Karangan Bunga Organik Pakau Warga
Suasana berbeda tampak pada puncak peringatan HUT Kota Gianyar ke-247, Kamis (19/4).
GIANYAR, NusaBali
Puluhan karangan bunga berbahan organik tampak mendominasi sebagai ucapan selamat dan sukses HUT kota. Warga dan peserta apel HUT kota ini pun terpukau dengan keindahan rangkaian bunga berbahan alami itu.
Penjabat Bupati Gianyar I Ketut Rochineng, Sekda hingga jajaran OPD (organisasi perangkat daerah) menjadi pelopor ucapan selamat lewat karangan bunga berbahan daun kering ini. Termasuk salah satunya dikirim oleh Dinas Lingkungan Hidup Gianyar.
“Kami bersyukur, karena sudah mulai ada kesadaran bersama untuk beralih pada karangan bunga ramah lingkungan,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra, Kamis (19/4).
Kujus juga bersyukur karena makin banyak wirausaha yang melirik produksi karangan bunga organik ini. “Selain di Trash Hero, Desa Buruan, Gianyar, saya dapat informasi ada florist (toko bunga) yang sudah menjual karangan bunga organik ini. Ini sebagai awal, mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik lagi,” harapnya. Dia juga mengakui, tren penggunaan styrofoam (busa padat) untuk properti peringatan HUT kota ini, sudah jauh berkurang. ‘’Saya yakin masyarakat makin sadar tentang bahaya penggunaan busa padat ini baik pada diri sendiri maupun lingkungan,’’ jelasnya.
Karangan bunga ramah lingkungan ini pertama kali dicetuskan pegiat ramah lingkungan Trash Hero Indonesia. Karangan bunga berbahan kayu dan dedaunan kering dirangkai menjadi indah. Tak kalah bagus dari karangan bunga berbahan styrofoam, yang biasa dipesan sebagai ucapan kepada yang punya hajatan. Karangan bunga ramah ini pun jadi tren belakangan ini. Ketua Trash Hero Indonesia I Wayan Aksara menjelaskan, terciptanya karangan bunga organik ini adalah salah satu bentuk aksi nyata memerangi sampah plastik. Sebab, seperti diketahui setiap ada hajatan, karangan bunga yang lazim dikirimkan berbahan styrofoam. Padahal, sampah styrofoam tidak bisa direcycle dan menjadi ancaman bagi lingkungan. "Saat ini memang belum dirasakan dampak bahaya styrofoam itu. Tapi apakah kita harus menunggu bahaya itu di depan mata, baru mau berubah?. Kan tidak, maka karangan bunga ini ada," jelasnya. *nvi
Penjabat Bupati Gianyar I Ketut Rochineng, Sekda hingga jajaran OPD (organisasi perangkat daerah) menjadi pelopor ucapan selamat lewat karangan bunga berbahan daun kering ini. Termasuk salah satunya dikirim oleh Dinas Lingkungan Hidup Gianyar.
“Kami bersyukur, karena sudah mulai ada kesadaran bersama untuk beralih pada karangan bunga ramah lingkungan,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra, Kamis (19/4).
Kujus juga bersyukur karena makin banyak wirausaha yang melirik produksi karangan bunga organik ini. “Selain di Trash Hero, Desa Buruan, Gianyar, saya dapat informasi ada florist (toko bunga) yang sudah menjual karangan bunga organik ini. Ini sebagai awal, mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik lagi,” harapnya. Dia juga mengakui, tren penggunaan styrofoam (busa padat) untuk properti peringatan HUT kota ini, sudah jauh berkurang. ‘’Saya yakin masyarakat makin sadar tentang bahaya penggunaan busa padat ini baik pada diri sendiri maupun lingkungan,’’ jelasnya.
Karangan bunga ramah lingkungan ini pertama kali dicetuskan pegiat ramah lingkungan Trash Hero Indonesia. Karangan bunga berbahan kayu dan dedaunan kering dirangkai menjadi indah. Tak kalah bagus dari karangan bunga berbahan styrofoam, yang biasa dipesan sebagai ucapan kepada yang punya hajatan. Karangan bunga ramah ini pun jadi tren belakangan ini. Ketua Trash Hero Indonesia I Wayan Aksara menjelaskan, terciptanya karangan bunga organik ini adalah salah satu bentuk aksi nyata memerangi sampah plastik. Sebab, seperti diketahui setiap ada hajatan, karangan bunga yang lazim dikirimkan berbahan styrofoam. Padahal, sampah styrofoam tidak bisa direcycle dan menjadi ancaman bagi lingkungan. "Saat ini memang belum dirasakan dampak bahaya styrofoam itu. Tapi apakah kita harus menunggu bahaya itu di depan mata, baru mau berubah?. Kan tidak, maka karangan bunga ini ada," jelasnya. *nvi
Komentar