Pemkab Badung Belum Tentukan Pengelola Gedung Balai Budaya
Pengelolaan gedung balai budaya Graha Mangu Mandala yang saat ini dalam proses pembangunan di kawasan Puspem Badung di Semidi, Kecamatan Mengwi, masih menjadi tanda tanya.
MANGUPURA, NusaBali
Hal itu karena gedung super megah senilai Rp 317 miliar tersebut memerlukan biaya perawatan atau pemeliharaaan yang juga tidak sedikit.Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung Ida Bagus Anom Bhasma, mengaku belum mengetahui secara pasti siapa pengelolaan gedung balai budaya itu nanti. Keputusannya ada di tangan bupati. “Pada prinsipnya menunggu keputusan Bapak Bupati. Karena memang pengelolaannya haruslah oleh tangan-tangan profesional. Kalau kami (Disbud) kan tidak punya tenaga ahli pada bidang itu,” katanya, Selasa (17/4).
“Seperti Art Center di Denpasar dikelola oleh UPT. Nah, gedung balai budaya ini apakah juga dikelola oleh UPT atau BUMD, menunggu kebijakan bupati,” tegas birokrat asal Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, itu.
Walau begitu, pihaknya selaku wadah dari para seniman di Badung sudah merancang sejumlah program pementasan kesenian yang spektakuler. “Jadi kami sudah rancang akan menampilkan pertunjukan kesenian yang ada di wilayah Kabupaten Badung. Tentu saja dengan konsep yang berkualitas. Karena gedungnya sudah bagus, jadi pementasan kesenian di dalamnya harus juga yang berkualitas,” kata Anom Bhasma. “Semua sanggar yang ada wilayah Badung akan kami tampilkan secara bergilir,” imbuhnya.
Disbud Badung pun bakal menggandeng Dinas Pariwisata Badung untuk mempromosikan agenda rutin yang nanti dipersiapkan Disbud. “Harapannya tentu saja, program yang kami rancang ini juga bisa menarik wisatawan,” ujarnya.
Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Badung I Made Wira Dharmajaya, saat dikonfirmasi terpisah juga belum bisa memastikan pengelolaan gedung balai budaya tersebut. “Nanti akan ada pembahasan tersendiri. Sementara ini kami masih fokus ke kegiatan konstruksi,” tandasnya.
Sekadar mengingatkan, Kabupaten Badung tengah membangun gedung balai budaya Graha Mangu Mandala dengan nilai Rp 317 miliar lebih. Dengan konsep modern dan bertaraf internasional, nantinya diperkirakan dapat menampung sekitar 2.600 penonton.
Selain itu juga dilengkapi piranti pendukung lainnya seperti LED, sound system, dan lighting yang berstandar internasional. Dengan begitu, tidak saja untuk pagelaran seni dan budaya, tapi juga untuk pertunjukan konser musik.
Wacana pembangunan gedung ini pun sebetulnya sudah muncul sejak saat era Bupati Badung ke-11, Anak Agung Gde Agung. Namun baru pada era Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta pembangunannya terealisasi. Pemkab Badung berharap masyarakat, para seniman, dan sekaa teruna di Gumi Keris bisa memanfaatkan gedung balai budaya untuk berekspresi dan berkreasi. *asa
“Seperti Art Center di Denpasar dikelola oleh UPT. Nah, gedung balai budaya ini apakah juga dikelola oleh UPT atau BUMD, menunggu kebijakan bupati,” tegas birokrat asal Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, itu.
Walau begitu, pihaknya selaku wadah dari para seniman di Badung sudah merancang sejumlah program pementasan kesenian yang spektakuler. “Jadi kami sudah rancang akan menampilkan pertunjukan kesenian yang ada di wilayah Kabupaten Badung. Tentu saja dengan konsep yang berkualitas. Karena gedungnya sudah bagus, jadi pementasan kesenian di dalamnya harus juga yang berkualitas,” kata Anom Bhasma. “Semua sanggar yang ada wilayah Badung akan kami tampilkan secara bergilir,” imbuhnya.
Disbud Badung pun bakal menggandeng Dinas Pariwisata Badung untuk mempromosikan agenda rutin yang nanti dipersiapkan Disbud. “Harapannya tentu saja, program yang kami rancang ini juga bisa menarik wisatawan,” ujarnya.
Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Badung I Made Wira Dharmajaya, saat dikonfirmasi terpisah juga belum bisa memastikan pengelolaan gedung balai budaya tersebut. “Nanti akan ada pembahasan tersendiri. Sementara ini kami masih fokus ke kegiatan konstruksi,” tandasnya.
Sekadar mengingatkan, Kabupaten Badung tengah membangun gedung balai budaya Graha Mangu Mandala dengan nilai Rp 317 miliar lebih. Dengan konsep modern dan bertaraf internasional, nantinya diperkirakan dapat menampung sekitar 2.600 penonton.
Selain itu juga dilengkapi piranti pendukung lainnya seperti LED, sound system, dan lighting yang berstandar internasional. Dengan begitu, tidak saja untuk pagelaran seni dan budaya, tapi juga untuk pertunjukan konser musik.
Wacana pembangunan gedung ini pun sebetulnya sudah muncul sejak saat era Bupati Badung ke-11, Anak Agung Gde Agung. Namun baru pada era Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta pembangunannya terealisasi. Pemkab Badung berharap masyarakat, para seniman, dan sekaa teruna di Gumi Keris bisa memanfaatkan gedung balai budaya untuk berekspresi dan berkreasi. *asa
1
Komentar