Dua Gajah Dilibatkan Bersihkan Pantai Mertasari
Kegiatan Clean Up Action dan Pelepasliaran Penyu yang digelar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan, Selasa (23/2), terbilang sangat unik.
DENPASAR, NusaBali
Pasalnya, dua ekor Gajah Sumatra dilibatkan memungut sampah dalam kegiatan sosial dengan tema 'Berwisata Cantik Tanpa Plastik' yang didukung Taman Bali Safari & Marine Park tersebut.
Dua Gajah Sumatra yang dikerahkan dalam aksi sosial di Pantai Mertasari, Selasa kemarin, masing-masing bernama Teresa dan Murni. Kedua Gajah betina tersebut secara khusus didatangkan dari Taman Bali Safari & Marine Park, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar yang berjarak sekitar 15 kilometer arah timur dari Sanur. Gajah bernama Teresa dan Murni diangkut menggunakan dua Truk besar.
Sesampainya di Pantai Mertasari untuk aksi soal dalam rangka memperingati ‘Hari Pengelolaan Sampah 2016’, kedua Gajah kontan menarik perhatian para pengunjung pantai. Pasalnya, dengan ditunggangi oleh pawangnya masing-masing, kedua Gajah ini langsung berjalan menyisir kawasan Pantai Mertasari, sembaru memunguti satu-per satu sampah yang berserakan.
Pantauan NusaBali, sampah-sampah yang dipungut tersebut kemudian dipilah dengan diarahkan sang pawang Gajah. Sesekali, rumput hijau yang kebetulan dipungut dua Gajah betina ini, langsung saja dimakannya.
General Manager Taman Bali Safari & Marine Park, William Santoso, menjelaskan dua Gajah betina yang dikerahkannya dalam aksi sosial di Pantai Mertasari, Selasa kemarin, sesungguhnya merupakan representasi ‘berdamai dengan manusia’. Menurut William, ada pesan mendalam yang ingin disampaikan melalui cara unik melibatkan dua Gajah tersebut.
"Ada pesan khusus untuk pelibatan Teresa dan Murni dalam kegiatan sosial ini. Jika satwa (Gajah) saja mau ikut membersihkan lingkungan, masa manusia ggak bisa? Mengapa manusia enggan mengotori tangannya untuk memungut sampah? Jangankan memungut, manusia bahkan seringkali lalai menerapkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya," beber William kepada NusaBali.
William mengatakan, saat ini Taman Bali Safari & Marine Park memiliki 32 ekor Gajah yang rata-rata mampu memilah sampah. Sebenarnya, tidak hanya Gajah yang mampu mengambil sampah, namun sejumlah satwa lainnya juga memiliki kemampuan tersebut.
Soal dipilihnya Gajah dalam aksi peduli sampah di Pantai Mertasari kemarin, kata William, karena stwa ukuran besar berkuping lebar tersebut dianggap lebih mudah beradaptasi. Ketika berhadapan dengan lingkungan yang baru, Gajah lebih mudah menyesuaikan diri, tidak seperti satwa lainnya yang rata-rata sensitif.
Selain itu, lanjut William, sebelumnya pihaknya juga pernah melibatkan Gajah dalam aksi sosial bersih-bersih di kawasan Pantai Masceti, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Dalam kegiatan yang melibatkan Gajah kala itu pun, berlangsung lancar. "Gajah-gajah itu sudah bersahabat dengan manusia. Jadi, sebenarnya tidak ada pelatihan khusus untuk mereka (Teresa dan Murni), karena kedua Gajah tersebut sudah biasa dilatih oleh sang pawang," jelas William.
Sedangkan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Dahono Adji, menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan peduli sampah yang digelar BKSDA Provinsi Bali dan Taman Bali Safari & Marine Park di Pantai Mertasari, Selasa kemarin.
"Sampah plastik tidak mudah terurai, karena itu kami apresiasi langkah ini. Karena apabila tidak diatasi dengan segera, prediksi di tahun 2019 mendatang, dunia akan tertumpuk sampah plastik. Dikhawatirkan, dengan perkembangan masyarakat saat ini, bisa saja melebihi prediksi," ujar Bambang yang kemarin hadir dalam aksi sosial di Pantai Mertasari.
Bambang berharap kegiatan ini bisa mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat akan dampak plastik yang susah terurai. Terlebih, Bali sebagai destinasi wisata dunia, maka kegiatan seperti ini juga bisa dilakukan dengan mengajak turis asing ikut menjaga kebersihan alam Pulau Dewata.
"Berwisata cantik, maksudnya agar masyarakat yang berkunjung secantik mungkin membangun alam, dengan tidak buang sampah sembarangan dan betul-betul peduli bagaimana agar alam ini tetap cantik," tegas Bambang.
Sementara itu, dalam aksi sosial di Pantai Mertasari, Selasa kemarin, digelar beragam kegiatan. Selain aksi peduli sampah yang meibatkan dua ekor Gajah, juga ada kegiatan ‘Pelepasliaran Penyu’. Satwa Penyu yang dilepasliarkan tersebut merupakan hasil tangkapan nelayan di Jembrana, yang kemudian diamankan jajaran Polda Bali.
Menurut Kepala BKSDA Provinsi Bali, Suharyono, ada lima Penyu hijau yang dilepasliarkan di Pantai Mertasari kemarin. Tujuannya, agar Penyu bisa bertahan dari ancaman kepunahan. "Penyu merupakan satu dari 25 spesies yang hampir punah dan mesti diselamatkan. Karena itu, kami bersama Polda Bali terutama Direktorat Pol Air secara intens melakukan operasi tangkapan Penyu," terang Suharyono. 7 i
1
Komentar