Banjar Jawa Wakili Bali Lomba Kelurahan Nasional
Kelurahan Banjar Jawa mendapat kepercayaan mewakili Kabupaten Buleleng dalam Lomba Kelurahan tingkat Provinsi Bali tahun 2018 yang bersaing ketat dengan delapan peserta lainnya dari kabupaten/kota se-Bali.
SINGARAJA, NusaBali
Kelurahan itu dinilai oleh Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bali, Made Redy Yuliarmawan selaku ketua tim penilai lomba kelurahan bersama, anggota tim dari instansi terkait di kelurahan setempat, Selasa (17/4) lalu.
Made Redy mengatakan, lomba kelurahan tersebut bertujuan untuk memotivasi desa dan kelurahan agar mampu bekerja secara maksimal dalam meningkatkan pembangunan menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Melalui lomba kelurahan yang digelar secara berkesinambungan setiap tahun mampu meningkatkan inovasi pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, setiap tahun inovasi tersebut diharapkan dapat ditingkatkan, terutama dalam pelayanan kepada masyarakat. "Itu sebenarnya yang menjadi hakikat perlombaan kelurahan tingkat provinsi," ujar Made Redy Yuliarmawan.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra mengharapkan Kelurahan Banjar Jawa bisa memberikan hasil yang terbaik untuk Kabupaten Buleleng. "Selain itu mampu berbicara ke tingkat yang lebih tinggi, tidak hanya di tingkat Provinsi Bali, namun ke tingkat nasional, sekaligus meraih penghargaan Presiden untuk para kepala desa atau lurah terbaik. Kita harapkan Kelurahan Banjar Jawa bisa memberikan hasil yang terbaik," katanya.
Lurah Banjar Jawa, Putu Wiriasa, melaporkan ada beberapa produk keunggulan lokal yang dikembangkan di Kelurahan, mulai dari usaha penyamakan kulit ikan dengan merk Yeh Pasih Leather. Usaha atau produksi yang berbahan dasar kulit ikan tersebut sudah lama berkembang. Dari usaha itu menghasilkan produk kerajinan yang dapat menggerakkan perekonomian masyarakat seperti membuat dompet, sepatu, tas, dan tali jam. "Kami juga mengembangkan penyamakan kulit ikan ini, bahkan pernah mendapat juara satu di tingkat nasional," ujar Putu Wiriasa.
Selain itu juga mengembangkan usaha industri rumah tangga antara lain produk jamu kunyit dan kunyit sirih dengan merk ‘JAMUKU’. Produk tersebut termasuk produk unggulan karena terkenal dengan rasanya yang gurih dan memiliki beberapa varian.
Industri rumah tangga lainnya yang berkembang di Kelurahan Banjar Jawa adalah dupa, kue matahari, keripik tempe, keripik singkong dan kacang kapri. "Masyarakat Kelurahan Banjar Jawa juga memiliki industri rumah tangga seperti jamu, dupa, kue matahari, keripik tempe, keripik singkong dan kacang kapri," ujar Putu Wiriasa. *ant
Kelurahan itu dinilai oleh Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bali, Made Redy Yuliarmawan selaku ketua tim penilai lomba kelurahan bersama, anggota tim dari instansi terkait di kelurahan setempat, Selasa (17/4) lalu.
Made Redy mengatakan, lomba kelurahan tersebut bertujuan untuk memotivasi desa dan kelurahan agar mampu bekerja secara maksimal dalam meningkatkan pembangunan menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Melalui lomba kelurahan yang digelar secara berkesinambungan setiap tahun mampu meningkatkan inovasi pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, setiap tahun inovasi tersebut diharapkan dapat ditingkatkan, terutama dalam pelayanan kepada masyarakat. "Itu sebenarnya yang menjadi hakikat perlombaan kelurahan tingkat provinsi," ujar Made Redy Yuliarmawan.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra mengharapkan Kelurahan Banjar Jawa bisa memberikan hasil yang terbaik untuk Kabupaten Buleleng. "Selain itu mampu berbicara ke tingkat yang lebih tinggi, tidak hanya di tingkat Provinsi Bali, namun ke tingkat nasional, sekaligus meraih penghargaan Presiden untuk para kepala desa atau lurah terbaik. Kita harapkan Kelurahan Banjar Jawa bisa memberikan hasil yang terbaik," katanya.
Lurah Banjar Jawa, Putu Wiriasa, melaporkan ada beberapa produk keunggulan lokal yang dikembangkan di Kelurahan, mulai dari usaha penyamakan kulit ikan dengan merk Yeh Pasih Leather. Usaha atau produksi yang berbahan dasar kulit ikan tersebut sudah lama berkembang. Dari usaha itu menghasilkan produk kerajinan yang dapat menggerakkan perekonomian masyarakat seperti membuat dompet, sepatu, tas, dan tali jam. "Kami juga mengembangkan penyamakan kulit ikan ini, bahkan pernah mendapat juara satu di tingkat nasional," ujar Putu Wiriasa.
Selain itu juga mengembangkan usaha industri rumah tangga antara lain produk jamu kunyit dan kunyit sirih dengan merk ‘JAMUKU’. Produk tersebut termasuk produk unggulan karena terkenal dengan rasanya yang gurih dan memiliki beberapa varian.
Industri rumah tangga lainnya yang berkembang di Kelurahan Banjar Jawa adalah dupa, kue matahari, keripik tempe, keripik singkong dan kacang kapri. "Masyarakat Kelurahan Banjar Jawa juga memiliki industri rumah tangga seperti jamu, dupa, kue matahari, keripik tempe, keripik singkong dan kacang kapri," ujar Putu Wiriasa. *ant
Komentar