nusabali

‘Mbok Gek’ Airnav Kendalikan Lalin Pesawat dalam Balutan Kebaya

  • www.nusabali.com-mbok-gek-airnav-kendalikan-lalin-pesawat-dalam-balutan-kebaya

Selama sehari di Hari Kartini, 57 karyawati Airnav Cabang Denpasar mengenakan kebaya. Mereka tetap bertugas ‘mengatur’ lalu lintas 30 penerbangan per jam di Bandara Ngurah Rai.

Peringatan Hari Kartini ala Karyawati Airnav Cabang Denpasar


MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 57 karyawati Air Navigation (Airnav) Cabang Denpasar yang bertugas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, kompak mengenakan kebaya saat menjalankan tugas pada Sabtu (21/4), untuk memperingati Hari Kartini.  Mereka mengenakan kebaya sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada tokoh emansipasi wanita dan juga pahlawan nasional, Raden Ajeng Kartini.

Air Traffic Controller Airnav Indonesia, Denpasar, Ni Putu Ayu Puspita Dewi, mengungkapkan pemakaian kebaya ini juga untuk memberikan inspirasi bagi wanita-wanita penjaga langit sipil Bali ini dalam menggali potensi dan jati diri masing-masing. Menurutnya bekerja di Airnav merupakan pekerjaan yang memiliki risiko yang sangat besar, karena berkaitan dengan nyawa banyak orang. Membutuhkan perjuangan, kecermatan, dan keuletan meski tak sama persis seperti yang dilakukan Kartini dahulu.

“Kami semua ‘Mbok Gek’ Airnav Cabang Denpasar, hari ini (kemarin) kompak mengenakan kebaya. Kegiatan semacam ini rutin kami lakukan setiap peringatan Hari Kartini. Jumlah karyawan Airnav Denpasar 184 orang. 57 orang di antaranya adalah wanita. Kami tak ingin melewatkan begitu saja peringatan Hari Kartini. Meski sederhana tetapi yang terpenting semangat juang Kartini terpatri dalam hati,” kata Puspita Dewi.

Menurutnya mengatur lalu lintas penerbangan memerlukan konsentrasi tinggi. Dia mengaku saat ini Airnav Cabang Denpasar menangani lima bandara, yakni Bandara Ngurah Rai di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Blimbingsari (Banyuwangi), Wisnu (Buleleng), Notohadinegoro Jember, dan Lombok.

Sementara General Manager Airnav Denpasar Rosedi mengemukakan dalam penanganan penerbangan di Bali masih banyak kendala. Masalah yang paling utama adalah soal kapasitas. Dia mengaku banyak penerbangan yang ingin masuk ke Bali, namun tidak semua bisa terlayani karena kapasitas bandara sudah tak memungkinkan.

Saat ini yang bisa ditangani sebanyak 30 penerbangan per jam. Di Bandara Ngurah Rai, Airnav menghandle pergerakan penerbangan sebanyak 400 lebih per hari. “Kapasitas yang kurang itu terminal, landasan, di apron maupun di ruang udara. Kapasitas juga bisa menyangkut kapasitas ATC (Air Traffic Control)nya,” tukasnya.

Untuk diketahui, Airnav Indonesia adalah BUMN yang dibentuk oleh pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 dengan nama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia. Tugas utama Airnav adalah untuk mengelola kegiatan navigasi dan pengaturan lalu lintas udara penerbangan sipil di seluruh wilayah udara Indonesia. Fokus utamanya menjaga keselamatan penerbangan. *p

Komentar