nusabali

Dongkrak Kunjungan ke Alas Kedaton, Desa Kukuh Akan Gelar Kegiatan Seni

  • www.nusabali.com-dongkrak-kunjungan-ke-alas-kedaton-desa-kukuh-akan-gelar-kegiatan-seni

Untuk membangkitkan gaung objek wisata Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, pihak pemerintah desa merancang kegiatan bernuansa seni tradisional modern. Nantinya akan ada berbagai pertunjukan mulai dari tari, band lokal, dan bondres anak, remaja hingga dewasa.

TABANAN, NusaBali
Perbekel Desa Kukuh I Made Sugianto menjelaskan, langkah ini dilakukan untuk menggaungkan kembali DTW Alas Kedaton yang sebelumnya sangat ramai dikunjungi. Untuk itu dia mencoba menggali partisipasi masyarakat.Menurutnya di Desa Kukuh banyak terdapat sanggar seni. Rencananya setiap sanggar seni itu ditampilkan bergilir. “Sudah sempat saya jajaki sanggar yang ada, nanti secara regular seminggu 3 kali mereka akan ditarik ke Alas Kedaton,” ucapnya, Kamis (19/4).

Kata dia, dengan menampilkan kesenian tersebut, pengunjung bisa terlibat langsung berinteraksi dengan penggiat seni. Apalagi saat ini PKK Desa Kukuh sedang giat menari Rejang Renteng. Mereka ketika tampil akan diparadekan. “Mungkin kegiatan ini akan direalisasikan setelah Juli 2018,” imbuhnya.

Sugianto menilai perhatian Dinas Pariwisata Tabanan ke Objek DTW Alas Kedaton minim, sehingga terkesan dianaktirikan. “Kami harapkan jangan dianaktirikan dan jangan hanya pungut retribusi. Karena kami menginginkan adanya sumbangan ide, gagasan dari Pemkab Tabanan,” jelas Sugianto.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa, mengatakan tidak ada niat untuk menganaktirikan setiap objek wisata yang ada di Tabanan. Pihaknya akan mendukung apa yang nanti diperlukan. Karena kalau membuat event atau acara harus ada kesiapan dari pihak pengelola. “Tak ada kami menganaktirikan, kami akan dukung,” jelasnya.

Kunjungan wisatawan ke Alas Kedaton, diakuinya memang gaungnya sedikit kurang. Menurutnya sempat dia tanyakan ke pihak pengelola, karena di Alas Kedaton ada banyak ribuan kera, pengelola mengatakan sedikit sulit untuk menjinakkan. Meskipun tidak ada hal yang tidak menyenangkan terjadi, tetapi karena interaksi hewan dengan manusia sangat riskan, apalagi kera ada kemungkinan efek rabiesnya.

Sehingga atas hal itu pihaknya saat ini tengah mencari jalan keluar, bagaimana menjinakkan kera, meskipun sejatinya kera di Alas Kedaton tidak galak. “Tetapi hal ini perlu dilakukan, agar pengunjung merasa aman. Kami masih cari jalan keluarnya,” tandas Yasa. *d

Komentar