya berlumuran darah dan mengalami luka di sejumlah bagian tubuh. Sopir Gran Max ini pun dilarikan ke Puskemas Selemadeg Barat. Namun, karena luka-lukanya cukup parah, termasuk luka robek di bibir bawah dan luka robek di dada kiri, korban Hanapi akirnya dirujuk ke BRSUD Tabanan untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.

Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Kadek Dewi Citra Suparwati, menyatakan kecelakaan ini diakibatkan sopir Gran Max, Hanapi, yang kurang hati-hati. "Berdasarkan hasil olah TKP, kami simpulkan pengemudi Gran Max kurang hati-hati, karena mengambil haluan terlalu ke kanan tanpa memperhatikan kendaraan dari arah berlawanan.," jelas AKP Dewi Citra, Rabu kemarin.

Menurut AKP Dewi Citra, sopir Hanapi belum bisa dimintai keterangannya, karena yang bersangkutan masih dirawat di BRSUD Tabanan. "Sopir ini masih dirawat di RS. Sedangkan kedua kendaraan yang terlibat tabrakan akan dibawa ke Polsek Selemadeg Barat untuk dijadikan barang bukti," katanya. *d

Komentar