nusabali

Pamedek Pulihkan Citra Pariwisata

  • www.nusabali.com-pamedek-pulihkan-citra-pariwisata

Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh membawa berkah bagi pariwisata karena dunia menyaksikan langsung umat membeludak sembahyang di Pura Besakih.

AMLAPURA, NusaBali
Membeludaknya pamedek yang bersembahyang serangkaian Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, turut pulihkan citra pariwisata. Pamedek yang membeludak di Pura Besakih, radius 6 kilometer dari kawah Gunung Agung menandakan Karangasem aman dikunjungi wisatawan. Ribuan pamedek yang memadati Pura Besakih merasa aman dan nyaman bersembahyang, tak terpengaruh berita hoax yang berseliweran di dunia maya.

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karangasem, I Wayan Kariasa, mengapresiasi membeludaknya pamedek sembahyang ke Pura Besakih. Sebab pamedek yang ramai turut membantu industri pariwisata. Sebab selama ini pelaku pariwisata sibuk mengklarifikasi berita-berita hoax tentang erupsi ditandai hujan abu hingga di Pura Besakih dan berita-berita hoax lainnya. “Secara tidak langsung ribuan umat Hindu mengklarifikasi berita hoax itu dengan cara melakukan aktivitas langsung di Pura Besakih,” ungkap Kariasa di Amlapura, Kamis (19/4).

Terutama pada hari-hari libur, pamedek antri berjam-jam mulai dari kompleks Pura Pedharman, Pura Catur Loka Phala, Pura Penataran Agung Besakih, dan sekitarnya. Meski status Gunung Agung masih level III (siaga) tetapi intensitas kegempaan jauh menurun, hanya sesekali terjadi hembusan asap putih yang merupakan uap air muncul dari dapur magma. “Hunian hotel juga mulai terisi. Hingga April mencapai 40 persen. Pada bulan Mei, huniannya sekitar 50 persen,” ungkap Kariasa yang juga Manager Hotel Ashyana Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem.

Terpisah, pengelola fasilitas pariwisata diving dari Eco Dive, Banjar Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, I Ketut Jati, juga mengapresiasi membeludaknya umat Hindu melakukan persembahyangan di Pura Besakih. Sehingga secara tidak langsung kekhawatiran wisatawan terjawab. Sebab, Pura Besakih di kawasan rawan bencana (KRB) III aman dikunjungi. Dikatakan, Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih membawa berkah bagi pariwisata. Sebab dunia menyaksikan langsung membeludaknya umat sembahyang di Pura Besakih dengan aman dan nyaman. Sehingga tidak ada yang perlu dirisaukan beraktivitas di KRB III. Jati mengatakan, kunjungan wisatawan mulai normal sejak Februari 2018. “Wisatawan yang hendak menikmati panorama bawah laut mulai normal. Saat Gunung Agung erupsi dan status awas, sempat sepi karena ada larangan datang ke Objek Wisata Amed,” kata Jati.

Ditambahkan, pihaknya banyak dapat pengaduan dari wisatawan karena jalan ditutup menuju Objek Wisata Amed. “Kami yakinkan tidak masalah ke Pantai Amed, kalau ada bilang jalan ditutup kami siap jemput,” jelas Jati meyakinkan wisatawan. Sementara Sekretaris Relawan Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Agung Karangasem, I Wayan Suara, juga di awal-awal tugasnya sibuk mengklarifikasi berita-berita hoax terkait aktivitas Gunung Agung. “Kami klarifikasi melalui siaran radio pancar ulang menggunakan HT dari Posko Induk Pasebaya, tersebar di seluruh Bali,” katanya. *k16

Komentar