Menpora Ulur Pencabutan Pembekuan PSSI
Janji menyelesaikan atau menentukan nasib PSSI dalam 1-2 hari belum bisa direalisasikan Menpora. Kali ini kajian jika pembekuan dicabut masih dilakukan dan akan dilaporkan kepada Presiden pada Senin mendatang.
JAKARTA, NusaBali
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan kajian Pemerintah terkait rencana pencabutan pembekuan PSSI yang sebelumnya dirancang untuk diumumkan pada Jumat akhirnya ditunda sehingga dipaparkan pada Senin (29/2). "Mohon sabar, nanti hari Senin, kami akan menghadap dan laporkan kepada Presiden Joko Widodo. Saat ini belum bisa," ujarnya di kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (26/2).
Menurut Imam Nahrawi, pembuatan kajian tersebut merupakan perintah langsung Presiden Jokowi, sehingga akan lebih etis jika dibacakan langsung oleh Kepala Negara. "Terkait kongres luar biasa (KLB), teman-teman juga dimohon bersabar hingga Senin, nanti semua akan dipaparkan setelah kajiannya sampai di tangan Kepala Negara," tambahnya.
Hingga saat ini, sejumlah butir persyaratan yang diajukan Pemerintah untuk mencabut pembekuan PSSI belum dirinci secara jelas oleh kementerian yang mengurusi sektor kepemudaan dan olahraga tersebut.
Namun, Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot Dewa Broto sempat menjelaskan Pemerintah menginginkan adanya koordinasi dan pengadaan KLB oleh PSSI, yang mana pelaksanaannya diminta lebih cepat enam bulan daripada yang diajukan PSSI, yakni satu tahun mendatang.
Sebelumnya, penyelesaian konflik antara Kemenpora dan PSSI telah dibahas pada rapat yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, Menpora Imam Nahrawi, dan Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Guelar di Istana Merdeka, Rabu (24/2).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden menyampaikan pencabutan pembekuan belum resmi dan meminta Kemenpora mengkaji rencana pengaktifan kembali PSSI, selama dua hari yang mana tenggat waktunya diputuskan pada Jumat (26/2). Namun, hasil rapat itu ditanggapi berbeda oleh Komite Ad-Hoc, yang mana ketua organisasi bentukan FIFA ini, Agum Gumelar, menyatakan Presiden sudah setuju untuk mencabut pembekuan PSSI, dengan tetap melaksanakan reformasi, tapi tanpa adanya pengkajian ulang.
Agum mengungkapkan, pada pertemuan tersebut wapres melaporkan kepada presiden mengenai perkembangan sepakbola di Indonesia yang saat ini masih di hukum FIFA. Selain itu, terkait kompetisi sepakbola di tanah air yang tak jalan. Selain wapres, Agum juga mendapatkan kesempatan melaporkan hasil pertemuan dengan EXCO FIFA di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu kepada Jokowi.
"Dalam peremuan tersebut, disampaikan pula keinginan Pak Jusuf Kalla supaya PSSI diaktifkan kembali dan kompetisi bisa bergulir. Lalu, presiden memutuskan pembekuan dicabut supaya PSSI bisa aktif kembali dan kompetisi bisa berjalan," kata Agum kepada wartawan di kediamannya, Jakarta, Kamis (25/2) malam.
Akan tetapi, presiden berharap agar reformasi tetep berjalan. Butiran reformasi pun disampaikan dalam pertemuan tersebut. Salah satunya masalah transparansi. "Saya katakan kepada presiden, itu semua sudah ada dalam program komite. Saya berharap bisa bekerja sama dengan menpora untuk mengawasi organisasinya (PSSI) maupun kompetisinya," ungkap Agum.7
1
Komentar