UNBK Tingkat SMP Ditarget 80 Persen pada 2020
Sebanyak 58 paket soal Ujian Nasional Berbasis Pensil dan Kertas (UNPK) mendarat di Gedung Kesenian Gde Manik Buleleng pada Jumat (20/4) pukul 09.30 Wita.
SINGARAJA, NusaBali
Puluhan paker soal itu diangkut dengan dua mobil box label Dwi Jaya Luggage Van. Distribusi soal ujian nasional itu selanjutnya akan disimpan di salah satu sekolah yang sudah ditunjuk di masing-masing kecamatan.
Kecamatan Tejakula menunjuk SMPN 1 Tejakula, Kecamatan Kubutambahan di SMP 1 Kubutambahan, Kecamatan Sawan di SMPN 2 Sawan, Kecamatan Sukasada di SMPN 1 Sukasada, Kecamatan Banjar di SMPN 1 Banjar, Kecamatan Gerokgak di SMPN 1 Gerokgak, Kecamatan Seririt di SMPN 4 Seriirt, Kecamatan Busungbiu di SMPN 4 Busungbiu dan Kecamatan Buleleng di SMPN 6 Singaraja.
Penyelenggaraan ujian nasional di jenjang SMP tahun ini di Buleleng dibagi menjadi dua. Sebanyak 7.841 orang siswa dari 58 sekolah masih mengikuti UNKP, sedangkan sisanya 3.992 orang dari 28 sekolah lainnya akan mengikuti Ujian Berbasis Komputer (UNBK).
Khusus untuk pelaksanaan UNKP seluruh soal sepenuhnya berasal dari pusat dan didrop ke masing-masing kabupaten oleh armada pemenang tender. Soal UNPK yang diterima di kabupaten selanjutnya akan didistribusikan ke titik penyimpanan soal di masing-masing kecamatan dan baru dibagikan ke masing-masing sekolah saat hari ujian. Pemilihan titik simpan soal juga berdasarkan lokasi di tengah-tengah kecamatan. Sehingga masing-masing sekolah lebih dekat mengambil soal dan efektif waktu pengambilan soal sebelum pelaksanaan ujian.
Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa menjelaskan tahun ini Buleleng sudah mengupayakan untuk keikutsertaan UNBK. Tahun ini baru 28 sekolah yang siap untuk mengikuti UNBK. Dari jumlah tersebut pun Suyasa menyebut baru dua sekolah yakni SMPN 1 Singaraja dan SMPN 1 Seririt sebagai pelaksana UNBK mandiri. Sedangkan sisanya masih meminjam di sekolah SMA/SMK terdekat.
Pihaknya pun mengaku secara bertahap akan memenuhi sarana yang diperlukan dalam UNBK. Sehingga kedepannya seluruh SMP di Buleleng dapat melaksanakan UNBK. Tahun ini Suyasa juag mengaku sudah mengadakan 100 unit komputer dengan nilai Rp 1 miliar yang diserahkan ke SMPN 1 Singaraja dan SMPN 1 Seririt.
“Mudah-mudahan tahun depan bapak Bupati memberikan alokasi dana lebih untuk pengadaan komputer selain juga kita ajukan pengadaannya ke pusat, sehingga dua tahun ke depan 80 persen SMP di Buleleng sudah bisa UNBK,” ungkap dia.
Sementara itu terkait dengan pemetaan dan kesiapan ruangan khusus lab komputer yang selama ini masih menjadi permasalahan, dinilai tidak menjadi hambatan lagi saat semua sekolah menerapkan sistem penerimaan siswa baru dengan zonasi.
Kekurangan ruangan yang dulu diakibatkan karena jumlah siswa yang overload akan tertangani dengan sistem zonasi. Sehingga ketersediaan ruangan khsusus untuk lab komputer disebut tidak akan menjadi masalah.*k23
Kecamatan Tejakula menunjuk SMPN 1 Tejakula, Kecamatan Kubutambahan di SMP 1 Kubutambahan, Kecamatan Sawan di SMPN 2 Sawan, Kecamatan Sukasada di SMPN 1 Sukasada, Kecamatan Banjar di SMPN 1 Banjar, Kecamatan Gerokgak di SMPN 1 Gerokgak, Kecamatan Seririt di SMPN 4 Seriirt, Kecamatan Busungbiu di SMPN 4 Busungbiu dan Kecamatan Buleleng di SMPN 6 Singaraja.
Penyelenggaraan ujian nasional di jenjang SMP tahun ini di Buleleng dibagi menjadi dua. Sebanyak 7.841 orang siswa dari 58 sekolah masih mengikuti UNKP, sedangkan sisanya 3.992 orang dari 28 sekolah lainnya akan mengikuti Ujian Berbasis Komputer (UNBK).
Khusus untuk pelaksanaan UNKP seluruh soal sepenuhnya berasal dari pusat dan didrop ke masing-masing kabupaten oleh armada pemenang tender. Soal UNPK yang diterima di kabupaten selanjutnya akan didistribusikan ke titik penyimpanan soal di masing-masing kecamatan dan baru dibagikan ke masing-masing sekolah saat hari ujian. Pemilihan titik simpan soal juga berdasarkan lokasi di tengah-tengah kecamatan. Sehingga masing-masing sekolah lebih dekat mengambil soal dan efektif waktu pengambilan soal sebelum pelaksanaan ujian.
Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa menjelaskan tahun ini Buleleng sudah mengupayakan untuk keikutsertaan UNBK. Tahun ini baru 28 sekolah yang siap untuk mengikuti UNBK. Dari jumlah tersebut pun Suyasa menyebut baru dua sekolah yakni SMPN 1 Singaraja dan SMPN 1 Seririt sebagai pelaksana UNBK mandiri. Sedangkan sisanya masih meminjam di sekolah SMA/SMK terdekat.
Pihaknya pun mengaku secara bertahap akan memenuhi sarana yang diperlukan dalam UNBK. Sehingga kedepannya seluruh SMP di Buleleng dapat melaksanakan UNBK. Tahun ini Suyasa juag mengaku sudah mengadakan 100 unit komputer dengan nilai Rp 1 miliar yang diserahkan ke SMPN 1 Singaraja dan SMPN 1 Seririt.
“Mudah-mudahan tahun depan bapak Bupati memberikan alokasi dana lebih untuk pengadaan komputer selain juga kita ajukan pengadaannya ke pusat, sehingga dua tahun ke depan 80 persen SMP di Buleleng sudah bisa UNBK,” ungkap dia.
Sementara itu terkait dengan pemetaan dan kesiapan ruangan khusus lab komputer yang selama ini masih menjadi permasalahan, dinilai tidak menjadi hambatan lagi saat semua sekolah menerapkan sistem penerimaan siswa baru dengan zonasi.
Kekurangan ruangan yang dulu diakibatkan karena jumlah siswa yang overload akan tertangani dengan sistem zonasi. Sehingga ketersediaan ruangan khsusus untuk lab komputer disebut tidak akan menjadi masalah.*k23
Komentar