nusabali

Langsung Meninggal Saat Tidur Sepulang dari Pasar

  • www.nusabali.com-langsung-meninggal-saat-tidur-sepulang-dari-pasar

I Gusti Ayu Raka Rasmi merupakan penari pertama Tari Oleg Tamulilingan ciptaan I Ketut Maria, juga sebagai penari Condong pertama Legong Lasem Pakem Peliatan

Maestro Tari Oleg Tamulilingan I Gusti Ayu Raka Rasmi Meninggal Mendadak


MANGUPURA, NusaBali
Bali kehilangan sang Maestro Tari Oleg Tamulilingan, menyusul meninggalnya I Gusti Ayu Raka Rasmi, 79. Maestro tari asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini meninggal mendadak di kediamannya di Puri Abiansemal, Desa/Kecamatan Abiansemal, Badung, Selasa (17/4) siang pukul 11.30 Wita. Sebelum meninggal saat tidur, almarhum sempat jalan-jalan ke pasar.

Belum diketahui pasti, apa penyebab meninggalnya I Gusti Ayu raka Rasmi secara mendadak. Menurut putra kedua almarhum, AA Bagus Wira Teja, ibundanya tidak ada riwayat penyakit berat, kecuali menderita tekanan darah tinggi. “Selama ini ibu hanya kerap mengeluhkan ostioporosis, mungkin karena usia. Selain itu, tensinya ti-nggi,” ujar AA Bagus Wira Teja kepada NusaBali, Rabu (18/4).

Wira Teja mengatakan, sebelum meninggal mendadak, ibundanya masih sempat pergi ke pasar yang berada di depan Puri Abiansemal, Selasa pagi. “Hari itu, ibu tumben pulang cepat dari pasar, terus kelihatan gelisah dan menekan-nekan dadanya. Lalu, ibu istirahat di dalam kamar. Saya pun melanjutkan nyiram halaman rumah,” katanya.

Menurut Wira Teja, ibundanya hari itu sempat berencana pulang ke rumah anak perempuannya, AA Istri Wirati, di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud. “Waktu saya bangunin, ibu ternyata tidak memperikan respons. Terus saya pegang tangannya, sudah dingin. Langsung saya bawa ibu ke Puskesmas Abiansemal I di Desa Blahkiuh. Dokter bilang sudah meninggal sebelum tiba di Puskesmas,” terang Wira Teja, Dosen Kopertis yang berdinas di STIMI Handayani Denpasar. Almarhum berpulang buat dengan meninggalkan suami tercinta AA Gede Jelantik serta 4 anak, 9 cucu, dan 2 cicit.

Begitu dinyatakan meninggal, jenazah almarhum bukannya dibawa ke rumah duka, melainkan langsung dibawa ke RSUD Mangusada di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung untuk disemayamkan. Jenazah maestro Tari Oleg Tamulilingan kelahiran Gianyar, 10 Maret 1939, ini akan dikremasi di Krematorium Mumbul, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Anggara Wage Gumbreg, Selasa, 24 April 2018. Itu berdasarkan hasil nunasang dewasa ayu (hari baik) ke Bhawanta Griya Gede Denkayu Sunia, Mengwi.

Wira Teja mengatakan, keluarga putuskan untuk semayamkan jenazah almarhum di RSUD Mangusada, karena pihak Desa Abiansemal akan melaksanakan upacara Ngusaba Dalem di Pura Dalem, 16 Mei 2018 mendatang. Karena itu, tidak ada aktivitas mencolok di rumah duka di Puri Abiansemal, Banjar Keraman, Desa/Kecamatan Abiansemal, Rabu kemarin.

Sementara itu, berita duka meninggalnya IGA Raka Rasmi langsung menyebar melalui mesia sosial. IGA Raka Rasmi merupakan salah satu maestro seni tari Bali. Dia dikenal sebagai maestro Tari Oleg Tamulilingan. Dialah penari pertama Tari Oleg Tamulilingan ciptaan almarhum I Ketut Maria. IGA Raka Rasmi juga penari Condong pertama Legong Lasem Pakem Peliatan.

Berkat ketokohannya di bidang seni tari, almarhum IGA Raka Rasmi beberapa kali menjadi duta kesenian ke berbagai negara seperti Jepang, China, Pakistan, Australia, Singapura, Inbdia, serta beberapa negara di belahan Eropa dan Amerika. Almarhum juga menerima banyak penghargaan, termasuk penghargaan Dharma Kusuma dari Gubernur Bali tahun 2010.

Selama 3 tahun terakhir, almarhum tinggal bersama anak keduanya, AA Bagus Wira Teja, di Puri Abiansemal. “Dalam tiga tahun terakhir ini, ibu tinggal sama saya. Walau kadang-kadang ke rumah anak-anaknya yang lain, terkadang di Desa Peliatan, ada kalanya di Desa Dalung (Kecamatan Kuta Utara, Badung),” papar Wira Teja. *asa

Komentar